Octagon 3 - 228 : Kemenangan Baru Pt. 3

220 35 61
                                    

Mungkin sekitar 30 menit berlalu, Hongjoong akhirnya bisa keluar dari ruangan tersebut. Berkeringat, tentu, jelas saja. Hongjoong bahkan beberapa kali lupa bernapas untuk menghadap lima orang Pencetus sekaligus tanpa bisa membaca mereka sama sekali. Sudah terlalu hebat, tak tergapai sama sekali. Sehingga yang Hongjoong lakukan hanya berusaha fokus mendengarkan arahan mereka untuk memulai di Universitas Badasa nanti.

Selain, ya, sedikit menyinggung mengenai darahnya.

Tak heran saat Hongjoong keluar dari ruangan, yang ditemukan olehnya adalah Changmin, yang menatapnya dalam senyuman. Hongjoong mendekat ke arah Changmin, yang kemudian memberikannya sebuah jad luaran untuk dikenakannya.

Jadi Hongjoong mengatakannya sembari memperhatikan bagaimana Changmin menunjuk ke arah pintu ballroom.

"Seperti biasa, selalu ada After Party. Dibuat oleh angkatan 48 untuk tahun ini. Ucapkan pamit dahulu—sebelum pulang, temui dulu Ayahmu."

Sontak Hongjoong terkesiap. "Ayah ada di sini?"

"Ditemani Antasena." Changmin tersenyum, memastikan pembicaraan mereka tak terdengar, lalu sosoknya menunjuk ke arah Hajoon dan Nicholas yang baru muncul dari lorong lainnya. "Saya menunggu tepat di luar pintu ini."

Karenanya Hongjoong mengangguk, sebelum berjalan mendekat pada Hajoon dan Nicholas tanpa bisa menahan senyumannya.

Tak disangka, Hongjoong mendapatkan Hajoon tersenyum balik padanya. Selagi, ya, Nicholas hanya diam, tapi Hongjoong tahu, ada tatapan bangga darinya.

"Well done, Prananto." Hajoon memberikannya senyuman, lalu menepuk bahunya pelan, sebanyak dua kali dengan tangan bebasnya. "Setelah ini semua akan memberat. Ingat, mulai besok, kamu tinggal di tempat saya untuk seminggu penuh."

Nicholas mengangguk sebelum memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana. "Benar. Lakukan itu. Saya akan tetap menjemput untuk setiap schedule."

"Terima kasih." Hongjoong tersenyum. "Sekiranya ada satu waktu yang malam dan esoknya kosong, ada di tanggal berapa, Manajer?"

Hongjoong bertanya sebagai anggota The Overload.

Maka, Nicholas yang telah menghapal jadwal untuk seminggu ke depan, sampai perilisan music video Fever Motel nanti, bisa menjawabnya. "Tanggal 11 malam ke 12 itu kosong. Waktu kosong kalian setelah pembuatan MV."

"Oke." Hongjoong tersenyum, mengangguk-angguk—tak sadar menunjukkan sisinya yang bisa senang dan nyaman terhadap sosok kakak, seperti setiap berhadapan dengan Woobin. "Boleh saya adakan acara untuk para anggota dan lima ketua termuda, juga seluruh angkatan Alden yang telah membantu? Karena saya tak bisa ikut malam ini."

"Di tanggal itu?" Nicholas memastikan.

Hongjoong mengangguk. "Siapa saja anggota atau ketua lingkaran dalam yang memiliki night club selain untuk hari ini yang diurus oleh Alden dan angkatannya?"

"Ada." Nicholas mengangguk tetapi menunjuk Hajoon dengan sopan. "Seseorang di angkatan Hajoon, memiliki—"

Namun tiba-tiba terbesit begitu saja di pikiran Hongjoong.

Segera membuat Hongjoong terkesiap, lalu menatap keduanya. "Oh, saya tau! Saya sudah punya tujuan—tapi, aduh, sial... uang..."

"Kurang uang karena kampanyemu?"

Sontak Hongjoong membulatkan matanya.

Selagi Hajoon menggelengkan kepalanya pelan. "Banyak ketua yang tahu. Ya, tak terlalu banyak. Namun yang berhubungan dengan kamu, tahu apa yang kamu lakukan."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang