Octagon 3 - 234 : Mencapai dan Menanti Pt. 4

227 32 47
                                    

Di titik ketika sang sutradara mengatakan 'cut' dengan suara lantang nan puas, di sanalah pula turun tepuk tangan yang meriah, yang bukan hanya berasal dari kru, namun juga para anggota The Overload maupun Venom. Menjadi saksi bagaimana pengambilan gambar dalam satu kali tersebut berlangsung dengan sempurna, tanpa cacat dan terlihat memuaskan. Terlebih ketika mereka tak sedikitpun tersengat, begitu cairan kental itu mengguyur tubuh telanjang mereka, sembari berciuman. Dari kepala sampai kaki, membasahi, dari warna kulit, menjadi merah seutuhnya.

Sehingga yang muncul di wajah keduanya saat itu adalah senyuman, bangga untuk satu sama lain, sebelum saling berpelukan. Di mana para kru langsung bergegas membawa bathrobe mereka dan membantu untuk mengenakan pada tubuh kedua vokalis band, yang kini tengah menjadi aset paling berharga dari Checkmate Entertainment.

Hongjoong dan Jennie seperti melupakan banyak hal, buruk, yang pernah mereka lalui. Dengan bagaimana puasnya, mereka dapat membuat puas sang sutradara juga creative director dalam satu kali pengambilan gambar tersebut.

Segera sutradara meminta mereka--para kru lainnya--untuk membantu.

"Siapkan dalam 45 menit; sudah selesai mandi, dihias dan rambut kembali ditata dengan baik." ucap sang asisten sutradara mengarahkan.

Tiga orang kru perempuan segera menghampiri Jennie dan akan membantunya untuk membilas diri--karena tak mungkin melakukannya sendiri dalam waktu singkat. Selagi beberapa kru lain tampak kebingungan, karena tak ada kru laki-laki yang tersedia, lantaran membutuhkan banyak pihak untuk mempersiapkan set hujan darah mereka.

Dalam bingung mengejar waktu, Hongjoong menghampiri sutradara, asisten dan creative director yang berada di spot sama, lalu mengatakan, "ada teman-teman saya, bukan? Mudah."

Agak sulit untuk menerima, tetapi mereka juga tak mungkin membiarkan Hongjoong ditangani oleh kru perempuan--tak ingin ada skandal aneh-aneh lagi.

Sehingga saat itu, Yunho dan Juyeon mencoba membantu, dengan mendekat karena mendengar kebingungan di sana.

"Ada teman kami; lima malah. Jadi bisa membantu." Yunho mengucapkannya, walau hanya bermaksud pada satu orang, sebenarnya.

Sang sutradara agak menatap cemas, lalu bertanya, "benar bisa? Saya hanya beri waktu mandi sekitar 7-10 menit. Bisa lebih lama karena rambutnya tak panjang seperti Eleanor, tapi tetap saja, sisa waktu untuk dirias. Bisa?"

"Bisa~" Juyeon menjawab dengan kekehan. "Nanti saya stay depan pintu, sambil ketuk pintunya macam debt collector! Jadi sport jantung, bos!"

Candaan Juyeon langsung mengundang kekehan dari beberapa, sebelum sang asisten mengiyakan. 

"Benar, Pak. Kita harus memastikan set benar, Pak, karena 10 menit pertama take tidak bisa diulang." Sang asisten menjelaskan sembari memperlihatkan papannya. "Sudah banyak waktu terbuang karena keterlambatan pengentalan darah tadi, Pak."

Yunho dan Juyeon menunggu penjelasan, sampai kemudian diberikan anggukan.

"Baik." Sang sutradara menjawab.

Hongjoong melirik Yunho dan Juyeon, yang malah menahan tawa karena... entah apa yang keduanya inginkan. Hongjoong hanya menunggu sembari memeluk dirinya sendiri, dalam balutan bathrobe putih yang kini sudah lebih dominan dengan warna merah, pun wajahnya.

"Gunakan kamar 101." ucap sang sutradara. "Yang sudah bersih dan aliran airnya menyala hanya 101, 102, 106 dan 111. Bilas sampai bersih--ada sabun dan sampo juga."

Karena itu, Yunho dan Juyeon mengangguk dan hendak mendekat pada Hongjoong. Namun Clayintha, sang creative director langsung menahan.

"Kalian jangan dekati Rastafara." ucapnya, lalu mengedik pada darah-darah tersebut. "Jangan sampai pakaian kalian terkena."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang