Octagon 3 - 286 : Air Tuba Pt. 6

191 26 32
                                    

"Kantata itu akan menjadi orang pertama yang melindungi Rastafara. Bagaimana pun juga, mereka sudah saling menjalin kontrak, atas satu sama lain."

Penjelasan dari Hajoon yang mengambil posisi merapat pada sudut dapur, membawa San--setelah keluar dari kamar 302--membuat San menatapnya lekat. Menatap sosok yang kini menahan posisinya berdiri, dengan dinding di baliknya.

Jelas, Hajoon belum selesai di sana. "Tapi tetap saja, kami yang paling utama. Sehingga, jika menurutnya Rastafara tak bisa diselamatkan, Kantata akan melakukan apapun untuk kami, tepatnya. Jadi adanya keterikatan antara mereka sebenarnya menguntungkan untuk keadaan seperti sekarang, karena Kantata akan sangat mati-matian."

"Tapi apa yang bisa dilakukan dari semua ini?" bisik San dengan nada tertekan, frustasi adanya. "Seonghwa dan Hongjoong hancur sekaligus saat potongan video tersebar. Juga kalian..."

"Karena ada kami, jelas, banyak pihak yang turun." Hajoon menekankannya. "Yang saya khawatirkan itu, nasib Rastafara setelah ini. Sidangnya pasti akan berat sekali."

Jantung San seolah jatuh ke lambungnya. "Semua itu salah Desan, Kak Om..."

"Sudah, berhenti dengan itu." Hajoon meremas bahu San dengan satu tangannya. "Kita fokus saja dengan apa yang harus dilakukan. Selagi manajer The Overload juga turun tangan--tadi Keegan, ah, Nicholas maksud saya. Nicholas bilang pada saya, orang-orang kepercayaannya di Angkatan Laut juga akan turun."

"Untuk ini?"

"Kami itu yang paling utama. Kami takut orang-orang yang melakukan semua ini sudah memiliki benang merah." Hajoon melanjutkannya kembali. "Jika kita bisa selesaikan di satu hari ini, akan kita semua selesaikan."

San mengangguk, terasa matanya panas, nyaris menangis. "Selain Hongjoong... Seonghwa justru akan jadi pihak yang paling menderita, bukan? Semua kesalahan, jika hanya perihal viodeo seks saja seperti sekarang, sudah akan melemparnya ke dalam jurang terburuk. Seonghwa bahkan akan menjadi pemeran utama untuk pertunjukkan akhir bulan nanti... bagaimana jika..."

"Bisa kamu tenang, malam ini?" Hajoon bertanya, nadanya lurus, tapi sentuhan di bahunya naik ke pipinya. "Tetap tenang. Ketenangan akan membawa kita pada keputusan yang baik. Jadi, tenangkan dir kamu, dan minta untuk teman-teman kamu juga demikian. Sebelumnya saya juga sudah menyampaikan pada The Overload yang lain."

Hal itu dapat disetujui oleh San, walau sedikit mengerang sembari memalingkan wajahnya.

San bahkan tak ingat untuk membicarakan mengenai Jeremy. Perihal video ini benar-benar mengganggunya dan San merasa tak sanggup untuk menghadapi detik demi detiknya.

.

.

.

Pintu terbuka dengan cepat, dari bagaimana Seungcheol masih terhubung dengan panggilan yang dilakukannya. Seungcheol melangkah masuk, setelah berpapasan dengan dua penjaga di rumah tersebut, meminta mereka untuk mengeluarkan sesuatu dari mobilnya--mobil yang memang dipinjamkan untuknya, setiap kali mengunjungi pulau, dan ditaruh di tempat lepas landas privat. Seungcheol tergesa melihat sekitar, sampai bertemu ibunya, dan menciumnya di pipi sembari bertanya tanpa suara.

"Soobin, di mana, Bu?"

Karena Seungcheol masih mencoba mendengarkan penjelasan dari seberang.

"...dari informasi yang saya dapat, seperti itu isi videonya. Namun yang dicurigai adalah pihak yang mengirimkan telah mengetahui banyak tentang lingkaran dalam. Jadi, ini tak seperti menginginkan karir Rastafara hancur semata. Ini seperti menggunakan karir Rastafara untuk membongkar kita semua, seluruh garis besar perbuatan kita, dan karir kita semua akan terancam, termasuk bagian dari kita semua yang memiliki perusahaan. Tidakkah itu mengerikan?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang