Octagon 3 - 277 : Buah Simalakama Pt. 2

221 29 48
                                    

"Tolong, kasih Seonghwa jarak dulu..."

"WOY, ANJING, KENAPA SIH PADA KEPOAN?! KALAU SEONGHWA SESAK NAPAS GIMANA?! MINGGIR DULU, BANGSAT!!"

Setidaknya Lino bersyukur, karena Jinny memilih untuk tinggal, selagi saat itu Wooyoung datang dan meminta antara sang perempuan atau Prince untuk ikut dengannya. Katanya menjemput San, yang memang belum kembali pada saat itu.

Jadi Prince pergi bersama Wooyoung, selagi Jinny dan Lino tetap tinggal untuk Seonghwa. Untuk Seonghwa yang begitu lemas dan menangis, sampai mungkin nyaris pingsan adanya.

Saat itu, Dohyun menyuruh Lino dan lelaki lainnya untuk mengangkat Seonghwa, membawanya ke ruangannya. Seonghwa langsung berontak, tanpa terduga. Justru Seonghwa menjadi semakin menangis, dan mengatakan ingin pulang.

Lagipula latihan sudah takkan berjalan kondusif, Seonghwa memang harus pulang adanya.

Segera saja, Lino yang masih memeluk Seonghwa—yang terbaring dengan kepala di pangkuannya—melihat ke arah Dohyun, untuk meminta izinnya. "Kak, biar Seonghwa pulang, ya? Saya yang antar."

"Biar saya saja." Dohyun berucap.

Sedangkan Seonghwa, dalam lemahnya, langsung berusaha mencengkram lengan Lino. Berusaha pula berucap di sana. "Please... g-gak mau... mau sama Lino..."

"Kak, biar sama Lino, ya?" tanya Jinny, ikut bersuara, mencoba menahan kesalnya pada sekitar. "Bukan apa-apa, Kak. Lino lebih hapal Seonghwa dari pada kita di sini. Jadi biar—"

"Saya kan bisa—"

"Lino, Lino, Lino, please..." Seonghwa meremas pakaian bagian depan Lino, menangis dan memohon. "Anterin pulang... Seonghwa mau pulang huks... please... Hongjoong gimana..."

"Jangan mikirin dulu orang lain, pikirin diri lo sendiri." Jinny langsung menyentuh Seonghwa, di bagian ketiaknya, dan mencoba mengangkatnya.

Yang mana membuat Lino membantu mendorong, sebelum memeluknya kembali di posisi berdiri. Link memberanikan diri untuk menghadap Dohyun kembali, pamit padanya. "Kak, kami izin, ya? Seonghwa pernah breakdown kayak gini, saya takut dia kenapa-kenapa."

Beberapa orang memperhatikan Dohyun, mempertanyakan mengapa sosok itu bersikeras untuk mengantarnya.

Hingga Dohyun kemudian mengangguk, dan memberikannya jalan—membantu membuat ruang. "Ya sudah, kalian pulang saja. Datang lagi latihan sekitar 2-3 hari selanjutnya, hanya untuk Seonghwa."

"Thanks, Kak." Jinny yang mencoba membantu memapah mengatakannya.

Segeralah ketiganya keluar, yang mana beruntung yang lainnya memiliki kesadaran sendiri untuk tak mengikuti. Lino dan Jinny membawa Seonghwa yang begitu lemah, terus memapah untuk membantunya ke lapangan parkir, sampai menemukan sebuah mobil baru menepi.

Lalu sebuah motor mengikuti, di mana Wooyoung mengendarai begitu cemasnya.

Dari kemudi, Prince keluar dengan tergesa, dan langsung menghampiri Jinny seraya berucap. "Gue gak tau kenapa, tapi San juga ikut tertekan. San di mobil, gue yang nyetir."

"Yaudah, lo ikut balik naik mobil San lagi gimana? Gue bawa mobil gue sendiri, buat nanti kita balik sini." ucap Jinny memberikan saran.

Lino mengangguk, juga Prince mendengarkan.

Sedangkan Seonghwa, yang kesulitan untuk berjalan, langsung mencoba melihat ke arah Lino. "No... gue mau ketemu San... mau ke San..."

Lino melirik Jinny meminta saran.

Tetapi Jinny menggelengkan kepala, dan kembali membantu memapah, selagi Lino merogoh kunci di sakunya. "Gak, Seonghwa. Nanti di rumah kalian, ya? Pokoknya nanti. Jangan sekarang."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang