25. Apakah kamu yakin tidak berencana untuk membunuh ku

8 1 0
                                    

"Chen..." Ethan masuk ke kamar Chen Zhao lagi.

"Bisakah kamu tinggalkan aku sendiri?"

"Bisnis untukmu."

"Berapa bayarannya?"

"Dua ratus dolar."

"Sedikit sekali?"

“Lagipula kamu tidak punya apa-apa saat ini. Jika kamu tidak menginginkannya, aku akan menolaknya.”

"Baik. Berikan aku alamatnya."

"Biarkan aku mengantarmu ke sana."

“Tunggu… Apakah kamu akan membunuhku karena aku mengetahui rahasiamu?”

Ethan menampar keningnya sendiri. "Ya Tuhan. Bisakah kamu berhenti membicarakan hal ini? Aku sudah bilang: itu bukan aku."

“Aku rasa aku akan meminta Vincent untuk mengirim ku ke sana.”

"Baik. Terserah." Ethan pergi dengan frustrasi.

“Aku bercanda, kamu bisa mengirim ku ke sana.”

Ethan menghentikan mobilnya di bawah Gedung Morgan. "Apakah kamu ingin aku menunggumu di sini?"

“Apakah kamu yakin tidak ada lusinan pembunuh yang menungguku di atas sana?”

Ethan membuka kotak peralatan di sampingnya, yang di dalamnya terdapat pistol. "Jika kamu terus mengomel, aku akan menggunakan senjata ini untuk meledakkanmu, brengsek... Lantai 78, kamar 7802."

Chen Zhao pergi ke lantai 78 dan menemukan ruangan yang benar. Lalu, dia membunyikan bel pintu.

Seorang wanita cantik membuka pintu. Namun, sepertinya ada noda darah di tubuhnya.

"Err halo, aku dokter. Ethan yang mengirimku ke sini. Apa kamu terluka?"

"Masuk dulu."

"Bolehkah aku membawa hewan peliharaanku?"

Wanita itu menundukkan kepalanya dan menatap Beelzebub yang berada di samping Chen Zhao. Kemudian, dia berjalan ke samping untuk mengizinkan Chen Zhao dan Beelzebub masuk.

Ketika Chen Zhao memasuki ruangan, dia melihat orang lain terbaring di lantai.

Chen Zhao ingin berbalik dan segera pergi. Namun, dia tiba-tiba menyadari bahwa wanita itu sedang memegang pisau buah yang berlumuran darah.

"Bantu adikku dan hentikan pendarahannya. Jangan biarkan dia mati."

"Apakah dia saudara perempuanmu?"

"Ya." 

Chen Zhao meletakkan kotak peralatannya.

Wanita yang tergeletak di lantai itu ditikam di perutnya dan terluka parah.

Chen Zhao membuka kelopak mata wanita itu. Pupil matanya melebar dan napasnya lemah.

Chen Zhao menyuntikkan sedikit morfin ke tubuh wanita itu. Morfin adalah obat penghilang rasa sakit yang sangat efektif.

Iblis di Samping Mu (Demons Beside You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang