Octagon 3 - 256 : Pencerahan Pt. 6

217 28 44
                                    

Seonghwa tak tahu harus bereaksi bagaimana, ketika bahkan, salinan secara digitalnya pun, Hongjoong berikan padanya.

Semua ini terasa sangat berantakan dalam kehidupannya, secara tiba-tiba. 

Seonghwa benar-benar tak menyangka bahwa Hongjoong akan melakukan tes kesuburan, untuk membuktikan padanya, bahwa tidak ada wanita yang pernah hamil karenanya. Juga, untuk sebuah pembuktian dari Hongjoong nantinya, jikalau ada kasus-kasus yang tampaknya akan membawanya kembali dalam rumor itu.

Memang sangat menyentuh hatinya, hanya saja...

Seonghwa tak tahu, harus bagaimana cara bereaksi adanya.

Sendirian, Seonghwa rasa. Dirinya memilih untuk bersandar pada posisi duduknya di atas lantai. Bersandar pada dinding dan masih menahan perasaannya sendiri. Seonghwa tak ingin berinteraksi dengan siapapun, selain dengan isi pikirannya sendiri.

Berat.

Itulah yang dirasakannya.

Ingin Seonghwa hanya diam bersama Hongjoong saja... tak lebih.

Namun tak bisa...

Saat Agustus tiba, rasanya, Seonghwa akan benar-benar kehilangannya dari sisinya. Untuk dimiliki oleh orang lain selama empat tahun adanya. Untuk membayangkannya saja, sudah sangat menyiksa.

Tiba-tiba saja, ponselnya bergetar.

Seonghwa membuka mata, merogohnya dari saku untuk melihatnya.

Sebuah pesan masuk.

Tak terduga, saat melihat pengirimannya.

Kak Suzy Safina

Seonghwa.
Apa kabar?
Ini Suzy.
Saya dengar dari Seungwoo, kamu mau ikut program di gereja?
Kalau iya, ayo berangkat bersama.
Sabtu ini, tangga 17.
Nanti Kak Suzy yang jemput.
Sejujurnya, Kak Suzy juga butuh teman untuk bicara.
Selain Seungwoo.
Kalau kamu berkenan.

Mungkin kamu juga mau bicara?

Terasa seperti ada secercah harapan.

Seonghwa yang membenci dirinya sendiri... seperti melihat sebuah harapan.

Saat itu, Seonghwa hendak membalas pesannya, sampai tiba-tiba seseorang berjongkok di hadapannya. Seonghwa tersentak dan langsung menatap. Jelas, penuh keterkejutan adanya, ketika yang didapatinya, bukanlah seseorang

"Sudah berlatih, Seonghwa?"

Seonghwa yang membelalakkan mata bingung, bagaimana cara menghadapinya.

Satu per satu dari yang lain mulai masuk ke ruangan. Sama terkejutnya dengan Seonghwa, yang masih diam, membeku.

Selagi sapaan orang-orang mulai terdengar adanya.

"Kak Dohyun, katanya pergi 3 hari, kok sudah kembali?"

"Wah, latihan dengan Kak Dohyun lagi~"

"Kak! Aku dapat peran bagus kemarin!"

Dohyun saat itu tersenyum, meminta yang lainnya segera bersiap untuk latihan yang akan dimulai dalam lima menit. Setelah orang-orang menyebar, Dohyun kembali menatap ke arah Seonghwa, sebelum menepuk pahanya pelan, dan tersenyum.

Lembut, seperti biasa.

Hanya saja, Seonghwa... merasa sangat takut adanya.

"Kosongkan malam tanggal 16 Juni, ya?" Dohyun berucap, sebelum hendak untuk berdiri. "Saya perkenalkan kamu pada keluarga dari Ibu kamu, ya? Mereka juga telah setuju."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang