Octagon 3 - 186 : Satu Hari Baru Pt. 1

424 34 34
                                    

Pagi hari pada tanggal 1 Juni 2023.

Di sela kegiatan sarapan mereka bersama—sembilan orang, kecuali Hongjoong—Wooyoung dikejutkan dengan satu pesan masuk ke dalam nomornya. Sembari memakan hasil masakannya—dibantu Mingi dan Jongho—Wooyoung sedikit terkejut, kemudian menaruhnya di atas meja, hadapan seluruhnya.

Mereka yang berada di sana pun melihat dengan apa yang Wooyoung maksud.

Sebuah pesan, dari teman Ayah San, Jeremy.

Desan. Kostnya sudah siap ya. Desan bisa pindah hari ini. Jika mau, Om ada di kosan jam 12 siang nanti, dengan anak Om. Untuk tanggal 2-10 Om kebetulan ke luar kota. Jadi kalau mau bertemu bisa hari ini, ya. Kalau tidak, tidak apa-apa, pembayaran bisa lewat transfer dan kunci akan Om titipkan. Kalau bisa sekarang, itu bagus. Kabari saja.

Hal itu membuat San menghentikan kunyahan, sebelum menatap seluruhnya—kecuali Juyeon dan Younghoon. San meminta jawaban, tanpa pertanyaan darinya.

Kebetulan, Seonghwa yang menjawab di sana. "Ya udah, kita pindah hari ini aja. Toh, biar San ketemu dengan Om Jeremy itu, 'kan? Masa iya, San, lo gak mau ketemu dan terima kasih langsung?"

"Ada benarnya sih..." Jongho membalas, memberikan pendapatnya. "Cuma... Kak Hongjoong belum pulang, loh?"

Yeosang menjilat dan mengulum bibir bawahnya sendiri, hendak berucap namun menahan.

Tak disangka, Juyeon ikut bicara. "Hari ini aja; Seonghwa benar. Kesempatan lo makasih secara langsung. Kalian dikasih diskon satu juta loh, per kamar. Itu bukan dua ratus ribu."

"Ya, tapi The Overload alias Hongjoong, Yunho dan Mingi, lebih baik pindahnya di tanggal 3 atau 4; biar kita showcase dulu—biar gak ribet." Younghoon ikut menimpali. "Sekalian karena Hongjoong belum ada, 'kan?"

"Memang ke mana?" tanya Wooyoung penasaran.

Juyeon menjilat gigi di dalam mulutnya, lalu berdiri dari kursi untuk membuka lemari pendingin. "Semalam kami diantar balik, sama ketua lainnya—surprise~! Terus kami dipulangin sini, tapi Hongjoong ditahan. Katanya sih, ada urusan sama dia terkait pemilihan."

"Jadi gimana?" San mulai bertanya. "Biar gue balas chat-nya—biar gak terlalu mepet. Gak enak juga soalnya."

"Gimana Yun, Gi?" Seonghwa bertanya di duduknya, sebelum melipat kedua lengan depan dadanya. "Younghoon benar, kok. Kalian mending nanti aja, biar kami berlima duluan. Tujuannya, biar San ketemu. Biar bisa deal secara langsung—enak, 'kan, daripada lewat orang lain?"

"Lagian, walau kita kosong hari ini, kita mau warnain rambut, 'kan?" Juyeon bertanya, sembari memindai isi lemari pendingin sebelum meringis. "Ini kosong banget." Kemudian menutup pintunya kembali.

Agak terkekeh, Mingi mengangguk pelan. "Iya. Mau warnain rambut, 'kan?"

"Jadi warna apa?" Yeosang berucap, hanya agar ada dalam pembicaraan.

Dengan senang hati, saat itu, Juyeon menjelaskan sembari berjalan ke belakang tubuh Younghoon dan menyentuh bahunya dari belakang. "Gue sama Hongjoong biru, tapi birunya beda. Younghoon sama Mingi mau hitam. Yunho tetap pirang, tapi mau ditambah biar makin putih atau kuning."

"Penampilan baru buat besok?" tanya Yeosang kembali.

Juyeon terkekeh, menepuk bahu Younghoon.

Tiba-tiba saja Younghoon mengecup punggung tangannya. "Pengen nempel gue, sayang?"

"Si anjing..." Juyeon mengumpat, tetapi tak beralih. "Lo semua mending ambil aja hari ini, saran gue. Tambah, mending kalian berlima main keluar, barengan. Biar gak sibuk sendiri-sendiri—kosong, 'kan?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang