Octagon 3 - 215 : Orang Lama, Orang Baru Pt. 4

229 32 71
                                    

Kamar 302.

Seonghwa merogoh saku celananya, begitu masuk ke dalam kamar, untuk mengecek ponselnya sendiri sambil tertawa. Menertawakan Yeosang, betapa cerobohnya, lagi dan lagi, bukan? Hanya perlu menunggu waktu sampai Seonghwa membongkar atau salah satu memergoki.

Ah, ponselnya.

Ada satu keinginan, sebenarnya. Namun, ada satu pesan yang sudah masuk 9 menit lalu ke dalam nomornya.

Sebuah pesan.

ʚɞ Rowoon Soebiantoro

Hari ini bisa ketemu?
At my place?

Dalam senyuman lurusnya, Seonghwa tak berpikir banyak untuk membalas pesan tersebut.

sorry
ga bisa 🥺
ada urusan
next time ya?

Balasannya cepat, diantara langkah Seonghwa menuju kasur, dan merebahkan tubuhnya.

I see
That's fine
Take care 😊

Seonghwa tak membalas.

Ada satu tujuannya.

Di mana Seonghwa langsung membuka satu kontak, dan mempertimbangkannya untuk beberapa detik. Beberapa detik saja, sampai Seonghwa menekan, dan berharap diangkat adanya.

.

.

.

Di dalam kamar 304 tersebut, Serim memperhatikan bagaimana Yeosang bergegas mengeluarkan ponselnya dan menaruhnya di atas meja. Juga Yeosang yang berjalan menuju area kamar, lalu menuju kamar mandi, dan meminta Serim menunggu.

Ya, Serim akan menunggu.

Tapi perubahan sikap tiba-tiba apa ini?

"Aku mau mandi dulu sebentar."

"Ya, tapi..." Serim mencapainya, dan menahan pergelangan tangannya.

Tak disangka, membuat Yeosang tersentak, sampai hampir melompat dari duduknya.

Hal itu mengundang kebingungan lagi bagi Serim, jelas saja. Namun Serim berwajah khawatir, saat menangkup pipi Yeosang dan mengusapnya. "Kamu itu kenapa?"

"Gak apa, aku mau mandi dulu, sebentar." Yeosang menjawab sembari menjauhkan wajahnya, tetapi dengan menunduk. "Sebentar aja. Kamu tunggu aja dulu... ya..."

"Tapi..."

"Please." Yeosang memohon padanya, sembari menyentuh pergelangan tangan Serim dan membawanya turun agar terlepas. "Ya, sayang...? Bentar aja..."

Tak ingin membuat perdebatan, Serim menyerah dalam anggukan.

Yeosang pun tersenyum, di mana dirinya langsung melesat ke kamar mandi, dan langsung menutup pintunya secara cepat.

Bukan Serim berpikir buruk.

Hanya saja... Serim pernah memiliki kekasih yang berselingkuh darinya, dan... kurang lebih, reaksinya sama setelah diketahui keluar dari kamar yang sama dengan orang lain.

Seperti itu...

.

.

.

Kamar 305, berseberangan.

Wooyoung dengan senang membawa paper bag-nya, tetapi San yang berada di depan langsung masuk melesat saja ke dalam, seolah mengabaikannya. Di sanalah, Wooyoung mulai menyadari bahwa San tampaknya tengah tak baik, mungkin masih seperti pagi. Karena itu, Wooyoung menaruh paper bag di atas meja, lalu menyusul San ke area kamar secara hati-hati.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang