Chapter 16 — Boil The Hound Once The Rabbit Is Caught
————————————————————Keluarga Su adalah klan besar yang setingkat di atas klan lain karena hanya pejabat tinggi yang mampu memegang posisi untuk mengelola urusan kuda militer.
Status keluarga Su dalam mengelola kuda militer sudah ada sejak berdirinya negara Ming Qi dan dikelola dengan sangat baik. Ping Nan Bo, Su Yu, tidak terkecuali. Dari sudut pandangnya (Su Yu; ayah Su Ming Lan), keluarga Su sangat luar biasa dan pasti akan berlanjut untuk waktu yang lama. Mungkin para pejabat yang setia akan berpikir bahwa selama dia setia, keluarga Kekaisaran tidak akan memperlakukan mereka dengan tidak adil.
Tapi sejak zaman dulu, menjadi setia seperti halnya menemani harimau. Di dunia ini, siapa yang bisa memprediksi sesuatu yang akan terjadi dengan jelas?
Su Yu akan berusia empat puluh tahun dan bisa dibilang kalau dia sangat mencintai istri-nya. Meskipun dia memiliki beberapa selir, selir itu hanya melahirkan anak perempuan. Karena dia hanya memiliki dua anak Di, dia sangat ketat dengan pendidikan mereka.
Putra tertuanya, Su Ming Feng, mulai bertugas di pemerintahan pada usia muda, dia bertanggung jawab atas kuda militer dan pada dia bahkan melakukan pekerjaannya lebih baik darinya dalam setengah tahun ini. Beberapa waktu yang lalu, Su Ming Feng berkolaborasi dengan dokter hewan di Pengadilan Medis Kekaisaran dan mereformasi beberapa pedoman mengenai pemeliharaan kuda militer, dan karena metode baru itu, jumlah kuda perang yang mati karena wabah berkurang setengahnya. Ini adalah anugerah yang sangat besar. Setelah mempersiapkan persiapn militer untuk bulan depan, Su Ming Feng pasti akan diberi hadiah.
Pemberian hadiah tidak menjadi prioritas nya, yang diprioritaskan adalah gelar yang akan diberikan yang mewakili kemuliaan dan kehormatannya. Su Yu telah melewati masa jayanya, dan saat ini Su Ming Feng berada pada usia yang tepat untuk menggantikan ayahnya, oleh karena itu sudah waktunya untuk mengembangkan reputasi Su Ming Feng. Jika Su Ming Feng begitu luar biasa, mungkin dia akan menjadi orang kepercayaan dan orang yang sangat berbakat dari pewaris.
Su Yu secara alami senang karena putra tertuanya yang luar biasa, tapi putra bungsunya membuatnya sakit kepala. Mungkin karena anak bungsunya lahir saat istrinya sudah cukup tua sehingga istrinya sangat menyayanginya dan dia menjadi sangat manja. Lupakan tentang prestasi putra sulungnya, bahkan jika putra keduanya dibandingkan dengan teman-temannya, bisa dibilang dia berada di bawah mereka.
Karena Su Ming Lang bukanlah putra tertua, tentu saja dia tidak akan mewarisi gelar ahli waris, jadi itu tidak terlalu menjadi masalah jika dia sedikit bodoh. Tapi Su Yu memiliki kepribadian yang keras dan tidak akan mentolerir kekurangan apa pun pada putranya sendiri. Untuk memperbaiki ini, dia akan menguji pekerjaan rumahnya setelah Su Ming Lang kembali dari akademi setiap harinya. Putra kecilnya biasanya akan ditegur dan istrinya akan menutupi kesalahannya.
Tapi hari ini, Su Yu sedang berdiskusi membahas beberapa hal dengan Su Ming Feng. Ayah dan anak itu membicarakan banyak hal tentang topik kuda militer. Tuan Su sangat gembira. Karena dia memiliki putra yang luar biasa, apa yang membuatnya merasa tidak puas dengan anugerah ini? Saat mereka berdiskusi, mereka mulai membicarakan tentang penganugerahan Su Ming Feng di bulan berikutnya.
"Menurutku, kali ini Yang Mulia pasti akan menganugerahkan gelar resmi. Untuk saat ini, jangan terlalu memikirkan hal itu, Ayah hanya berharap karirmu akan menjadi lebih mantap. Sekarang Xiong Nu mulai bergerak, perhatian pasti akan diarahkan pada kuda militer. Ming Feng, selama kamu bisa mendapatkan hati Yang Mulia, di masa depan, keluarga Su akan bisa lebih berkembang. Adik laki-lakimu masih muda, jadi kamu masih harus membawa keluarga Su di pundakmu."
Su Ming Feng mengangguk. Dia masih muda dan alisnya terlihat tegak dan menakjubkan. Namun, ekspresi matanya mengungkapkan sedikit kebanggaan karena ini adalah periode di mana para pemuda bertekad agar tidak gagal untuk memenuhi harapan. Tidak hanya penegasan dari ayahnya, dia merasa gembira karena hal-hal yang dia kelola semakin meningkat.
Ayah dan anak itu sedang dalam suasana hati yang baik ketika pelayan di pintu mengumumkan, "Tuan, Tuan Muda Kedua telah kembali."
Tepat pada saat itulah Tuan Muda Kedua Su Ming Lang kembali dari akademi. Setiap hari ketika Su Ming Lang menyelesaikan pelajarannya, dia akan selalu dipanggil ke ruang belajar Tuan Su untuk diuji tentang apa yang telah dia pelajari dan tidak ada pengecualian untuk hari ini.
