"Zia, kavi" teriak zian
"adek, kakak" teriaknya lagi beberapa kali
Kavi, dan zia yang mendengar namanya terus-terusan di panggil mau tidak mau mereka kembali lagi keruang tamu.
"apasih berisik banget" ucap zia
"tolongin gua" ucap zian
"tolongin apa?" ucap kavi
"ini gimana bunda marah" ucap zian
"Ya itu urusan lu lah, lagian siapa suruh ngide pake tato" ucap kavi
"gitu banget si lu pada" ucap zian
"salah sendiri" ucap zia
"udah sana minta maaf dulu" ucap kavi
"gamau gua takut" ucap zian
"lah? terus lu mau diem aja gitu? gamau minta maaf? anak durhaka lu" ucap zia
"Kalau berani berbuat harus berani tanggung jawab dong, lagian lu aneh juga tiba-tiba pasang tato biar apa coba" ucap kavi
"ah lu pada mah" ucap zian
"panggilin bunda sama ayah si" ucapnya
"males" ucap zia
"samperin aja sana" ucapnya lagi
Zian acuh, dia lebih memilih melihat kakaknya.
"kak?" ucapnya
"gua panggilin, tapi bener ya lu harus minta maaf. Harus di hapus juga itu Tato. Gapapa ada bekasnya juga terima aja, suruh siapa ngide pake-pake begituan segala" ucap kavi
"Iya, panggil aja dulu sono" ucap zian
Kavi tidak menjawab, dia langsung beranjak menuju kamar orangtuanya.
"aneh-aneh terus lu jadi manusia" ucap zia, melemparkan bantal sofa pada kakaknya.
"berisik" ucap zian
"lu yang berisik, kalau bukan kakak udah gua gunyeng-gunyeng pala lu" ucap zia
"udah kayak apa tau sok-sokan pake tato gitu. pereman lu?" ucapnya lagi
Zian? dia acuh. Tidak lama dari itu dia melihat kavi datang dengan ayah bundanya.
"Bunda maaf" ucapnya menghampiri bundanya
"Bunda maafin, tapi harus hapus" ucap becky
"gabisa dong bun, ini baru loh masa harus di hapus?" ucap zian
"dek apaansih? tadi katanya iya mau minta maaf terus abis itu di hapus tatonya" ucap kavi
"sekarang kenapa gamau?" ucapnya lagi
"sayang lah kak, baru tadi loh selesainya. Masa harus di hapus" ucap zian
"Lebih sayang tato apa bunda?" ucap becky
"ya bunda" ucap zian
"cuma kalau buat hapus tato kayaknya engga deh, aku udah keluar duit banyak buat pasang tato ini" ucapnya lagi
"berapa?" ucap freen
"Ayah ganti uang kamu 10 kali lipat tapi kamu harus hapus itu tato" ucapnya lagi
"ga lah yah, uang aku banyak" ucap zian dengan senyumnya, cengengesan.
"dek" ucap kavi, bisa-bisanya adeknya itu menjawab seperti itu.
"kak bunda lagi ga bercanda ya" ucap becky
"kamu kok kayak ga ngerasa bersalah gitu sih?" ucapnya melihat zian
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Novela JuvenilPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...