Mungkin tak akan ada yang percaya. Atau mungkin ia akan dianggap gila. Namun gadis dengan rambut bergelombang di bawah bahu ini jelas mengalami sesuatu yang di luar nalar. Sesuatu yang juga dialami oleh gadis berambut pendek yang bersandar dibahunya ini.
Dia adalah Melisa, gadis cantik dengan kacamata dengan frame biru unik miliknya. Ia adalah gadis baik yang menjadi sosok seorang "Kakak" bagi gadis yang tengah tertidur itu.
"Elisa, protagonis yang menghancurkan dunianya sendiri" gumamnya.
Melisa tampak mengusapkan pipinya pada rambut gadis yang bersandar itu. Sesuatu yang biasanya membuat bahu pegal, namun tidak dengan wanita ini. Orang bernama Melisa si Antagonis yang menghancurkan tatanan dunia menjadi sesuatu yang gila.
Itulah satu-satunya penyesalan gadis ini. Dunia yang diimpikan gadis itu terpaksa di reset ulang menjadi sebuah kertas putih kosong. Sesuatu yang tentu saja menghapus semua kenangan di sana. Hal yang menyebabkan si Protagonis Elisa juga kehilangan kekuatan dan ingatannya.
"Bagaimana caranya mengembalikan dunia itu?"
Melisa sudah berpikir keras beberapa tahun belakangan. Masih jernih dalam otaknya, bagaimana ia merasakan rindu dan memeluk gadis yang tak tahu siapa dirinya itu. Elisa yang kesepian, berjalan sendiri di tengah kerumunan tanpa teman.
Seorang anak panti yang jarang mendapat kasih sayang dan menghabiskan hari dengan membaca. Kehidupan yang berubah semenjak ia bertemu dengan Melisa. Seorang gadis ramah yang menjadi sosok kakak baginya.
"Aaaa, seandainya suara mekanis itu masih ada" batinnya dalam hati. Melisa tak punya petunjuk apapun terkait hal ini. Mau tak mau hanya bisa bergantung pada takdir untuk membimbing mereka pada pembuatan dunia baru.
"Pssftt,,, hati-hati"
Suara itu samar-samar terdengar. Sesuatu yang mungkin tak akan didengar orang biasa. Namun telinga Antagonis ini jelas berbeda. Ia masih memiliki kekuatannya itu, bahkan kemampuan yang disebut sebagai pertahanan absolut itu juga masih dimilikinya.
Inilah yang membuat Melisa berpikir keras. Jika kekuatan itu masih ada, bukankah artinya masih ada jejak-jejak dunia lama yang hancur itu? Namun bagaimana cara mengembalikannya?
"..."
Elisa mengarahkan pandangannya pada beberapa orang yang berbisik itu. Menatap lekat penuh aura kematian dan sarat akan ancaman. Sesuatu yang membuat orang-orang itu langsung kikuk dan salah tingkah.
Jika saja Melisa mengeluarkan kekuatan penuh, bisa dipastikan orang-orang ini langsung pingsan seketika. Namun ini bukan dunia lain, ada banyak aturan hukum yang mengikat manusia. Nilai-nilai moral yang tak bisa ia langgar. Toh keselamatan Elisa juga bisa terancam karenanya.
"Aahh, aku kangen main tampar-tampar nyamuk" gumamnya lagi.
Sebuah permainan yang terdengar biasa, namun jelas bukan itu maksudnya. Ini adalah jenis permainan yang disukai orang-orang kuat itu. Menampar musuhnya seperti seekor nyamuk yang langsung menemui ajalnya dan remuk seketika.
Melisa tentu tak bisa melakukan itu, bisa-bisa ia jadi buronan nomor satu negara ini jika melakukannya.
"Heeei, lihat! Bukankah ini duo orang kampung itu?"
"Haaaa?"
Melisa memutar bola matanya menatap sumber suara itu. Inilah yang paling membuatnya kesal. Kelompok-kelompok pertemanan yang cenderung cari masalah pada orang yang sedang diam saja.
Ada tiga orang yang mengerubunginya saat ini. Tiga orang yang seolah menunjukkan dominasi itu.
Dia adalah wanita dengan gaya rambut kuncir, alias dikenal sebagai twintail. Gaya rambut yang cukup jarang dilihat Melisa dari orang seusianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasyElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...