Octagon 3 - 245 : Menuju Hari Pt. 10

233 29 44
                                    

Pesta yang dibuka pertama kali pada pukul 10 malam itu langsung berlangsung dengan meriah. Bukan meriah lagi, namun sangat meriah. Di dalam sebuah club yang disewa, milik keluarga Ketua 18 dan Ketua 45, dan kini hanya didatangi oleh Ketua 44 sampai 50, pun seluruh anggota dari angkatan 48 sampai 52, membuat seluruhnya menikmati waktu privat itu.

Tahu bahwa tempat adalah milik dari bagian, maka mereka tak perlu menjaga image sama sekali. Atas waktu-waktu melelahkan untuk sebagian, pun mungkin untuk beberapa karena padatnya keadaan, membuat pesta kali ini terasa seperti pelepasan stress adanya.

Benar, memang.

Selain karena Hongjoong juga ingin merayakan kemenangan, yang dilakukannya juga untuk melepas stress yang dirasakannya.

Setelah ini semua memberat, Hongjoong tahu hal itu.

Jadi sekarang, waktunya bersenang-senang, walau, ya, pesta hanya didatangi oleh mereka saja, para laki-laki anggota.

Ada Minhyuk, kebetulan.

Hongjoong sengaja mengundangnya.

Hanya untuk, sekiranya, mempromosikan Minhyuk, alias memberikannya lapangan untuk menjual apapun yang ingin dirinya jual. Selagi di dalam tempat aman adanya, Hongjoong memberikan akses walau yang dilakukannya jelas melanggar hukum.

Hongjoong sadar dirinya harus mengikat mereka, dan mungkin membuat yang tak memilihnya terikat juga padanya.

Menyenangkan sekali rupanya menjadi ketua, padahal Hongjoong belum benar-benar menjabat karena mereka masih berada di luar kampus adanya. Tetapi memikirkan tentang reqruitment, Hongjoong telah sangat bersemangat. Ada begitu banyak untuk ia arah, walau, ya, dengan peraturan baru sekarang. Di mana darah keturunan harus masuk ke lingkaran dalam, mau atau tidak.

Oh, Hongjoong jadi teringat akan Taeyang yang berjanji akan bicara padanya.

Maka dari itu, di sana Hongjoong meninggalkan sekitarnya terlebih dahulu, meminta seluruhnya untuk menikmati yang disuruhkan, selagi ia berkeliling mencari sosok yang dituju.

Ah, di sana rupanya.

Taeyang duduk menyendiri, di salah satu sofa, sembari sibuk membaca sesuatu.

Tunggu sebentar... sebuah buku?

Hongjoong mengernyit, sebelum menghampirinya dengan mengambil posisi duduk di sampingnya, pun sembari menyapa. "Gue gak pernah lihat ada orang belajar di club, walau misalnya esoknya adalah hari ujian."

"Harus siap dong, tahun depan gue lulus soalnya." Taeyang sedikit mengintip dari sela bukunya, sedikit menyeringai menggoda. "Maklum, yang baru mau masuk kuliah, pasti belum mikirin tentang harus kerja di mana."

"Seriously?" Hongjoong mengangkat satu alisnya dan kemudian membalas. "Well, kebetulan gue udah punya dua pekerjaan. Satu, vokalis The Overload, we been knew, satu lagi gue sendiri juga gak yakin pekerjaan gue apa di perusahaan, mungkin cuma numpang nama."

Taeyang pun tertawa sebelum menutup bukunya. "Enak, ya, bisa numpang nama doang?"

"Kayaknya lo sendiri bisa ngikut keluarga? Kantata? Hello? Bisnis kalian di mana-mana?"  balas Hongjoong.

Hal itu membuat Taeyang mengangguk, sekaligus menggeleng. "Tapi kebetulan, gue ngarahnya pengen kerja di Pandawa Coal."

"Perusahaan bokap gue?" Hongjoong mengernyit, sebelum membenarkan posisi duduknya. "Wait, gue beneran butuh penjelasan tentang lo, Eunwoo dan... Dongwook?"

"Lo tau gak sih?" Taeyang terkekeh sesaat, sebelum menatap Hongjoong dengan lekat, sekaligus santai. "Setelah bokap ngasih tau tentang peraturan baru tadi, Eunwoo langsung nelpon gue dan bersyukur dia udah ada di semester sekarang."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang