Chapter 80 Part 2 — Taking The Dark Path
————————————————————Di halaman Barat, Shen Xin dan istrinya telah kembali ke kamar mereka tapi Shen Qiu masih duduk tanpa bergerak.
Dia memiliki wajah kayu (tegang / kaku) seperti dewa pintu yang duduk di depan meja Shen Miao. Biasanya, Jenderal muda itu tampak seperti angin musim semi tapi ketika wajahnya menjadi hitam, ada udara dari pria pembunuh berdarah panas di medan perang yang membuat Bai Lu dan Shuang Jiang takut untuk mendekat.
"Kakak Tertua." Setelah Shen Miao mengantar Shen Xin dan istrinya kembali ke kamar mereka, dia duduk di seberangnya.
"Adik, aku sudah memikirkannya lagi dan lagi." Shen Qiu berkata, "Masalah ini tidak bisa dilupakan seperti ini. Aku merasa tidak nyaman dihatiku dan merasa agak panik." 'Masalah' yang dia bicarakan mengacu pada masalah Shen Qing dan Pangeran Yu. Meskipun Shen Miao sebelumnya menyembunyikan sebagian darinya, tapi setelah pertunjukan pada jamuan penyambutan kembali, Shen Qui bisa menebak secara kasar sebagian besar dari keseluruhan acara. Itu karena dirinya tahu masalah yang begitu kejam dan jahat sehingga Shen Qiu sangat marah. Anggota termuda dari keluarga mereka, Adik perempuannya yang kecil telah 'dibingkai' sedemikian rupa dan hidupnya hampir hancur. Jika hal itu benar-benar menimpanya, Shen Qiu berpikir bahwa mereka akan menyesal.
Shen Miao menatapnya saat Shen Qiu masih berbicara, "Semakin aku pikir aku menjadi semakin marah. Adik, kamu tidak harus menghentikanku. Bahkan jika aku harus menggunakan hidup ini untuk membayar, aku tidak akan membiarkan mereka hidup dengan baik."
"Kakak." Shen Miao menghela nafas, "Aku sudah mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada bukti untuk masalah ini. Karena mereka berani mengambil tindakan, tentu saja tidak akan ada setetes air pun yang akan bocor. Apalagi ini juga melibatkan Pangeran Yu. Dengan keterlibatan Pangeran Yu, keluarga Kekaisaran pasti akan melindunginya, jadi jika kakak masih ingin melompat, itu berarti kakak akan melawan keluarga Kekaisaran. Apakah kakak ingin membunuh Ayah dan Ibu?"
Shen Qiu terkejut sesaat, kata-kata Shen Miao begitu masuk akal sehingga membuatnya mengabaikan nada tidak hormat dan meremehkan Shen Miao terhadap keluarga Kekaisaran. Dia tahu bahwa apa yang dikatakan Shen Miao tidak salah, bukan karena tidak ada wanita muda dari keluarga bangsawan yang dinodai oleh Pangeran Yu, meskipun keluarga bangsawan itu tidak setinggi keluarga Shen tapi pada akhirnya mereka tetap memilih untuk bertahan. Di belakang Pangeran Yu masih ada kekuatan terbesar di Ming Qi sehingga jika ada kecelakaan, seolah-olah orang tersebut tampak menabrak batu. Tapi hatinya masih tidak merasa tenang dan dia melanjutkan, "Kita tidak bisa begitu saja melupakannya seperti ini."
"Kakak, bermainlah permainan catur denganku." Kata Shen Miao.
"Sudah jam berapa sekarang?" Shen Qiu menggaruk kepalanya, "Dan bukankah kamu tidak suka bermain catur?"
Shen Miao tidak melanjutkan kata-katanya tapi mulai mengatur permainan. Dia mengambil potongan hitam dan memberikan yang putih kepada Shen Qiu dan berkata, "Kedua pasukan ini akan saling berhadapan. Ini adalah tentaramu, ini adalah tentaraku. Menggunakan bidak sebagai pionmu, kamu adalah komandannya, bagaimana kalau bersaing?"
Shen Qiu selalu tertarik pada medan perang dan kata-kata yang diucapkan juga membuatnya tertarik. Dia berkata, "Baiklah." Meskipun dia adalah seorang militer, dia mahir dalam catur. Itu karena bermain catur dan peperangan memiliki banyak kesamaan dan terkadang dia bisa melihat banyak sekali taktik dalam permainan.
Potongan putih dan hitam jatuh ke papan catur. Bidak hitam dan putih yang ada di atas papan catur terlihat seolah-olah itu benar-benar medan perang militer. Shen Miao bermain perlahan tapi ini tidak menunjukkan bahwa gerakannya lambat tapi lembut yang berbeda dari gaya langkah tajam Shen Qiu, dengan sikap yang tampak lembut. Perasaan seperti ini membuat Shen Qiu merasa seperti pisau tumpul tak berdaya yang menghancurkan daging. Gerakan bidak putih Shen Qiu begitu memaksa tapi Shen Miao tidak bergerak, dia terus menjaga ritmenya sendiri saat dia meletakkan potongan hitam itu dengan tidak tergesa-gesa. Meskipun sepertinya dia kalah tapi tidak ada satupun bidak hitam yang hilang. Kadang-kadang Shen Qiu tampak seperti akan melahap bidak hitamnya tapi Shen Miao berhasil melarikan diri dengan licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Fiksi SejarahNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...