Ini adalah sebuah benteng di tengah rerumputan yang berwarna oranye karena sinar matahari itu. Sebuah tempat dengan puluhan ribu tonggak raksasa berbentuk runcing seperti sebuah pensil.
Ini seperti benteng tak tertembus dan menjadi kebanggaan mereka. Iblis berwujud manusia itu tampak lalu Lalang di sana. Tampak sangat ketat dengan pemeriksaan hampir di semua jalan masuknya.
Jelas sekali kalau ini bukan tempat biasa. Sebuah tempat yang mungkin menjadi kediaman petinggi orang-orang ini.
Iblis-iblis ini tampak unik. Berjalan seperti manusia dengan satu tanduk di jidatnya. Mereka tampak seperti melakukan aktivitas biasa dengan peliharaan mereka. Kecuali satu fakta yang membuat fantasi itu buyar.
Iblis-iblis itu memegang rantai, seperti kalung anjing yang diikat pada pria dan wanita telanjang itu. Orang-orang itu merangkak seperti anjing dan dianggap sebagai hewan peliharaan Iblis-iblis ini.
Sesekali tampak mereka menarik rantainya dengan kasar dan ada pula yang menunggangi manusia yang bergerak lambat itu.
Ini mirip pemandangan manusia di taman yang berjalan dengan peliharaannya, namun di ala mini manusialah yang menjadi peliharaan.
Mereka adalah orang-orang jahat yang ditolak siklus reinkarnasi. Manusia yang harusnya menjadi makanan hewan buas itu malah ditangkapi satu persatu dan dijadikan peliharaan oleh Iblis ini.
Menilik jauh ke dalam benteng perkasa itu, tampak sosok pria yang duduk di atas singgasana penuh dengan tengkorak itu.
Ia tak mengenakan baju, menampakkan tubuh terbentuk penuh bulu itu. Warna kulit mereka juga agak unik, berwarna merah seperti daging tanpa kulit.
"Ha Ha Ha"
Orang itu tertawa keras, memenuhi seisi benteng mereka dan terdengar jauh. Tampak sekali kalau kekuatannya bukan sembarang ranah. Tak heran ia bisa menjadi yang tertinggi di sana.
Beberapa orang tampak membawa wanita telanjang yang dirantai itu. Tak hanya wanita, pria-pria telanjang juga mereka bawa ke sana.
"Apakah ini hasil buruan kali ini?" Suaranya terdengar dalam, entah asli atau disengaja yang jelas terdengar berwibawa.
Sosok pria yang menjadi raja mereka itu, Iblis yang memiliki dua tanduk dikepala. Pria dengan kulit berwarna merah dengan sedikit taring menyembul dari sisi bibirnya.
"Betul tuan, kita mendapatkan sepuluh buruan kali ini" ujar orang yang membawa itu.
Mulut para manusia telanjang itu disumpal. Tampak seperti benda bulat yang membuat mereka tak bisa bicara. Hanya sedikit suara tak jelas yang keluar dari mulut disegel itu.
Namun, jika dilihat dari mata mereka tampak sekali orang-orang itu tengah menangis dan menahan sakit.
Mereka dibangkitkan dalam bentuk tubuh aslinya, dimakan hewan buas dan hidup lagi. Dan sekarang mereka ditangkap oleh orang-orang beras bertanduk dan berkulit merah ini. Para manusia itu seakan sudah membayangkan neraka yang mereka alami nantinya.
"Bagus-bagus! Jika mereka tak laku, potong dan jadikan bahan makanan" ujarnya.
Ini jelas membuat manusia-manusia itu bergidik ngeri. Tak ada kematian di ala mini. Setiap mati mereka akan dibangkitkan lagi. Ini sama saja artinya dengan stok daging tanpa batas dan itu terlalu mengerikan.
Mungkin mereka akan lebih memilih dimakan hewan-hewan buas itu dan memasuki lingkaran reinkarnasi daripada dilecehkan dan disiksa ras Iblis ini.
"Srrttt"
Seberkas sinar kehijauan tampak muncul di depan Iblis bertanduk dua. Sinar kehijauan yang akhirnya menampakkan Iblis lain yang berpakaian hijau tua itu.
Dia menunduk, memberi hormat dan meletakkan tangan kananya di depan dada layaknya pose hormat para prajurit.
"Tuan, kami menemukan fluktuasi entitas asing. Tampaknya ada makhluk alam manusia yang memasuki alam kita" ujarnya.
Ini jelas membuat mata iblis bertanduk dua itu melebar. Tampak girang seolah ini sudah lama ia tunggu.
"Hu hahahaha! Setelah sekian lama akhirnya ada manusia alam atas yang datang!! Beritahu semua pasukan, tangkap mereka!" titahnya.
Ia sudah muak dengan manusia-manusia yang ditolak lingkaran reinkarnasi ini. Tubuh mereka bau bangkai dan teriakan mereka tak menyenangkan. Kapan lagi ia bisa memiliki manusia asli dari alam atas? Itulah yang dipikirkan iblis bertanduk dua ini.
--
Jauh di dalam hutan berwarna oranye itu. Akar-akar rambat raksasa tampak memenuhinya. Sebuah wilayah kekuasaan para Iblis Roh. Iblis yang sudah mulai kehilangan eksistensinya.
Berbeda dengan Iblis berbentuk manusia itu, mereka tak tinggal dalam benteng besar. Mungkin karena tubuh yang bisa melayang, iblis-iblis ini memilih tinggal di atas dahan-dahan pohon-pohon raksasa dengan akar rambat itu.
Sekilas mungkin orang-orang menganggapnya sebagai peri. Namun wujud yang mirip dengan ikan pari itu sama sekali tak menggambarkan keindahan peri berupa wanita cantik bertubuh mini.
Mereka malah seperti ikan pari yang beterbangan kian kemari. Seperti menyelam dalam lautan, namun bedanya mereka menyelam di hutan berwarna oranye itu.
Ada yang unik di sana, sosok yang berbeda dari yang lainnya. Sesosok sinar biru yang sedikit banyaknya membentuk wujud gadis kecil. Cuma seukuran jempol kaki, namun tampaknya ialah yang memimpin ikan pari yang ada di situ.
Ini terbukti saat ia mulai mendehem. Para cahaya biru berbentuk ikan pari itu langsung mendekat mengerubungi. Seakan sangat ingin berada di sebelah cahaya biru berbentuk gadis mungil itu.
"Dengarkan semuanya! Aku merasakan aura dari teman lama. Arrkonig, ia sekarang berada di alam bawah"
Ini membuat ikan pari itu pada rebut. Sosok yang sudah lama hilang aria lam bawah itu tiba-tiba muncul lagi dan tampaknya berada dalam yurisdiksi mereka.
"Dan tak hanya itu! Aku merasakan keberadaan tuanku!" ujarnya lagi.
Ini malah membuat heboh lagi. Ikan pari itu langsung bersorak menyatakan satu nama. Seolah satu pikiran, slogan mereka semua tampak sama.
"Dewi, Dewi, Dewi sudah datang" teriak mereka.
"Dewi, Soulkonig akan melayanimu lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasíaElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...