Tuan Su melihat putra tertuanya yang sangat luar biasa, kemudian saat dia melihat putra keduanya yang sebodoh babi kecil, dia merasa situasinya agak lucu. Setiap hari, Su Ming Lang akan databg ke ruang kerjanya dan pada akhirnya Su Yu akan dipenuhi dengan amarah.
Hari ini berbeda.
Su Ming Lang perlahan memasuki ruang kerja dan bibirnya melengkung saat dia berseru, "Ayah. Kakak Tertua."
Dia seperti bola bundar kecil, konyol namun menggemaskan. Su Ming Feng membelai kepala adik laki-lakinya, "Ming Lang, apakah semuanya berjalan dengan baik di kelas hari ini?"
Su Ming Lang mengerucutkan bibirnya dan tidak berbicara. Setiap kali dia melakukan hal itu, itu berarti itu tidak berjalan dengan baik. Dia telah ditegur oleh gurunya.
Tuan Su memasang wajah tegas dan memerintahkan, "Buka telapak tanganmu."
Su Ming Lang mundur sedikit dan mengulurkan tangannya dalam ekspresi kesengsaraan. Mereka bisa melihat ada beberapa tanda merah di telapak tangannya yang indah dan lembut.
Tuan Su memiliki sudah menduga akan hal itu, tapi Su Ming Feng merasa sedih untuk adik laki-lakinya, dia bertanya, "Bagaimana guru bisa memukulmu ini dengan keras? Dia hanyalah seorang anak kecil."
"Ini semua karena dia terbiasa dimanjakan sampai level ini!" Tuan Su menjadi marah setelah dia mendengar putra tertuanya dan dengan marah bertanya, "Apa yang terjadi hari ini?"
Su Ming Lang ragu-ragu sebelum berbicara dengan cemas, "Guru memintaku untuk menulis tentang 'rubah berduka ketika kelinci mati' tetapi aku tidak dapat menghafalnya ..."
"Bagaimana kamu ingin aku menghukummu!" Tuan Su memiliki ekspresi masam di wajahnya, "Kamu bahkan tidak bisa menghafal kata-kata. Lihatlah tuan muda lain seusiamu, mana ada yang sepertimu. Ketika Kakak Tertuamu seusiamu, dia sudah membaca buku tentang kuda militer. Wajah keluarga Su kami hampir sepenuhnya dibuang olehmu!"
Su Ming Feng hendak membujuk ayahnya ketika ia mendengar Adik Kedua terisak, "Meskipun aku tidak bisa mengingat 'rubah berduka ketika kelinci mati', tapi aku bisa mengingat tentang 'merebus anjing setelah kelinci tertangkap' itu memiliki 2 kata lebih panjang (dalam kata Cina 4 kata vs 6 kata). Karena keduanya memiliki arti yang sama, bukankah sama saja jika aku menghafal 'merebus anjing setelah kelinci ditangkap'?"
"Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?!" Tuan Su benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi. Su Ming Feng tersenyum dan berkata, "Adik Kedua, kedua frasa ini tidak memiliki arti yang sama."
"Lalu apa maksudnya?" Su Ming Lang mengangkat kepalanya untuk bertanya.
"Kata dari 'rubah berduka ketika kelinci mati' memiliki arti saat kelinci mati, rubah menyadari bahwa dia akan mengalami nasib yang sama dan dia merasa sedih. Tapi 'merebus anjing setelah kelinci ditangkap' berarti bahwa setelah kelinci dibunuh, anjing pemburu tidak akan berguna lagi. Ini berarti jika ada sesuatu tidak memiliki nilai dan juga tidak menarik lagi, maka sesuatu itu akan dibuang. 'Merebus anjing setelah kelinci ditangkap' memiliki arti yang sama seperti 'menghancurkan jembatan setelah menyeberangi sungai'." Su Ming Feng adalah kakak laki-laki yang baik, dia dengan sabar menjawab pertanyaan adik laki-lakinya.
Tapi Su Ming Lang menggelengkan kepalanya dan masih terlihat kebingungan, "Karena keduanya terjadi setelah kelinci mati, harus tetap memiliki arti yang sama. Bagaimanapun, kelincinya sudah mati."
Su Ming Feng hendak menjelaskannya, tapi melihat Ayahnya tiba-tiba tampak terkejut, dia bergumam "Kelinci sudah mati?"
"Iya." Su Ming Lang membuka telapak tangannya saat wajahnya yang gembul dan bulat tampak polos namun keras kepala, "Bagaimanapun, kedua kelinci itu sudah mati. Bukankah begitu kelinci mati, rubah dan anjing sama-sama tidak berguna? Karena semua orang tidak berguna, maka kedua frasa itu memiliki arti yang sama."
Itu adalah sesuatu yang alami akan terjadi, 'merebus anjing saat kelinci ditangkap'. Dengan adanya kalimat ini, pasti akan terjadi dalam kehidupan.
Kelinci mati, tapi rubah itu lebih beruntung dari anjing itu dan bagaimanapun, hidup anjing itu akan berakhir. Tapi siapa anjing pemburu itu? Apa hasil dari anjing yang membantunya untuk berhasil memburu kelinci?
Ekspresi Su Yu berangsur-angsur tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Ficción históricaNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...