Orang-orang berpakaian unik itu tampak bergerak dengan lincah. Pakaiannya itu mirip dengan ninja, namun diganti dengan celana pendek di atas lutut.
Kedua tangannya memegang pedang berwarna merah darah itu. Tampak sesekali ada butiran-buritan merah yang mengelilinginya. Seolah pedang itu terbuat dari air atau darah itu sendiri.
Mereka bergerak dengan cepat, menghindari pohon besar itu dan mengganti rute. Ini dilakukan dengan koordinasi penuh seakan sudah melakukan Latihan tanpa henti.
Pemimpin mereka jelas, seorang gadis yang bergerak lincah itu. Tampak anggun meski dengan tampilan tomboy tersebut.
Sudah setengah hari mereka berlari tanpa henti. Ini adalah tenaga yang luar biasa untuk ukuran seorang petarung. Terlebih mereka semuanya adalah wanita, kecuali pria berwajah buruk yang tampak mengikut di sana.
"Hati-hati, aku merasakan sesuatu!!!" Lili mengangkat tangannya dan memberi komando. Nafasnya tampak tenang meski sudah berlari cukup lama.
Anak buahnya juga begitu, menatap dengan tajam ke sekeliling seperti para macan lapar mencari rusa.
"Aku tak menyangka akan kedatangan tamu lagi"
Semuanya menoleh pada suara itu. Suara lembut dan manis dari seorang wanita berambut ungu itu. Rambut ungu bercampur keperakan yang indah. Suara yang keluar dari bibir-bibir merah muda nan indah terebut.
Elisa tampak muncul ditemani dua orang. Regis si boneka kayu dan Lalatina yang mengikut di belakangnya.
Ini sebenarnya kebetulan, Elisa merasakan energi aneh di sekitar hutan itu. Penasaran dengannya dan berusaha mencari keberadaan energi aneh itu.
Itu ternyata disebabkan oleh sebuah pohon berwajah manusia yang entah kapan munculnya. Dan entah sial atau beruntung, Elisa malah melihat kehadiran orang-orang berpakaian unik itu.
"Ini seperti pakaian dari bumi" itu yang terpikir oleh Elisa saat melihatnya. Pakaian mirip ninja, dan menggunakan celana pendek yang tak lazim didunia baru ini. Ini seakan ada orang lain yang reinkarnasi seperti Elisa.
Gadis cantik ini dengan sigap menyelinap. Bergerak tanpa suara dan mengikuti orang-orang itu.
Seharusnya mereka tak akan ketahuan, ya jika saja Lalatina sudah mencapai ranah yang lebih tinggi. Itulah yang membuat vampir Lili itu menyadari keberadaannya.
Orang-orang berpakaian seperti ninja wanita, atau mungkin dikenal dengan istilah Kunoichi itu tampak waspada. Mereka tak menggunakan kunai atau katana. Namun sepasang pedang yang unik menurut Elisa.
"Apa tujuan kalian kesini?"
Elisa langsung pada intinya saja. Terlebih gadis mungil berambut hitam yang langsung mengingatkannya pada kampung halaman. Jelas sekali kalau gadis ini adalah keturunan Asia.
Dan inilah yang membuat Elisa tak nyaman. Jika ada reinkarnator lain, maka mungkin akan ada bencana lain yang muncul. Apalagi jika mereka memiliki kekuatan seperti Elisa. Bisa-bisa orang-orang itu malah membuat bom nuklir di sana.
"Kau, kau orang bumi?"
Bukannya menjawab, gadis itu malah balik bertanya. Mata merah itu menatap tajam pada Elisa seolah tak sabar untuk mencabik-cabik gadis cantik ini.
"Hoo, kau tahu bumi?"
Elisa tak mau menunjukkan keterkejutannya. Ini malah akan menghancurkan citranya yang sudah elegan. Lagi pula orang-orang banyak memanggilnya Dewi semenjak datang ke dunia ini.
"Ya, ada satu hal lagi yang aku tahu..."
"Aku tahu kalau aku akan membunuhmu" gadis itu menyeringai dan segera menerobos ke arah Elisa dengan dua pedang ditangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)
FantasiElisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akhirnya harus berjuang untuk hidup di dunia itu. Kekuatan misterius yang mengikutinya secara perlahan...