76

253 11 1
                                    

Abian masuk kedalam Ruangan ibunya Aisyah. Tak lupa juga ia datang membawa sebuah kado yang sudah ia janjikan kepada Arum.

"Permisi."

"Dokter." Kata Aisayah saat melihat Abian masuk kedalam ruangan.

"Om dokterrrrrrr!!!!" Teriak Arum bersemangat. Ia pun berlari menghampiri Abian.

"Selamat Ulang Tahun Cantik." ujar Abian sambil mengusap pelan rambut Arum.

"Makasih Om Dokter Ganteng." Terlihat Jelas senyum manis Arum di wajahnya. Entah kenapa senyuman itu mampu membuat hatinya menghangat.

"Ini kado yang om dokter janjiin buat kamu." Abian memberikan kado tersebut kepada Arum.

Arum langsung saja mengambil kado tersebut. Lalu memeluk Abian dan mencium sebelah pipi Abian. "Makasih ya om dokter, udah ngasih kado buat Arum!! Arum sayang sama om dokter!" katanya sambil tersenyum tulus.

"Om Dokter juga sayang sama kamu."

Arum sangat menyukai Boneka yang Abian berikan itu. Boneka nya juga terlihat bagus dan mahal. Tentu Abian tau, Boneka mana yang paling Bagus. Dia sering sekali membeli Boneka untuk karina—adiknya. Maka dari itu Abian Membelikan Boneka paling bagus juga untuk Arum.

"Terimakasih ya dok. Maaf jadi merepotkan." Ujar Aisyah merasa tak enak.

"Tidak apa-apa. Saya juga suka lihat Arum tidak sedih lagi seperti ini."

"Arum. Kamu harus janji sama om dokter kalau kamu bakalan jagain boneka itu dengan baik." Ujar Aisyah kepada anaknya.

"Om dokter! Makasih ya. Aku janji akan jaga boneka dari om dokter." Kata Arum kepada Abian.

"Dokter, sekali lagi terimakasih ya, sudah memberikan Cucu saya Hadiah." Sahut ibunya Aisyah.

"Iya bu sama-sama." Abian hanya tersenyum saja.

"Bunda, kapan kita pulang? Aku mau nunjukin boneka ini sama temen-temen aku." rengek Arum kepada Aisyah.

"Sabar ya sayang. Nenek kan belum sembuh. Nanti kalau nenek sudah sembuh baru kita pulang." Aisyah mencoba memberi pengertian kepada Arum. Bocah kecil 5 tahun itu.

"Nenek ayok sembuh. Aku mau pulang." begitu lucu Arum bicara seperti itu barusan.

"Iya, nenek juga maunya gitu."

Arum menghadap lagi kearah Abian. "Om doktet. Mau main gak sama aku?" Tanya Arum.

"Main apa?"

"Main ini. Tapi bonekanya ada satu."

"Arum, Om Dokternyakan lagi sibuk. Kamu main sendiri ya?" Titah Aisyah.

"Tidak apa-apa Aisyah. Saya bisa main sebentar sama Arum." Justru Abian merasa senang bisa bermain sebentar dengan Arum.

"Ayok om dokter." Arum menarik tak sabar tangan Abian ke dekat sofa.

Mereka pun bermain bersama seperti seorang anak dan Ayah saja.

***
Regan dan teman-temannya pergi ke Ruang UKS setelah mendapat kabar dari Agus kalau Karina kakinya terluka.

Dia pun masuk kedalam ruangan UKS begitu saja.

Bisa mereka lihat kalau Zaki tengah mengobati kaki Karina.

Dengan cepat Regan menarik Zaki agar minggir dari dekat Adiknya.

"Lu gak papa dek?" tanyanya panik.

"Adek gak papa bang. Luka kecil doang." Jawab Karina berterus terang.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang