Octagon 3 - 220 : Kengerian Sebuah Rahasia Pt. 5

206 30 41
                                    

"Ada apa?"

Hampir pukul 7 malam, di hari Sabtu itu.

Seungcheol berdiri diam, di dalam sebuah ruangan, samping ballroom, pada satu hotel mewah, tempat diadakannya pemilihan untuk Ketua Lingkaran Dalam angkatan 50 tersebut. Berada di lantai 8 tersebut bersama dengan lima ketua lainnya, dari lima angkatan. Di mana mereka adalah lima orang yang memang akan ikut untuk memilih, memiliki suara.

Walau ya, suara sedikit tertahan untuk satu orang.

Tampaknya, begitu curang.

Terlebih, Hongjoong, yang suaranya tak diperbolehkan, selama ini tak bisa untuk berada di sekitar kampus. Setidaknya untuk menunjukkan kualitas, karena posisinya, untuk pertama kali, adalah anggota sekaligus calon yang sudah tak berkuliah di kampus yang sama.

Changkyun, selaku ketua 49, alumni termuda untuk sekarang. Taehyung, selaku ketua 48. Hyungwon dan Hyojong, selaku ketua 47. Sungjae, selaku ketua 46. Jelas, berada di sana, bersama Seungcheol, selaku ketua 45, yang membuat tahun ini sebagai tahun terakhirnya untuk memilih. Juga Hongseok, sebagai ketua 44.

Masing-masing suara bernilai 5 poin.

Kecuali milik Changkyun, semula bernilai 11, berubah menjadi 1, untuk hukumannya.

Hitungannya pula, Changkyun atau siapapun ketua yang melepas jabatan, tak masuk dalam hitungan alumni untuk vote. Jadi ternilai 5 vote alumni dari lima angkatan termuda adalah 48 ke 44. Sedangkan Changkyun, sebagai 49 dikenal sebagai penyerahan tahta.

Tak ada satu pun bisa diberikan pada Hongjoong.

Hanya pada Jun atau Tag.

Sisanya, ada 98 poin lainnya, dari seluruh anggota, yang tampaknya, tak akan jatuh pada Hongjoong.

Sejujurnya, Seungcheol merasa tak nyaman, sangat khawatir.

Dari yang Seungcheol ingin pun, Hongjoong yang menang. Seungcheol yakin, Hyungwon dan Hyojong juga demikian. Entah pada Taehyung, Sungjae dan Hongseok, namun untuk Changkyun, sepertinya sudah pasti akan jatuh pada Hongjoong?

Toh, Changkyun tak mendapatkan larangan itu.

Saat itu, Seungcheol hanya mengusap wajahnya perlahan, berharap bisa menenangkan dirinya. Yang mana sebenarnya, jika bicara tentang ketenangan, Seungcheol dahulu sering mendapatkannya dari seseorang. 

Hanya saja... sudah berapa lama mereka tak bicara?

Lantaran Seungcheol... melakukan satu kesalahan fatal, padanya.

Padahal, perasaan ini masih sama.

Di dalam hatinya, selalu.

.

.

.

"Hajoon."

Satu panggilan dari Woobin, begitu dirinya mendapati Hajoon memasuki mobilnya di basement hotel tersebut, setelah menyuruh Yunho dan Juyeon naik ke lantai delapan, di mana acara diadakan. Sedangkan Woobin sendiri, pada akhirnya berhasil untuk membuat Hajoon melihat pesannya, sehingga tak memerlukan bantuan dari Hongjoong, yang sebenarnya, belum ia ketahui tiba.

Para mata di luar sana mengatakan, Hongjoong memang belum tiba.

Jadi Hajoon yang memang buru-buru bertanya padanya. Pada sosok yang sudah setidaknya menjadi dekat dengannya, perkara mereka mencari satu video yang sama, setelah Woobin yang mendatanginya lebih dahulu.

Woobin juga tahu, Hajoon harus segera hadir, jadi Woobin langsung memulainya.

"Bisa kamu pastikan, tak ada kekacauan, jikalau Hongjoong yang memenangkan pemilihan?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang