Karakter Utama Terbuang

394 46 0
                                    

Sesuatu yang umum dalam dunia Wuxia, para pembudidaya ilmu bela diri dengan tanah luas dan suberdaya yang biasanya dimonopoli perguruan besar itu.

Setiap perguruan, akan ada kisah cinta yang berakhir tragis. Dua pemuda itu contohnya, seorang pria berambut jerami dengan seorang pemuda dengan rambut diikat ke belakang itu. Keduanya adalah rival cinta, yang satu dipilih karena latarbelakangnya dan yang lain ditolak karena statusnya.

Pemuda dengan rambut diikat ke belakang seperti ekor kuda. Pemuda yang menjadi murid terbaik di bawah pimpinan perguruan sesat ini. Orang yang juga menyukai gadis yang ditaksir tokoh utama.

"Tan Xie!!" Dia berteriak seolah ingin memutuskan urat di lehernya itu. Menegang saat pedang itu ia cabut dan berdenting ketika menghantam lengan pemuda itu. Pemuda berambut jerami yang akhirnya mendapatkan kembali kebebasannya.

Pemuda dengan rambut ekor kuda itu menampakkan niat membunuh yang meluap-luap. Buktinya saat turun dari pedang terbang itu, orang yang hantam adalah remaja berambut jerami ini. Membuat Ibu Elisa dan yang lainnya harus menyebar dan menghentikan sisa orang yang turun itu.

"Liao Shan itu milikku, kenapa kau harus muncul? Sialan!" makinya lagi tanpa sadar kalau perbedaan kekuatan mereka terlalu jauh.

Tan Xie yang berarti langit merah yang memiliki rambut tajam itu sebenarnya cukup kuat. Ia hanya lengah dan ditangkap menggunakan artefak pengikat itu. Artefak yang membuatnya tak bisa bergerak dengan kekuatan tersegel sepenuhnya.

Jika saja gadis vampir itu tak membantu, bisa dipastikan nyawanya akan melayang saat rival cintanya ini terjun dan membabi buta ke bawah sana.

"Ah, kisah klasik perebutan cinta karakter utama dengan mantan anggota perguruan mereka" Lyra si ibu Elisa tampak menikmati pertarungan itu. Ia sendiri tak kesusahan mengayunkan godam besar itu dan membuat beberapa penyerang berseragam tersebut terlempar dan bersimbah darah.

Godam itu sangat besar dan kuat, tak dipungkiri siapa pun akan remuk saat bersentuhan dengan benda besar itu.

"Slegkonig, apakah kamu merasakan sesuatu yang berbahaya di atas sana?" Lyra ingin memastikan itu.

Dari penyerang pertama ini mereka yakin kalau level penyerang ini hanyalah sekelas kroco dan penjahat kelas tiga yang muncul beberapa panel saja dalam kisah bela diri.

"Tidak ada yang kuat nona, namun aku merasakan keanehan dari benda besar itu" jawab iblis buruk rupa ini.

Ibu Elisa juga berpikir demikian, ada perasaan tak nyaman saat melihat benda besar berbentuk kapal yang besarnya sebesar gunung itu. Seperti sebuah artefak yang dimiliki oleh makhluk lebih tinggi.

--

"Tranggg"

"Tan Xie!" Entah berapa kali pemuda dengan rambut ekor kuda itu memanggil namanya. Sesuatu yang mungkin ia sebut dalam mimpi dan tidurnya. Itulah saking terobsesinya pria ini dengan pemuda berambut acak-acakan itu.

Cita itu terlalu mengerikan, ia bahkan sudah tak mampu menahan rasa di dadanya itu. Ingin segera menghabisi saingan cintanya dan menikahi wanita yang ia sukai itu.

Liao Shan yang berarti lembut dan berbudi luhur. Seperti namanya, wajahnya juga sangat cantik serta sikap mulia seperti seorang Dewi dan tak heran kedua remaja itu berebutan mendapatkannya.

"Xiong gue, aku bahkan tak memiliki dendam padamu. Namun kamu yang meminta ini"

Si pemuda berambut jerami yang bernama Tan Xie itu tampaknya tak mau memberi ampun lagi. Kebodohan demi kebodohan dimasa lalu malah membawanya pada petaka ini. Petaka yang membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Tampak jelas ada perubahan di raut muka pemuda ini. Mata haus darah seperti binatang buas yang membuat pria berseragam putih dengan awan biru itu menjadi ciut.

"Ni, niat membunuh seperti apa ini?" ujarnya tergagap sambil mundur beberapa langkah.

"Ini adalah niat membunuh yang selalu ku tahan. Aku berharap kamu berubah, namun sampai detik ini kamu masih cari masalah"

Tan Xie si pemuda berambut jerami itu tampak melangkah dengan aura hebat tersebut.

"Ma, maaf" Aura yang membuat pemuda berambut ekor kuda itu langsung ciut. Ia bahkan sudah tak sanggup berdiri saat kakinya terasa mati rasa dan bergetar hebat.

Ia jatuh terjerembap dengan pantatnya menghantam tanah dengan sedikit bebatuan tajam itu. Manatap dengan pucat seolah tak menyangka Tan Xie akan benar-benar membunuhnya.

"Kau berubah hanya karena mencintai wanita? Dan kau memburuku yang tak salah apa-apa?"

"Maa."

"Jrashh"

Seperti seekor gajah yang menginjak seekor kelinci. Badan pemuda yang berambut ekor kuda itu dibuat pecah saat Tan Xie si karakter utama Wuxia itu menginjaknya.

"Kamu sudah selesai?"

Ibu Elisa mengelap godam itu, menampakkan puluhan orang dengan tubuh hancur dan meregang nyawa. Tan Xie bahkan tak menyangka kalau semua penyerang itu sudah dihabisi oleh tiga orang misterius ini.

"Sekali lagi, terima kasih dermawan" ujarnya sambil memberi hormat.


Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang