Ini sudah beberapa hari, matahari tetap tak muncul dan semua orang dibuat gila. Namun apa yang terjadi pada wanita ini adalah definisi gila yang sesungguhnya.
Duchess pemimpin dukedom belukar ini tampak uring-uringan. Rambut pirang bergelombang itu tampak taerurus diremang-remang kamar yang hanya diterangi beberapa buah obor itu yang digantung didinding.
Wajahnya terlihat kasar seperti pembawaan wajah tegas bagi wanita. Namun itu tetap cantik, meski sekarng agak berkurang.
Wajah murung itu seakan menelan semuanya, meninggalkan wanita ini dari keputusasaan dan tangis tanpa henti.
Dia merindukan rasa itu, seseorang yang sudah hilang beberapa hari diikuti fenomena aneh ini. Teman tidur yang memuaskannya, si iblis Trtaumtaut yang dicintainya.
Tampak wanita ini masih terbaring lemas. Tak ada cara untuk memuaskan dahaga itu. Ini seperti seseorang yang biasa makan makanan enak dan tiba-tiba menggantinya hanya dengan nasi tanpa rasa. Tentu hidupnya terasa hambar dan tak lengkap.
Ini juga yang membuat wanita ini kangen. Benda besar dan kasar yang selalu memuaskannya sekarang sudah tiada. Cinta pertama yang ia rasakan dari kecil. Sesuatu yang memberikan dunia baru padanya.
"Traumtaut, Traumtaut"
Ia mengendus bekas tidur itu penuh nafsu. Sudah beberapa hari ia tak mengganti alas tidur yang penuh dipakai Traumtaut itu, seakan ini adalah bekas peninggalannya yang paling berharga.
"Traumtaut? Apakah kamu benar-benar hilang? Apa kau tak mencintaiku lagi?" ujarnya sambal tersedu-sedu.
Mirip dengan gadis yang baru pertama kali patah hati.
"Traumtau, akhhhh Traumtauuut"
Otaknya sudah kena, kadang menangis dan kadang mengerang penuh nafsu. Orang ini memang sudah diambang batas kewarasannya. Mungkin cuma sisa satu syaraf lagi yang membuatnya masih bertingkah layaknya manusia.
Hal ini ternyata memberi pukulan telak. Seperti pencandu narkoba yang sakau dan tak mendapatkan dosis hariannya. Namun lucunya, wanita yang menjadi duchess ini malah kecanduan seks. Sesuatu yang harusnya menjadi aib bagi kalangan bangsawan.
"Plukkk"
Dia mengalihkan pandangannya, seolah ada bayangan bergerak di ruangan itu. Ruangan di mana hanya ada dia seorang di sana. Tempat yang harusnya tak dilalui oleh siapa pun.
"Siapa? Sipaaa?"
Instingnya mengatakan kalau ada orang di tempat situ. Berteriak dengan keras, berharap ada penjaga yang mendengar.
"Pelayaan!! Prajuritttt!!" Dia berteriak sampai urat lehernya keluar. Dan anehnya tak ada seorang pun yang datang ke tempat itu.
Mencoba bangkit dan berlari, namun langkahnya terhenti seakan ada kekuatan besar yang menghalangi.
"Puk Puk, gadis manis tak boleh takut begitu"
Itulah suara yang terdengar, suara lembut dari seorang yang Mengenakan jubah hitam. Tudung kepala yang hanya menampakkan sedikit warna rambut biru keperakan itu.
Wajahnya tak tampak, seolah ada sesuatu yang menghalangi. Tak peduli berapa keras Harlow mencoba menengok, ia tetap tak bisa melihat wajah gadis itu kecuali rambut berwarna biru keperakan yang sedikit keluar.
"Duchess Harlow yang malang. Kau mau tahu di mana pria kesayanganmu?"
Orang itu mendekat, kuku-kuklu dengan kutek warna biru itu menyentuh dagu wanita yang sedang ketakutan ini. Mengelus lembut dan membuka bibirnya lebar-lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasyElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...