Hari berganti dan rumor tentang benda dingin berwarna cerah itu makin menggila. Orang-orang yang melihat Lili si Putri Raja memakannya menjadi memimpikan benda itu. Benda yang bahkan membuat gadis nakal itu bertingkah layaknya seorang wanita untuk pertama kali dalam hidupnya.
Ya, itu cerita lain. Namun saat ini Elisa tengah ditemani pasukannya mengunjungi perpustakaan khusus Kerajaan. Ini adalah tempat mereka meletakkan peninggalan leluhur yang tampaknya juga berasal dari bumi itu.
Inilah yang membuat Elisa tertarik. Bukti keberadaan makhluk yang sama dengannya namun dalam garis waktu yang berbeda. Sosok yang tampaknya memberikan pengetahuan pada orang-orang ini tentang kehidupan di Bumi.
Elisa adalah orang yang cerdas, dia mengambil buku-buku itu dan melihat judulnya. Membalik satu halaman dan berusaha mencari tahunnya. Biasanya buku akan menyertakan tahun terbit di sana, dan itu tepat.
"..."
Elisa terdiam sejenak. Ia tak menyangka akan melihat tahun itu di buku-buku ini. Dari sekian banyak yang ia periksa, ada beberapa buku yang menarik perhatiannya.
"Ini terbit tahun 2023?" batinnya.
Itu adalah tahun yang sama dengan Elisa saat dipaksa pindah ke dunia itu. Dan anehnya, buku terbitan 2023 ini malah menjadi harta warisan mereka dari leluhur ribuan tahun lalu.
Elisa berpikir keras karena ini, sampai pada kesimpulan yang menurutnya paling mendekati.
"Ada orang dari era yang sama denganku, namun malah dipindahkan ke seribu tahun yang lalu" gumamnya.
Cuma itu kesimpulan waras yang bisa ia pikirkan. Ada seseorang ditahun yang sama dengan hilangnya Elisa, dan juga di transfer ke dunia ini. Bedanya, mereka memasuki garis waktu yang berbeda dan membuat sejarah sendiri.
"Kalau begitu, apakah ada yang di transfer ke masa depan?" Elisa jadi terpikir akan hal itu, jangan-jangan ada orang lain juga yang dipindahkan ke dunia ini namun digaris waktu yang jauh dimasa depan.
Elisa paham jika banyak orang spesial lainnya. Dia bukanlah satu-satunya yang dianugerahi. Siapa tahu ada orang lain, namun dengan misi yang sama. Misi menjadi Dewa.
Bukankah artinya orang yang dipindahkan seribu tahun yang lalu, sudah menjadi Dewa sekarang?
Bagaimana jika dia orang jahat? Pikiran itulah yang memenuhi kepala Elisa dan membuat beberapa pengikutnya mendekat dan berusaha menenangkan.
"Nona tak usah takut, nona adalah eksistensi tertinggi di dunia ini" Regis mengambil kesempatan untuk memegang tangan nonanya itu yang membuat Artie si burung Hantu langsung berang.
Lalatina bahkan tampaknya sudah tak heran dengan duo orang kuat yang berebut perhatian dan kasih sayang Elisa ini. Dua makhluk dari dua ras berbeda, seolah mempertontonkan pertarungan Iblis dengan Dewa di sana.
Hamnya Odd yang tak mau mengambil inisiatif. Ia terlalu overthinking dengan perawakan buruk itu dan berpikir Elisa akan jijik dengannya.
"Lili, apakah ada benda lain peninggalan leluhur kalian?" Elisa beranjak dari pertarungan duo pengikutnya itu. Berusaha mencari informasi tambahan dan diikuti Lalatina di belakangnya.
Odd sendiri berusaha menenangkan dua orang ini yang bisa saja menghancurkan kerajaan Vampir ini akibat pertengkarannya.
"Ada nona, ini disebut sebagai cawan suci" ujarnya.
Gadis itu menunjukkan benda yang mereka sebut sebagai cawan suci. Benda yang membuat Elisa terbelalak karenanya.
Bukan, bukan karena benda itu dahsyat, malah sebaliknya., Ini adalah benda yang dikenali Elisa saat ia ikut pelatihan "Ilmu Medis Dasar" di SMA dahulu.
Sebuah benda yang dikenal sebagai urinal pispot alias pispot urinal alias tabung kencing. Ini biasanya dipakai oleh pasien yang sulit untuk bergerak saat dirawat. Sebuah tabung yang dikhususkan untuk mereka yang mau kencing.
"Ini leluhur mereka seorang biadab atau apa?" batin Elisa sambil menepuk jidat. Siapa juga yang menyebut tempat pipis ini sebagai cawan suci? Bentuknya saja tak seperti cawan, hanya seperti tabung melengkung yang disesuaikan dengan bentuk tubuh pria atau wanita.
"Bagaimana nona? Apakah ada yang istimewa dengan ini?" Gadis ini jadi makin penurut setelah mendapat makanan berharga dari Elisa. Matanya berbinar berharap jika benda itu adalah sesuatu yang luar biasa.
Elisa melihat satu benda lagi, agak berbeda namun ditempatkan di dalam kotak besi yang sama.
Sebuah benda seperti corong yang sudah dikenal baik oleh Elisa. Ini adalah Travel Pispot, alias alat untuk pipis berdiri yang biasa dipakai wanita saat bepergian ke alam liar. Ini lebih memudahkan, dan tak berlepotan, meski tak banyak wanita yang mau memakainya karena merasa aneh harus pipis seperti lelaki.
"Jadi, leluhur mereka juga seorang wanita?" penemuan benda itu memberikan sedikit pencerahan pada Elisa.
Memangnya lelaki mana yang mau pakai alat begituan? Desainnya saja tak cocok dengan benda "anatomi" mereka itu.
"Bagaimana nona?" Tanya Lili lagi yang belum mendapatkan jawaban.
"Ah, ya.. ini.. ini bagus" ujar Elisa sambil berpikir keras untuk mencari alas an.
"Baguslah, soalnya ayah sering minum dari sini" lanjutnya.
Elisa kehabisan kata-kata, tak tahu harus menanggapi bagaimana.
Dia tahu kalau benda ini pasti di bersihkan sebelum dipakai, namun membayangkan bagaimana raja berewok berwibawa itu meminum dari tempat kencing ini, rasanya agak keterlaluan dan memilukan.
Bisa hancur image raja ini jika rakyatnya tahu kalau rajanya minum dari tabung bekas pipis. Ini terlalu gila. Sama saja ia minum dari tempat kencing leluhurnya.
Untuk ke sekian kalinya Elisa hampir menepuk jidat. Ia jadi ingat untuk berhati-hati agar tak meninggalkan benda aneh di dunia ini. Bisa-bisa dimasa depan mereka malah menggunakannya secara salah dan tak lazim.
Botol kencing ini contohnya, corongnya dipakai sebagai wadah menuang cairan di dalamnya untuk diminum raja. Terlalu memilukan untuk dilihat tampaknya, beruntung raja tak mengeluarkan ini saat penyambutan sebelumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/331038476-288-k956730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasyElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...