Iblis di Samping Mu (Demons Beside You)

19. Tinggal di rumah berhantu

Kelewat satu chapter, padahal udah di up, tapi eror gini ngab😪

“Chen, kamu akhirnya kembali. Apakah klien itu begitu sulit untuk ditangani?”

“Dia orang tua yang kejam, tapi dia sangat takut mati.”

"Jadi, kamu sudah menerima seratus ribu dolar?"

"Belum. Apakah kamu mengharapkan aku membawa seratus ribu dolar kembali ke sini sendirian?"

“Apakah kamu yakin dia tidak akan menarik kembali kata-katanya? Itu bukan jumlah yang kecil.”

“Dia masih menjalani perawatan selanjutnya, tapi kamu tidak akan mendapatkan apa pun setelah ini.”

“Tentu saja, aku punya etika dalam berbisnis.”

"Yah... Enam sesi, masing-masing seratus ribu dolar."

"Aku menarik kembali kata-kataku. Sial, kenapa kamu tidak mengatakan itu tadi? Aku memperkenalkan klien ini kepadamu. Aku harus mendapatkan bagianku."

"Aku berhasil mendapatkannya sendiri. Jika kamu ingin komisi, lain kali perkenalkan lebih banyak orang kaya seperti ini."

"Chen, ayo kita bernegosiasi. Aku hanya akan mengambil potongan seratus ribu, tidak, delapan puluh ribu..."

"Aku mau tidur. Kalau uangnya sudah sampai, ingatlah untuk membangunkanku. Aku ingin menghitungnya sendiri." Chen Zhao mengeluarkan sebotol susu dari lemari es, setelah itu dia pergi ke konter dan mengambil sendiri telur gulung.

　　...

Sore harinya, pintu kamar Chen Zhao ditendang hingga terbuka oleh Ethan.

"Chen, seseorang datang ke sini membawa sebuah kotak dan mengatakan bahwa itu adalah bayaranmu, tetapi dia tidak akan memberikan uang itu kecuali dia melihatmu. Bajingan. Aku bilang kepadanya bahwa akulah perantaranya, rekan bisnismu. Dan dia tetap tidak percaya padaku."

"Keluarlah dari kamarku! Aku ingin tidur."

Rasa kantuk terkadang sungguh tak tertahankan.

"Kamu memintaku untuk membangunkanmu."

"Itu tidak berarti kamu boleh mendobrak pintuku hingga terbuka."

"Ini pintuku! Apakah aku perlu izinmu untuk mendobrak pintu rumahku sendiri?" Ethan menjawab dengan nada yang lebih mendominasi.

Pada akhirnya, Ethan masih berhasil menyeret Chen Zhao turun dari tempat tidur.

"Hai, Paul."

"Halo Tuan Chen, Tuan Rasfa meminta saya untuk mengirimkan pembayaran Anda ke sini dan juga meminta maaf atas namanya. Dia berharap Anda dapat menerima permintaan maafnya."

"Paul, aku penasaran. Bagaimana kamu bisa bertoleransi pada lelaki tua itu dan bekerja untuknya?" Chen Zhao mengambil alih kotak itu dan tidak lupa menghina Rasfa.

“Tuan Rasfa sangat baik padaku.”

"Baiklah. Kuharap dia bisa bersikap baik kepada semua orang, tapi menurutku itu mungkin terlalu sulit baginya."