"Zian" ucap becky"Kenapa bun? bunda juga takut mereka kenapa-kenapa?" ucap zian
"Sesayang itu kalian sama mereka? sampe ga peduli sama kakak?" ucapnya lagi
"Ck" decaknya tersenyum kecut, tanpa mengatakan apapun lagi dia langsung beranjak menuju kamarnya.
"Zian" ucap freen, namun anak keduanya itu acuh tetap melanjutkan langkahnya.
"ck" decaknya
"Tadinya kenapa si kak? kok bisa zian sampe marah gitu" ucapnya melihat kavi
"gatau" ucap kavi
"Kok gatau? terus kalian ngeributin apa?" ucap freen mengerutkan kening
"bentar" ucapnya, melihat ke segala arah.
"jangan bilang ini konten?" ucapnya lagi
"mana ada konten, emang kita zian" ucap zia
"ya terus kenapa berantem?" ucap becky
"Bunda tanya aja sama zian, dia yang mulai duluan" ucap zia
"zian ngapain ayah tanya?" ucap freen
"Ya ayah tanya aja sendiri sana, males adek ngomongin dia" ucap zia
"gabolehin gitu dong dek" ucap freen
"Kakak juga, harusnya kakak tuh jadi penengah buat adek-adeknya, kenapa malah ikut-ikutan coba?" ucapnya lagi melihat kavi
"ya abisnya ziannya ngeselin" ucap kavi
"Udah sekarang kalian berdua ikut bunda" ucap becky melihat kedua anaknya
"kemana?" ucap zia
"Samperin zian, selesain masalahnya. Jangan pada emosi" ucap becky
"gamau" ucap kavi dan zia
"Gaboleh gitu dong, kalian Kenapa si? sama sodara kok kayak gitu?" ucap freen
"tau, emangnya ayah sama bunda pernah ngajarin kalian kayak gini?" ucap becky
"Udah jangan gamau-gamau, sekarang cepetan ikut bunda ke kamar Zian" ucapnya lagi
"ck" decak kavi
"udah dong kak jangan gitu, masa pada berantem gini? pusing ayah liatnya" ucap freen
Kavi dan Zia tidak menjawab, namun mereka mengikuti orang tuanya menuju kamar Zian.
Freen membuka pintu kamar Zian, kemudian dia melihat laki-laki itu tengah duduk di kursi.
"kak" ucapnya, beranjak menghampirinya.
"apalagi?" ucap zian
"kok lu nyolot gitu sama ayah?" ucap zia
"apasih? siapa yang nyolot?" ucap zian
"Dari tadi gua liat-liat lu nyari-nyari kesalahan gua mulu ya" ucapnya lagi
"ga perlu di cari lu udah salah" ucap kavi
"iya oke iya, emang gua yang salah" ucap zian
"Lu berdua emang gapernah salah, lu berdua paling oke pokonya" ucapnya lagi
"ya emang" ucap zia
"iya deh si paling mantep" ucap zian
"kavi zia udah dong" ucap freen
"Bunda sama ayah ajak kalian kesini supaya kalian selesai masalahnya baik-baik, bukan malah makin jadi kayak gini" ucapnya lagi
"Akur kayak biasa kenapa? pusing bunda liatnya. kalian tuh gapernah berantem gini" ucap becky
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Novela JuvenilPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...