Octagon 3 - 290 : Air Tuba Pt. 10

204 28 47
                                    

"Kamu yakin mau temui Ayah kamu langsung, dari pada Paman?"

"Ya. Rafa mau bertemu langsung dengan Ayah."

"Sekali lagi. Kamu serius?"

"Paman tinggal beritahu, di mana Rafa bisa bertemu Ayah, karena panggilan Rafa tak diangkat."

"Baiklah."

"Maaf, Paman. Rafa sedang takut dikejar, jadi harus cepat."

"Oleh?"

"Lingkaran dalam."

"Paman kirim titik pertemuannya setelah Paman tanya Ayah kamu."

Dan di sinilah mereka berada sekarang. Di sebuah halaman dari rumah sakit terbengkalai, yang berada di ibukota sebelah barat. Yang mana membuat Hongjoong berulang kali berusaha memastikan bahwa benar adanya, ini adalah tempat yang Woobin berikan untuk bertemu sang Ayah.

Hongjoong pun menarik napasnya panjang, sebelum melepaskan sabuk pengamannya. Perlahan Hongjoong memungut kembali foto-foto yang berserakan di bawah, selagi San melirik ke arah belakang, untuk melihatnya.

"Perasaan gue gak enak, Hongjoong."

Di posisinya, Seonghwa juga merasakan hal serupa.

Namun Hongjoong hanya membalas, tanpa melihat siapapun di sana. "Gue mau ketemu bokap gue sendiri. Apa hal terburuk dari--"

Sebuah ketukan mendadak mengejutkan ketiganya.

Berasal dari samping kaca samping San, di mana mereka melihat ada seorang lelaki berdiri, mengenakan jas; tampak sangat rapi. 

Hongjoong pun segera mengusap paha Seonghwa sekilas, lalu tersenyum tipis padanya. "Kunci semua pintu. Pindah ke depan, temani San."

"Hongjoong..." San berucap lagi, merasa panik. "Serius, gue gak--"

"Lo megang ha-pe, 'kan?" Hongjoong memotong cepat.

Seonghwa di sana langsung menahan tangan Hongjoong.

Hanya saja Hongjoong melepaskannya dengan tega, sembari melihat ke arah San untuk jawaban.

"Ya, gue bawa."

"Ya, udah. Stand by hubungi Hajoon kalau sesuatu terjadi." balas Hongjoong kembali. "Udah bikin lo lebih tenang?"

Tak ada pilihan, San hanya mengangguk.

Sehingga di sana, tanpa mengulur waktu kembali, Hongjoong segera keluar dari pintu mobil tersebut. Seonghwa sempat tak tahan untuk tak menahannya. Tetapi dengan peringatan selanjutnya, San langsung mengunci seluruh pintu di mobil. Bersamaan dengan bagaimana Hongjoong terlihat bicara dengan sosok tersebut, sebelum keduanya beralih masuk ke dalam bangunan tua di hadapan mereka.

San langsung mengulurkan tangannya pada Seonghwa, tak mengatakan apapun.

Seonghwa yang paham mulai beranjak ke depan, untuk duduk di sampingnya. Seonghwa menahan tangisnya sekuat tenaga, agar tak melakukannya.

Paham akan tekanan tersebut, San langsung mengusap punggungnya secara hati-hati.

Sama seperti bagaimana yang San rasakan sebelumnya, diantara ketakutan ini membuat Seonghwa perlahan membuka suaranya. "San... orang yang neror Hongjoong dapat nomor gue... tadi Mingi angkat telepon darinya dan..."

"Everything is gonna be okay." San mencoba menenangkan sosoknya, pun dirinya sendiri. "Semua pasti selesai. Sebelum matahari terbit... gue harap."

Tetapi Seonghwa malah semakin larut dalam ketakutannya. Di mana Seonghwa pun mulai mengatakannya. "Dohyun bilang... dia sepupu gue... tapi kenapa gue takut sama dia, San...?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang