57

255 13 2
                                    

Bara sedang menunggu seseorang didalam caffe. Tempat dimana mereka janjian untuk bertemu.

Taklama akhirnya yang ditunggu pun datang juga.

"Sorry bang gue telat." katanya merasa tak enak.

"Gak papa. Ayok duduk. Gue juga baru nyampe."

Mereka pun duduk saling berhadapan dengan Bara.

"Mau pesen apa?" tanya Bara.

"Jus stawberry." kata Regan. "Lu apa dek?" tanya Regan kepada Revan.

"Samain aja."

Bara pun memanggil pelayan caffe untuk mencatat pesanan mereka.

"Gak mau makan?" tanya Bara.

"Gak usah. Minum aja." tolak Regan.

Bara hanya mengangguk saja. Bara memperhatikan Revan yang hanya diam menunduk. Terlihat berbeda dengan Regan yang terlihat lebih aktif.

"Kayanya adik lu malu ya sama gue?" tanyanya kepada Regan.

Regan melirik Revan yang hanya diam menunduk. Regan pun merangkul bahu Revan. "Dia pemalu anaknya. Tapi kalau udah kenal, bakal biasa aja."

"Oh, lo gak usah malu sama gue. Gue kan temen abang lu."

"Iya bang." jawabnya sedikit gugup.

"Oh iya bang, lu tumben banget ngajak gue ketemuan di caffe, kenapa gak di bengkel?" Tanya Regan sedikit penasaran.

"Udah lama gue gak nongkrong di caffe, jadi kali-kali lah gue nongkrong kaya gini."

"Ciaaelah, biasanya juga nongkrong sama temen-temen lu bang. Gue tau kali bang." Ledek Regan.

"Itu dulu. Sekarang akhir-akhir ini Gue lagi banyak banget kerjaan di bengkel. Nah pas banget hari ini gue lagi free gak ada kerjaan, makanya gue ngajakin lu buat nongkrong sekalian gue kenalan sama adik lo lagi." jelas Bara panjang lebar.

"Pantesan."

Tak lama minuman yang mereka pesanpun akhirnya dateng juga.

"Makasih mba."

"Silahkan."

"Bang, kapan-kapan lu main lagilah kerumah gue." Ajak Regan kepada Bara.

"Boleh, nanti gue atur ya?"

"Oh iya, nanti besok malam gue ada balapan. Lo mau nonton?" Bara mengajak Regan untuk menonton dirinya balapan nanti besok malam.

"Gue gak janji bang. Soalnya Susah kalau harus izin main malem."

"Kenapa? Lu kan cowok bukan cewek?"

"Kejadian pengeroyokan waktu itu, buat semua keluarga gue jadi parno kalau gue pergi jalan sendirian. Apalagi kalau gak ngajak dia, mereka kan tau nya temen gue ya temen Revan juga." sekilas Regan melirik Revan yang hanya diam.

"Yaudah ajak Revan sekalian." usulnya.

"Diamah gak suka keramaian apalagi kalau belum pada kenal. Anaknya gak betahan."

"Yaudah gak papa kalau gak bisa." Regan jadi merasa tak enak telah menolak ajakan tersebut.

"Gue usahain ya bang. Nanti kalau dapet izin gue sama Revan nonton lu balapan."

****

"Kok lo gak pernah cerita sih kalau kakak lu si Regan?" tanya Gita.

Saat ini Karina, Hana, Gita dan Wulan sedang berada di kantin. Kebetulan kantin belum tutup. Mereka juga belum pulang kerumah dikarenakan masih harus Kumpul Osis.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang