Octagon 3 - 216 : Kengerian Sebuah Rahasia Pt. 2

252 31 41
                                    

Tanggal 10 Juni 2023.

Hongjoong bangun dengan tak nyaman, di pagi itu. Bukan karena kasurnya--walau mereka tidur di dalam bilik sebuah bus, namun tempatnya sangatlah nyaman, sehingga bukan itu alasannya. Bukan juga lantaran ia baru bangun pukul delapan pagi, di saat semalam, shooting mereka berakhir di pukul empat pagi.

Ya, hanya empat jam terlelap.

Sebenarnya belum waktunya bangun juga, tetapi Hongjoong, sekali lagi, memang tak nyaman.

Memikirkan bahwa, hari ini, adalah hari pemilihan, tanpa dirinya sanggup untuk melakukan apapun, yang bisa meyakinkan orang-orang untuk memilihnya. Ini memberatkan dirinya, sungguh. Sehingga dalam tidur sebentarnya pula, yang masuk ke dalam alam bawah sadarnya adalah lagi dan lagi, mengenai pemilihan.

Saat itu, Hongjoong memilih untuk keluar dari bilik dalam bus yang hanya dihuni lima anggota The Overload tersebut, lalu keluar. Hongjoong kebetulan mengenakan jaket, membuatnya mengeratkannya, yang herannya, sekitar memang terasa dingin. Di hamparan luas yang hanya memiliki satu bangunan berbentuk huruf U, untuk Fever Motel itu, tak ada lain di sekitar mereka, selain tenda-tenda yang dibuat untuk keperluan shooting.

Salah satu staf melihatnya, dan menyapa di pagi itu. Sembari bertanya mengapa dirinya sudah terbangun, sedangkan sutradara pun memberikan waktu mereka bersitirahat sampai jam sepuluh pagi.

Hongjoong tak memiliki jawabannya.

Sehingga staf itu segera meminta Hongjoong menunggu sejenak, lalu kembali dengan selimut tipis dan membalutkannya pada punggung Hongjoong. Setidaknya memang memintanya untuk menjaga diri, toh dirinya saja sempat dilarikan menuju Unit Gawat Darurat dua hari lalu.

Hongjoong menerimanya, sebelum kemudian berjalan melewati orang-orang yang tengah sibuk mempersiapkan set.

Dalam langkahnya, Hongjoong membawa diri menuju ke dalam Fever Motel tersebut. Entah, setelah Gongyoo memberitahunya kemarin, mengenai sebuah kejadian, tentang adik sang Ibu, Hongjoong menjadi merasa lebih terikat dengan inspirasi dari karya seninya.

Seperti... apa ya?

Ada koneksi antara mereka?

Entah.

Mungkin terbiasa dengan kata Fever, yang mana adalah sebuah majalah terbitan dari salah satu anak perusahaan milik Tjokro, yang menerbitkan mereka--The Overload--lebih luas, sebelum akhirnya bergabung dengan agensi.

Tahun lalu.

Ya, benar.

Sembari sesekali menyapa, Hongjoong membawa dirinya memasuki Fever Motel. 

Hongjoong memperhatikan sekitar, masuk ke area lobi tersebut, kemudian membawa dirinya sampai ke meja resepsionis, yang sudah diatur sedemikian rupa, agar menjadi bersih dan tampak seperti dahulu, tetapi tak meninggalkan kesan seramnya.

Perlahan, Hongjoong berjalan, sampai ke depan meja resepsionis, sebelum menuju sampingnya dan mendorong pelan.

Oh... mengapa Hongjoong tahu ada bagian dari pembatas meja yang bisa didorong di titik ini?

Aneh.

Hongjoong masuk ke dalam, melewati dinding untuk menggantung kunci, lalu menuju pintu di sampingnya. Hongjoong pun menekan kenop, masih berbalut selimut tipisnya dan masuk ke dalamnya.

Tampak seperti... tempat yang normal-norman saja--sebuah kantor, untuk beristirahat, untuk sang resepsionis, bukan?

Hongjoong tahu sedikitnya sejarah tentang tempat ini--Seonghwa sangat menyukainya.

Katanya, tiga pemiliknya, yang disebut bersaudara tersebut, saling membunuh satu sama lain.

Mengerikan.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang