Chapter 94 Part 2 — Ambiguity
————————————————————Tatapan gelap Shen Miao menjadi dingin dan tiba-tiba dia mengangkat tangannya dan menggunakan pisau untuk menusuk ke arah wajah pihak lain. Pria Pendek itu agak lengah dan Shen Miao mampu mengambil darah dari wajahnya, darah itu terus mengalir ke bawah. Mereka tidak tahu sejak kapan tali di belakang lengan dan kaki Shen Miao dilucuti. Shen Miao telah terbiasa menyembunyikan belati di lengan bajunya, dan itu sangat bergunanya hari ini. Setelah dia mengacungkan belati itu sebentar, dia berlari keluar dari perahu sambil berteriak, "Tolong!" Tapi ketika dia berlari ke bawah kapal, dia dihentikan oleh kekuatan yang kuat dan terlempar ke lantai. Seluruh punggungnya terlempar ke atas meja kayu di atas kapal dan itu sangat menyakitkan, dia menghirup udara dingin dan perahu itu bahkan berguncang beberapa kali. Reaksinya masih cepat karena dia segera bangkit dan berlari keluar. Pria tinggi kurus itu mencibir dan menendang lututnya dan rasa sakit yang pahit meledak pada lututnya. Shen Miao tersadar dan mengulurkan belati di tangannya untuk menusuk mata orang itu. Pria kurus dan tinggi melompat kaget dan mengelak ke samping untuk menghindari belati tajam, dia meraung, "Wanita Beracun" dan merebut belati dari tangannya. Shen Miao menahan rasa sakit di kakinya lalu dia naik ke jendela kabin dan melompat ke bawah bahkan tanpa berkedip.
"Ingin kabur?" Pria tinggi kurus itu dengan dingin tertawa dan tidak ragu-ragu untuk melemparkan belati di tangannya langsung ke betis Shen Miao. Meskipun belati itu tidak menusuk dengan dalam, jejak merah tua mulai terbentuk dengan cepat di danau.
Shen Miao sadar kalau dia melompat dia harus mengapung di atas air, tapi saat ini adalah musim dingin dan air di Danau Wan Li sangat dingin. Ketika memasuki danaunya, itu akan terasa seperti seluruh tubuh mereka menjadi balok es dan hanya bisa berenang beberapa kali sebelum merasakan seluruh tubuh mereka menjadi kaku dan tidak dapat bergerak.
Pria kurus dan tinggi hendak melompat ke air untuk mengambil Shen Miao, karena semua informasi tentang orang yang berada di ruang rahasia diketahui oleh Shen Miao, tapi sebelum dia sempat bergerak, ada ledakan meriam bambu yang tidak diketahui. Ketika dia mengangkat kepalanya untuk melihat, di sisi barat telah diterangi oleh kembang api.
"Situasinya telah berubah!" Pria pendek itu menyeka darah dari wajahnya dan berkata, "Mundur!"
"Bawa dia pergi dulu." Si kurus jangkung itu memarahi dan ingin terjun ke danau, tapi siapa yang menyangka tubuhnya tersentak hebat. Dia melihat dua orang berpakaian hitam yang tanpa sadar sudah berdiri di atas kepala perahu. Kedua orang berpakaian hitam itu memiliki sulaman pola rajawali emas di bahu mereka. Pria pendek itu berteriak, "Tentara Mo Yu! Kenapa Tentara Mo Yu ada di sini?"
Sebelum kedua orang itu tersadar, dua orang berpakaian hitam mendekat dan dalam sekejap mata, benda keperakan (pedang) berada di depannya, ekspresi ketakutan pria pendek dan pria kurus tinggi itu berhenti setelah itu mereka perlahan-lahan jatuh.
Di danau, Shen Miao masih terombang-ambing. Mendengar dari teriakan pria yang menculiknya, sepertinya bukan hanya ada dua orang berpakaian hitam, namun tampaknya ada kekuatan besar di belakang mereka dan kekuatan itu mungkin cukup kuat. Awalnya Shen Miao berpikir, jika dia jatuh ke tangan si penjahat tadi, dia pasti bisa menemukan jalan keluar tapi jika dia berakhir dengan orang yang memiliki kekuatan besar itu, bahkan jika dia mati, keluarga Shen tidak akan pernah bisa menemukan pembunuhnya.
Dirinya tidak menyangka bahwa dengan mengambil tindakan melompat secara drastis akan memotong jalannya untuk menyelamatkan diri, dia akan menjebak di jalan buntu. Melihat bahwa dua orang berpakaian hitam itu tidak datang untuk menyelamatkannya bahkan setelah sekian lama waktu berlalu, mungkinkah dia akan mati di sini di danau yang sedingin es ini?
Kepalanya mulai terasa berat dan dengungan di telinganya mulai terdengar, dia merasa tenggelam ke dalam rumah es. Dia bisa melihat dengan jelas bahwa tepi danau itu berada tepat di depannya dan dia bahkan bisa melihat lentera permohonan dari festival yang mengapung tapi dia tidak dapat meraihnya, hanya bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Historical FictionNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...