Abian dan Galen sudah pulang dari Rumah sakit. Hari ini Galen dan Aldi ada meeting penting. Maka dari itu Galen harus pulang terlebih dahulu agar dia bisa bersiap-siap menuju kantor.
Sarapan pagi hari ini sudah Ezio dan Riyan siapkan. Seperti bisa. Ezio, Riyan dan Abian lah yang selalu mengambil ahli tugas memasak jika bundanya sedang tidak ada di rumah.
Namun dikarenakan Abian baru saja pulang dari Rumah sakit. Maka dari itu hanya Ezio dan Riyan yang menyiapkannya.
Abian pulang dulu kerumah karena dia harus berganti pakaian dan juga lain-lainnya.
"Yang lain nya mana?" tanya Abian di depan meja makan.
"Masih dikamar. Bentar lagi juga turun." kata Riyan yang tengah sibuk merapi kan piring-piring.
"Gimana kondisi regan bang?" sambil menunggu anggota yang lainnya, Riyan pun bertanya kepada abangnya itu.
"Masih sama kaya kemarin. Katanya perutnya dan bibirnya masih sakit. Jadi susah kalau mau makan sesuatu." jelas abian.
"Pasti sakit sih. Riyan aja yang liatnya gak kuat rasanya."
Taklama yang lainnya pun keluar dari kamarnya.
"Aku pikir bang bian gak pulang?" Kata Aldi saat melihat abian tengah duduk di kursinya.
"Bang bian kan harus mandi dulu buat kerja."
"Gimana regan?" tanya aldi.
"Masih sama."
"Nanti pulang dari meeting Aldi langsung kerumah sakit." kata Aldi sambil menarik kursinya untuk ia duduki.
"Bunda sendirian di rumah sakit, bang?" tanya Reynal.
"Iya."
"Yaudah nanti biar gue aja yang jagain Regan. Gue masuk kampus agak siangan. Biar bunda bisa istirahat dulu pulang kerumah." Kata reynal kepada abian.
"Yaudah kalau gitu."
"Terus nanti yang jemput karin siapa?" tanya karina.
"Ya bang rey. Nanti pulang sekolah kamu, bang Rey jemput kamu dulu sebelum pergi kuliah."
"Gini aja bang, Gue bolehkan pergi kesekolah naik motor bang regan? Nanti karina gue yang boncengin. Biar bang rey gak usah bulak balik." Kata Revan meminta persetujuan abang-abangnya.
"Kamu belum punya sim."
"Tapi kan gue bisa naik motor. Lagian gak kejalan Tol juga. Gak bakal kena tilang" keukeuh Revan.
"Yaudalah bang biarin aja. Kesian kalau Reynal harus bulak balik nantinya. Biar Revan pergi kesekolah naik motor Regan aja." Kata Aldi menyetujui ucapan Revan.
"Gimana bang?" tanya revan kepada Abain memastikan.
"Yaudah untuk kali ini aja. Tapi kalau ada apa-apa cepet telfon siapapun. Dan gak boleh ngebut-ngebut bawa motornya. Karina juga pegangan sama abanng nya, kalau Revan ngebut kamu omelin dia." Jelas Abain. Seperti seorang ibu yang menceramahi anaknya. Namun mau tak mau revan hanya mengangguk saja.
"Iya."
Galen berjalan kearah anak-anaknya yang sudah menunggunya sedari tadi.
"Kenapa belum dimakan?" Heran Galen.
"Kita lagi nungguin ayah." jawab Karina.
"Yaudah, ayok kita makan."
Sarapan pagi pun di mulai tanpa adanya sosok Rianti dan Regan, karena sedang berada dirumah sakit.
***
Karina menuruni motor milik abangnya itu. Membuka helmnya lalu memberikannya kepada Revan."Pulangnya tungguin gue disini." Kata Revan kepada adiknya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/321835762-288-k15825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