[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage

Chapter 87 Part 2

Chapter 87 Part 2 — Unable to Bear
————————————————————

Hanya dalam waktu satu malam kediaman Pangeran Yu telah berubah. Bagian dalam dan luar sama sekali berbeda. Tadi malam dipenuhi dengan para tamu dan tawa, dan semua orang bisa melihat aliran kereta kuda yang tak ada habisnya di gerbang depan saat para tamu memasuki tempat itu dengan senyuman. Sekarang pintu utama itu berwarna merah terang ditutupi dengan segel putih dan penjaga di pintu memiliki ekspresi serius, seolah-olah mereka takut sesuatu yang brutal akan tiba-tiba muncul.

Separuh dari kata 'Kebahagiaan' itu berkibar tertiup angin, sampai akhirnya tidak bisa menahan dingin dan melepaskan dirinya dari pintu melayang turun ke lantai. Seorang penjaga yang datang melangkah ke salju.

Ada sejumlah rakyat jelata yang berdiri di depan kediaman Pangeran Yu untuk menyaksikan keributan dan juga menunjuk jari untuk mengomentari. Meskipun peristiwa itu sangat menyedihkan, tapi ada juga perasaan kegembiraan yang samar. Selama bertahun-tahun ini, cara kejam Pangeran Yu dalam memperlakukan orang sudah sangat terkenal dan adalah hal yang paling ingin dilihat oleh orang-orang adalah untuk melihat orang jahat menderita akibatnya.

Ketika Shen Qiu dan rombongan mencapai kediaman Pangeran Yu, pemandangan yang mereka lihat adalah pemandangan menyedihkan ini. Memikirkan kemeriahan kemarin dan keheningan yang mematikan hari ini, sangatlah kontras, itu membuat seseorang tiba-tiba merasa tertegun kebingungan. Meskipun Shen Qiu sudah terbiasa melihat kematian, dia tidak bisa merasakan perasaan yang sama.

Lagi pula, tidak ada seorang pun yang tersisa di seluruh kediaman dan itu benar-benar menyedihkan.

Seorang tentara Shen Qiu mendatangi petugas di pintu kediaman Pangeran Yu dan menunjukkan alasan kedatangan mereka. Para penjaga membiarkan mereka masuk dan rombongan yang mengikuti Shen Qiu merasa terkejut karena mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Mayat para pelayan di kediaman diseret tapi jejak darah tadi malam masih tersisa. Darah yang tersisa terbentuk menjadi es dan tampak sangat mengerikan saat dilihat sekilas. Seolah-olah seluruh kediaman itu berwarna merah tua. Bahkan di bawah salju yang turun sepanjang malam, tidak bisa menutupi bau darah yang kental. Di seluruh area berwarna merah tua, orang bisa menebak ada pembantaian tragis yang terjadi di badai salju kemarin malam dan sepertinya mereka bisa mendengar jeritan putus asa.

Para prajurit terlihat berbisik dan Shen Qiu juga mengerutkan kening dan tiba-tiba teringat bahwa Shen Miao ada di sampingnya. Dia takut Shen Miao akan ketakutan, dia dengan cepat menatap Shen Miao, berniat untuk menghiburnya. Tapi siapa yang menyangka bahwa ketika dia berbalik, mata Shen Miao tetap tenang dan bahkan lebih berani daripada tentaranya.

Shen Miao melihat pemandangan merah di depan. Darah musuh hanya akan membuat seseorang merasa senang tapi darah yang tumpah selama pemusnahan seluruh keluarga Shen di kehidupan sebelumnya jauh lebih tragis dari ini. Dia tidak merasa terenyuh sama sekali, tidak memiliki simpati dan tidak ada kesedihan, dia benci bahwa saat ini dia tidak bisa menundukkan kepalanya dan tertawa keras lalu menusuk tubuh Pangeran Yu.

"Adik ..." tanya Shen Qiu ragu-ragu, "Aku ingin menyelidiki sebentar. Apakah kamu ingin beristirahat di rumah?"

Shen Miao melihat ke arah sudut Barat Daya kediaman Pangeran Yu dan tersenyum lembut, "Kemarin ketika aku berada di sini, aku mendengar dari pelayan kediaman Pangeran bahwa ada ruang teh untuk beristirahat. Aku akan menuju ke sana untuk beristirahat. Kakak bisa datang untuk mencariku ketika semuanya sudah selesai."

"Di sana?" Shen Qiu melihat ke arah pandangan Shen Miao. Pepohonan di pojok barat daya rimbun dan pemangkasan pohonnya dilakukan dengan hati-hati, sepertinya Pangeran sengaja merenovasi tempat itu sehingga dia bisa menikmati bunga. Dia menganggukkan kepalanya, "Biarkan Mo Qing mengikutimu masuk. Jangan berlarian."