Octagon 3 - 278 : Buah Simalakama Pt. 3

208 28 32
                                    

"Pengirimnya nulis dalam bentuk jamak."

Nicholas dan Hajoon pergi sementara waktu. Tak jauh, mungkin mengurus para Overdose, hall, polisi atau mungkin sudah bertemu Dongwook kembali. Yang pasti, diberitahukan kepada para staf agar Hongjoong tak meninggalkan studionya, yang membuat kali ini The Overload sepenuhnya, berhasil berada di dalam sana.

Sebenarnya, Jennie juga meminta bergabung.

Hanya saja, baik Yunho dan Juyeon menahan lebih dahulu. Sekalipun Jennie terlibat, dan dirinya sudah tahu mengenai lingkaran dalam, sejauh ini, mereka hanya selalu berlima.

Jadi ucapan itu dilontarkan oleh Younghoon, yang duduk di kursi beroda depan komputer, untuk melihatnya dengan tanda tanya. "Yang dimaksud di sini... dosa lo yang mana aja?"

"Ada banyak." Juyeon yang membalas, tengah berjongkok sembari meremas rambutnya sendiri di ujung sofa, di lantai tepatnya. "Ada banyak dan jangan sampai gegabah."

"Bukan jangan sampai gegabah, kita gak harus ngakuin apapun." Yunho yang berdiri di sekitar membalasnya.

Selagi Mingi yang duduk di samping Hongjoong, pada sofa, ikut bicara, setelah menarik napasnya panjang. "Kita harus cari akses biar mereka mau komunikasi sama pihak dari kita. Ini cuma satu arah. Mungkin ada negosiasi."

"Negosiasi gimana caranya, disaat siapapun itu udah dapat video gue." balas Hongjoong secara  rapuh.

Namun Yunho tak mau menyerah. "Jangan pasrah kayak gitu, Hongjoong. Pasti ada jalan. Orang-orang di belakang lo banyak."

"Gue mikirin Seonghwa!" Hongjoong membalas dengan bentakan, tiba-tiba.

Dalam erangan, Younghoon yang hapal pun langsung menyahut. "Ya, paham! Lo juga keancam tapi, anjing! Kita semua juga di sini sama-sama mikirin lo berdua! Sekarang aja timeline isinya udah penuh banget, nyari tau siapa laki-laki yang ada di video lo waktu itu. Dan orang-orang punya rekaman O's Redemption. Kacau Seonghwa, juga lo di sana."

"Rambut juga sih..." Juyeon mengikuti, merasa kacau lantaran dirinya juga memikirkan mengenai Flora. "Rambut Seonghwa itu putih, lo hitam... timeline bakal ketauan dari dua pihak..."

"Anjir, mana Hongjoong hitam tuh ketauan banget kapan..." Yunho berdecak, mengacak rambutnya sendiri. "Benar-benar sebelum lo pirang dan jadi biru sekarang. Juga setelah lo pakai dua warna."

"Dari pihak orang-orang yang kenal Seonghwa yang bakal nemuin timeline tepatnya." Mingi ikut menganalisis, sebelum menyentuh paha Hongjoong. "Saat timeline ketemu--"

"Udah kacau, Gi." Younghoon berucap sembar mengangkat ponselnya sendiri. "Beragam, memang, kayak biasa. Tapi banyak awam yang ikut-ikutan ngehina, bilang Hongjoong cheater, Seonghwa perusak, dan segala macam."

"Saat orang-orang tau Hongjoong dan Seonghwa dulu satu sekolah, terus video di O's Redemption, ditambah kesaksian anak-anak kampus yang tau, di titik itu Hongjoong memang gak akan bisa ngelak kalau dia direndahin sebagai  pengkhianat, dengan banyaknya orang-orang sok tau yang bikin asumsi sendiri." jelas Yunho.

Juyeon mengerang sembari berdiri dari posisinya, "terus gimana, anjing? Kayaknya masalah buat Hongjoong mikirin dia disebut orang yang selingkuh itu ke sekian. Sekarang yang paling utama itu lanjutan video, sekaligus masa lalu Seonghwa."

Dalam diam, Hongjoong menekan kepalan tangannya pada mulutnya, untuk membantunya berpikir jernih. Walau tak bisa sama sekali, kesulitan benar adanya.

"Lanjutan video itu paling kacau... orang bakal nyari tau tentang Seonghwa, berujung ke Dion... dan..." Mingi sampai tak tega untuk melanjutkannya.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang