Octagon 3 - 285 : Air Tuba Pt. 5

203 29 44
                                    

Ketika Hajoon meninggalkan kamar 302, keluar bersama San untuk pembicaraan lebih privat mereka di dapur, Mingi yang keluar dari kamar San segera melesat ke kamar Seonghwa. Sembari satu tangannya membawa ponsel milik si empunya, yang kebetulan kembali berdering dalam sebuah panggilan masuk.

Seonghwa yang duduk menekuk lutut di sofa melihat ke arah Mingi yang mengetuk pintu terbuka tersebut, meminta izin untuk masuk. Seonghwa mengangguk dan menyadari apa yang lelaki itu bawa, membuatnya segera mengulurkan tangan dan menurunkan kakinya.

"Siapa? Hongjoong?" tanya Seonghwa cepat.

Tetapi Mingi menggeleng untuk sampai ke dekatnya, dan memberikan ponsel tersebut. "Nomor tak dikenal."

"Nomor tak dikenal?" Seonghwa menatap ponselnya sendiri, yang masih berdering, menjerit meminta ingin diangkat.

Di posisinya, Mingi menarik napasnya pelan. "Tadi sempat Ayah lo juga nelpon, cuma gue tahan karena pintu kamar lo tadi masih ditutup."

"Astaga..." Seonghwa mengerang pelan dan menyandarkan tubuhnya, pun menaruh ponsel tersebut di samping, untuk mengabaikannya. Kemudian Seonghwa mengusap wajahnya cukup lama, membuat Mingi memutuskan untuk mendudukkan diri. "Gak tau... gue gak tau harus hadapin bokap dan nyokap kayak gimana. Walau mereka tau gue sesuka apa sama Hongjoong... tapi di video, gue udah kayak pelacur banget, 'kan?"

"Gak gitu." Mingi menjawab, mencoba mencari cara pandang yang mungkin menenangkan. "Semua orang berubah jadi pelacur tentang seks. Apalagi kalau dilakuin sama orang yang memang diinginkan."

Agak terkekeh dalam nada sedih, pun lelahnya tak bisa menangis lagi, Seonghwa melirik Mingi perlahan. "Yang gue takut tuh, bokap sama nyokap gue dapat kabar dari orang kalau gue memang melacur di kampus tahun kemarin. Sedangkan gue, di mata mereka, cuma anak kecil kesayangan, yang bahkan tiap gue pulang pun, nyokap selalu maksa buat nyuapin gue."

"Seonghwa..." Mingi menahan diri sejenak.

Tiba-tiba saja ada ketukan lagi, dari pintu tak tertutup tersebut.

Yunho datang, meminta izin dari tatapan untuk masuk.

Di sanalah Seonghwa mengangguk untuknya, membuat Yunho mendekat, sebelum berdiri di samping hadapannya.

"Gak apa-apa?" tanya Yunho.

Sedikit bingung, Seonghwa melirik ke arah Mingi, lalu pada Yunho sendiri. "Gue tau lo orangnya selalu baik sama siapapun, lembut sama siapapun, cuma gue kebiasanya kalau Mingi, atau San yang nanya keadaan gue kayak gini, Yun. Kenapa?"

Yunho langsung mencari alasan, dengan menyembunyikan perihal Nama Aman yang tak diketahui siapapun kecuali ia, Juyeon, dan Hongjoong yang meminta. "Waktu lo breakdown di kampus, Februari lalu, gue juga ada kok?"

"Ah, ya." Seonghwa menjawab, sebelum mendecih pelan, teringat karenanya. "Gak jauh dari terbuatnya video; ya."

Mingi memperhatikan, begitu khawatir. Mingi sedikit mengulum bibir bawahnya, dan bertanya, "separah apa isi videonya? Yang tau cuma lo, Hongjoong dan... San?"

"Gue minta Hongjoong bunuh Dion, tapi gue gak nyebutin namanya." Seonghwa menjawab sembari menatap, dari posisinya yang bersandar begitu lemah. "Kalau buat awam, persetan sama gue disebut pelacur. Gue cuma khawatirin orang tua gue dan pandangan orang tua Hongjoong. Yang bikin gue ngerasa gila itu kalau ucapan gue tentang pembunuhan kebongkar, Gi, Yun..."

Yunho mengangguk paham. "Itu yang lagi gue, Juyeon sama Hajoon khawatirin. Selagi Checkmate fokus dengan pandangan publik terhadap Hongjoong. Apalagi video itu keluar di hari yang sama MV Fever Motel rilis. Kita bisa lihat seintim apa Hongjoong dan Jennie, dan tiba-tiba video perselingkuhan terkuak."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang