Viscount Penghianat

887 129 2
                                    

Pangeran kelima, alias duke buruk rupa mungkin akan membuat Odd si Iblis buruk rupa itu merasa tersaingi. Mukanya lengkap, namun sangat menjijikkan ditambah gigi kuning dan bau itu. Jelas sekali kalau orang ini sangat malas merawat tubuhnya itu.

Dia turun dari tandu itu dan menginjakkan kakinya di tanah kotor tersebut. Ia mungkin sudah tak sabar dengan permainan kecilnya dan kebetulan melihat gadis remaja berpupil putih itu.

Seperti batu mulia yang dikenal sebagai Ghosenite, sama sekali tak menunjukkan kalau ia buta. Malah itu membuat gadis ini makin memesona.

Inilah yang membuat duke ini terengah-engah setengah berlari. Para wanita yang mengelilinginya seolah tak ada arti saat ia melihat gadis ini. Kesucian dan keluguan sesungguhnya seolah ia ingin segera menerkam gadis itu.

"Eldayo, cepat buka bajunya!" dia masih memerintahkan Viscount yang tengah mematung itu. Tak menjawab, dan malah wanita tua ini yang meraung-raung mendengar perintah tersebut.

Ia melihat lagi wajah dari keturunan orang yang melecehkan keluarganya. Membantai anak dan menantunya. Dan sekarang malah mengincar cucu satu-satunya itu.

Tampak terengah-engah berusaha menghalangi duke buruk rupa itu. Tenaga lemah itu berusaha ia kerahkan, meski sia-sia saat pengawal yang lain langsung menarik dan menahannya di belakang.

Ia seakan dipaksa menonton adegan mengerikan yang akan dialami cucunya itu.

"Ne, nenek? Nenek?" gadis itu tampak panik. Terlebih suara tangisan neneknya itu yang terasa perih. Seakan sesuatu yang menyakitkan akan terjadi.

Dengan meraba-raba, gadis ini berusaha bergerak meski langsung tersandung oleh kaki duke biadab ini. Dia dengan sengaja meletakkan kakinya di depan dan membuat gadis ini terjerembap menghantam tanah berbatu itu.

"Wahaha, dia buta ya? Bagus-bagus!! Aku yakin dia akan menikmati ini"

Mungkin karena semua wanita tak puas saat melihat wajahnya dan sekarang duke ini mengalihkan sasarannya pada mereka yang tak bisa melihat. Kejahatan yang bahkan setan pun akan minder melihatnya.

"Tu, tuan! Tapi dia buta" ujar Viscount Eldayo berusaha menghentikan.

"Lalu kenapa? Selagi kelamin dan wajahnya bagus aku tak masalah" jawabnya dengan muka mesum itu.

Dia adalah tipikal manusia yang mukanya minta ditonjok meski tak punya salah apa-apa. Semua orang pasti pernah menemukan tipe ini sekali dua kali dalam hidupnya.

"Hehehe, manis. Kau sudah pernah melihat burung?"

"Tu, tuan"

Viscount Eldayo melanggar Batasan. Ia menangkap tangan tuannya yang hendak menjamah gadis yang masih meraba-raba tanah itu. Gadis ini kehilangan arah dan sedang mencoba mendenagr suara neneknya yang tengah disumpal itu.

"Viscount Eldayo, aku tahu kau bodoh. Tapin tak ku sangka kau akan selancang itu" makinya.

Sontak beberapa prajurit lain langsung mengerubungi Viscount ini dengan mengarahkan pedangnya.

Ini sebenarnya bukan apa-apa bagi Viscount Eldayo, ytoh dia adalah seorang Pahlawan. Namun orang di belakang duke inilah yang jadi masalah. Bagaimanapun juga ia adalah bangsawan, dan hukuman melawannya hanyalah hukuman mati.

Eldayo tak akan sanggup jika dihajar oleh kelas pahlawan lain yang berada di bawah pimpinan raja.

"Du, Duke biar saya carikan yang lain"

"Carikan yang lain? Gadis ini berwajah bening, kulit putih susu dan bola mata indah. Kau lihat bibir merah muda itu? Kau pikir bisa mencari yang lain seperti ini?"

Transmigrasi Gadis Bumi (Gadis Sakti Dari Bumi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang