Octagon 3 - 287 : Air Tuba Pt. 7

235 25 41
                                    

Pukul 11 malam.

Hajoon mengangguk dari bagaimana panggilan Nicholas masuk padanya, melalui panggilan biasa. Di mana Nicholas memberitahu Hajoon bahwa ada bingkisan baru yang dikirim ke agensi Checkmate, dan Hajoon diminta untuk datang, secara tak kentara.

Sulit, sedikit.

Sehingga pada akhirnya, Hajoon mendapatkan sebuah ide. Sekaligus untuk melakukan hal yang perlu dilakukan. Maka Hajoon meminta Juyeon dan Younghoon untuk tetap berada di Lotus. Hajoon meminta secara langsung juga pada Yunho dan juga Juyeon, untuk bertanggung jawab secara lingkaran dalam, untuk menjaga diri dan keadaan mereka. Selagi Hajoon akan pergi, namun membawa dua orang bersamanya.

San, dan Seonghwa.

Kini mereka sampai di agensi, sekitar pukul setengah 12 malam, menggunakan mobil dari San. Kebetulan San yang mengemudi, Hajoon di sampingnya, dan Seonghwa di belakang, dengan sebuah map. Memang sesekali Seonghwa melirik, tetapi memilih untuk mengabaikannya.

Ketika sampai di spot yang Nicholas minta, menunggulah mereka beberapa saat, hingga Nicholas keluar dari gedung. Nicholas pun langsung mendekat pada mobil, di mana Hajoon menurunkan kaca untuk memperlihatkan dirinya.

Nicholas sempat melirik Seonghwa, di kursi belakang, lalu San di kemudi. Memiliki pertanyaan.

Sedikitnya Hajoon menjawab, "mereka terancam."

"Ya, kita tahu itu." Nicholas menjawab, lalu memberikan kotak tersebut pada Hajoon. "Entah mereka sengaja atau tidak. Entah mereka tahu atau tidak, Rastafara telah dibawa pergi sejak sore tadi oleh Kantata."

Hajoon menerima kotak yang lebih besar dari pada sebelumnya, walau tingginya tetap sama. Perlahan Hajoon membukanya, dan di dalamnya terdapat catatan salinan perilaku, catatan salinan rumah sakit, juga beberapa foto.

Meraihnya, Hajoon menahan napasnya sejenak.

Sedangkan Nicholas menghembuskan napasnya. "Semua seperti potongan teka-teki. Mereka membuat kita tak bisa menebak, apa yang sebenarnya mereka ketahui, dan mereka inginkan."

"Ini?" Hajoon memegangnya, sembari meremas.

San dan Seonghwa jelas penasaran--posisi mereka sebagai Nama Aman yang terhitung sudah tahu tentang rahasia lingkaran dalam yang jika melanggar berbayar nyawa, membuat mereka tak masalah berada dalam pembicaraan. Hanya saja tak ada satu pun yang berani bertanya. Hanya menunggu jikalau Hajoon akan memberikannya.

"Tidakkah kamu berpikir sesuatu yang lain?"

"Apa?" Nicholas bertanya.

Hajoon meremas foto-foto tersebut cukup keras, sebelum memberikannya, tetapi bukan pada San, melainkan pada Seonghwa.

Jelas Seonghwa terkejut.

Selagi Hajoon mulai menatap Nicholas kembali, Seonghwa mencoba melihatnya. Membuat San pun menengok ke belakang, dari sela dua jok depan.

"Mungkin bukan hanya lingkaran dalam yang mereka ingin bongkar." Hajoon mengatakannya, dengan tertekan. "Target utamanya Rastafara. Semua yang terjadi padanya, pun dilakukannya, dapat membuat benang merah antar kejadian ini. Sepertinya, tujuan mereka bukan benar-benar membongkar lingkaran dalam."

"Lalu?" Nicholas bertanya.

Tak tahan, San langsung membawa tubuhnya berpindah ke belakang, bersama Seonghwa, melewati area tengah jok sembari meminta izin pada Hajoon. Hajoon dengan satu tangannya sedikit terangkat, melindungi kepala San agar tak terbentur atas, ketika lelaki yang sebentar lagi genap berusia 20 tahun itu berpindah.

Dalam bisikkan, San yang telah melihat foto-foto yang Seonghwa pegang, bertanya pelan. "Ini... Hyunjae, 'kan?"

"Iya, ini bahkan seragamnya." Seonghwa menjawab juga dalam bisikkan, setelah membagi ruang untuk sosok itu duduk di sampingnya. "Hyunjae separah ini dulu ternyata... gue gak pernah tau, San... yang gue tau, ada ribut besoknya di sekolah kami, dari pihak Hyunjae nuntut, tapi mereka gak bisa lakuin apapun."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang