Kereta kuda itu tampak bagus. Penuh dekorasi indah kalangan bangsawan. Namun, hanya kulitnya saja yang bagus. Orang yang pernah menungganginya pasti tak akan nyaman.
Jalan penuh batu, seakan perut mereka diguncang dalam tempat itu. Toh zaman mereka belum mengenal tentang pegas di motor atau sepeda. Benda bulat melingkar-lingkar yang berguna menahan kejutan sepanjang jalan. Sangat cocok dipakai pada tempat tak rata.
Namun apa yang diharapkan pada zaman seperti tahun empat ratusan ini. Kereta kuda itu saja sudah menjadi yang terbaik di sana.
Kereta kuda yang tampak membawa seorang pria berambut putih panjang. Wajahnya tampak ceria dan selalu tersenyum. Meski ada situasi kontras tampak di dalam sana.
Seorang gadis pakaian minim itu tampak duduk berjongkok dilantai seperti seekor anjing. Orang ini seakan menikmati itu. Wajah lugu dan tanpa dosa itu hanya riasan belaka. Ia adalah penjahat keji sesungguhnya.
Sekilas tak ada lagi yang terlihat aneh selain hubungan dua orang itu. Namun, semakin jauh kereta kuda ini meninggalkan area kastel besar kerajaan Yepales itu. Sayup-sayup mulai terdengar suara. Suara yang awalnya kecil dan kemudian diikuti semilir angin lemah itu.
Angin yang akhirnya membentuk wujud seorang wanita. Ini tampak unik, wanita dengan pakaian seperti pelayan dengan garis-garis putih itu. Tampak sebuah kain hitam yang juga menutup mata hingga alisnya. Hanya menampakkan hidung dan mulut merah padam itu.
Ini gincu yang amat pekat. Untung saja kulitnya putih bersih, jika tidak mungkin akan tampak sangat menor.
"Nona, hamba memberi hormat"
Pria berambut putih itu menyapa wanita yang baru muncul itu. Wanita yang langsung duduk di sebelahnya sambil menyilangkan kaki.
Jelas sekali kalau pangeran kedua sebagai Pahlawan ini seperti anak kecil yang menunggu pujian dari ibunya. Tampak perbedaan kelas mereka berdua.
"Kamu menyukai mainan baru itu?"
Wanita dengan penutup mata itu mengangkat dagu Reyner. Pria tampan si duke Kelelawar ini. Itu dilakukan dengan sensual, seolah sedang menggoda dan sengaja bernafas lewat mulutnya seperti para super model itu.
"Tentu nona, ini adalah hadiah luar biasa" ujarnya sambil berbinar.
Reyner si muka dua itu seakan menjadi anak lugu di depan wanita ini. Memasang tampang tulus dan tanpa dosa. Seperti anak kucing yang menunggu diberi makan oleh pemiliknya.
"Itu hanya sedikit dari kekuatanku saja Reyner. Kamu harus berusaha lebih lanjut untuk dapat imbalan lebih besar" dia berbisik ke telinga pria itu. Sedikit menggigitnya dan membuat Reyner mengeluarkan suara aneh yang sepatutnya dipertanyakan.
"Te, Tentu nona" ujarnya.
"Nah, Dewi ingin melakukan serangan skala penuh. Namun ada beberapa batasan yang tak boleh ia langgar. Dia tak bisa serta merta menyerang sebelum dunia ini hampir runtuh. Dan kau tahu apa tugasmu kan, Reyner?" tanyanya.
"Tentu nona, aku akan menguasai kerajaan ini. Menyerang ras lain dan menggegerkan dunia"
"Anak pintar" wanita dengan penutup mata itu mengelus lembut kepala pria dewasa ini. Seorang pria dewasa yang tampaknya sangat menikmati itu.
"Ini langkah terakhir Reyner. Kamu bisa mendapatkan semua wanita kerajaan ini untuk dijadikan anjingmu" ujar wanita itu lagi.
"Ahaha, tentu saja nona. Aku akan sangat berbahagia. Terlebih kekuatan ini. Ini sungguh luar biasa" ujar pria berwajah lugu itu lagi.
Ia melihat telapak tangannya itu seakan melihat kekuatan luar biasa. Persis seperti anak kecil yang tengah mengkhayalkan kekuatannya.
Itu bukan sekedar khayalan atau sekedar gertakan. Mendadak, cahaya kehijauan keluar dari tangan itu. Membentuk benda mirip seperti hologram. Anak kecil yang tengah berlari-lari mengejar lembunya.
Ini mirip dengan teknologi hologram tiga dimensi dalam khayalan orang-orang modern. Dan ini ditampilkan oleh Reyner di atas telapak tangannya itu.
"Kau bisa mengandalkanku. Neokonig, Patrank si raja Ilusi" ujar gadis itu sambil menjulurkan lidahnya itu.
Seolah unjuk gigi dan mengeluarkan satu cabang lidah lagi. Fenomena unik di mana wanita itu mengeluarkan sepasang lidah berukuran sama di dalam rongga mulutnya itu.
"Tentu saja nona Patrank. Aku akan menjadi budakmu paling setia" jawab Reynar sambil mengambil tangan indah itu dan menciumnya. Mirip seperti seorang kesatria yang menyapa tuannya. Ciuman tulus dari seorang pemuda yang sudah kehilangan kewarasan dan kemanusiaannya.
Ini terlihat aneh, karena disisi lain tampak wanita dengan kalung anjing yang sedang menjilati jempol kaki pemuda ini sampai bersih.
"Dewi Melisa sangat membenci kegagalan. Dan satu lagi, beliau sangat membenci kebodohan. Aku harap kamu tak melakukan hal-hal bodoh untuk sementara"
Patrank berbisik ditelinga itu dan menggigitnya kembali. Membuat pria ini mengerang lagi untuk ke sekian kalinya.
Neokonig yang memiliki kemampuan ilusi itu akhirnya mulai pudar. Tampak seperti mulai terhapus dan kemudian hilang dari kereta.
Sungguh kekuatan mengerikan dari Iblis wanita itu.
"Nona tak usah kawatir, aku akan melaksanakannya dengan sempurna" ujar Reyner setelah kepergian sosok itu. Ia menatap lekat pada anjing pribadinya yang tengah menjilat jempol kakinya itu.
Wajah lugunya kembali berubah detik berikutnya. Tampak beringas dan kembali mengenang kemenangannya atas kakaknya sendiri.
Gifford si anak pertama. Kakak yang berhasil ia tikung dan menjadikan tunangannya seperti seekor anjing yang masih menjilati jempolnya sampai saat ini.
"Hahahaha, tidak salah! Aku tidak salah menyembah Dewi Melisa" teriaknya seperti orang kehilangan akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasyElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...