Chapter 59 — Wu Long Temple
————————————————————Lebih awal dari yang diharapkan Shen Miao, pada hari kedua Mo Qing datang ke kediaman Shen untuk menjadi penjaga. Shen Miao menyuruh Shuang Jiang menyuap pengurus rumah tangga sebelumnya dan mereka hanya tahu dia adalah sepupu jauh Shuang Jiang. Karena para penjaga dibagi dengan sejumlah barisan, Mo Qing hanya bisa menjadi penjaga di sisi terluar sehingga tidak banyak syarat baginya untuk tinggal disini.
Waktu berlalu sangat cepat dan sekarang tepat haru ketiga.
Di pagi hari, Ren Wan Yun mengatur segalanya dengan tepat dan meminta pelayannya, Xiang Lan, untuk menemui Shen Miao dan memintanya untuk menyelesaikan beberapa pengaturan. Sebelum pergi, semua orang pergi ke Rong Jing Tang.
Nyonya Besar Shen mengucapkan beberapa kata dengan sungguh-sungguh dan nasehatnya itu memastikan semua orang harus berperilaku baik. Pada hari-hari biasa, mereka tidak akan pergi ke Kuil Wo Long untuk membakar dupa (berdo) karena Kuil Wo Long terletak di daerah terpencil. Meskipun tempat itu terkenal tapi asap dupanya tidak setebal kuil yang letaknya lebih dekat kota (maksudnya ga serame di kuil dekat kota). Tapi tidak ada yang tahu kenapa, kali ini mereka harus berdoa di kuil yang begitu jauh.
Shen Qing tampak dipenuhi dengan kegembiraan saat dia berkata bahwa dia pasti akan berdoa kepada Buddha untuk Nyonya Besar Shen dan Shen Yuan Bo. Nyonya Besar Shen mendengar bahwa dia akan mendoakannya dan sikapnya terhadap Shen Qing semakin melunak.
Dalam perjalanan ini, ada juga beberapa penjaga yang dibawa untuk melindungi keamanan Nona Muda kediaman Shen. Shen Miao berdiri di depan kereta kuda tapu tetap tidak bergerak. Ren Wan Yun melihatnya dan bertanya dengan cemberut, "Kenapa Nona Kelima tidak masuk?"
"Aku berpikir bahwa penjaganya terlalu sedikit. Untuk mencegah kecelakaan, Bibi Kedua mungkin bisa membawa beberapa penjaga lagi." Kata Shen Miao.
Ren Wan Yun mengerutkan kening. Dia tidak menyangka Shen Miao akan berbicara tentang masalah ini. Tapi semuanya sudah diatur jadi Ren Wan Yun tersenyum, "Nona Kelima, penjaga yang kita bawa sudah cukup banyak. Aku tidak bisa begitu saja membawa semua penjaga di kediaman Shen. Jika jumlah orang terlalu banyak, nantinya akan terlihat tidak enak untuk dilihat."
Tapi Shen Miao ngotot dan terus menggelengkan kepalanya.
Ketika Shen Yue dan Shen Qing melihatnya, Shen Yue tidak mengatakan apapun tapi Shen Qing tampak tidak senang dan dia berkata, "Kediaman Shen kita bukanlah keluarga Kekaisaran, seberapa banya penjaga yang diinginkan oleh Adik Kelima? Saat Paman tertua keluar, dia tidak pilih-pilih seperti ini."
Sekali lagi, dia meminjam nama Shen Xin untuk berbicara. Ketika dia selesai berbicara, Shen Miao meliriknya. Pandangan sekilasnya itu sangat ringan tapi membuat Shen Qing tiba-tiba merasa dingin di seluruh tubuhnya.
"Tambahkan saja dua lagi." Shen Miao mengangkat tangannya dan menunjuk ke dua penjaga di dekat pintu, "Pilih mereka saja."
Melihat Shen Miao tidak menginginkan banyak penjaga dan hanya ingin menambah dua penja lagi, Ren Wan Yun merasa lega karena dia tidak ingin menunda waktu untuk masalah ini. Penambahan penja dua orang tidak akan mempengaruhi situasi secara keseluruhan tapu Ren Wan Yun memasang wajah penuh kebimbangan dan berkata, "Nona Kelima, kamu benar-benar... Tidak apa-apa . Terserah kamu saja." Dia menginstruksikan Xiang Lan, yang berada di sampingnya, "Pergi dan panggil kedua pelayan di sana untuk mengikuti kita keluar kota."
"Berterima kasih kepada Bibi Kedua." Bibir Shen Miao mengait membentuk senyuman.
Melihat bahwa Ren Wan Yun menyetujui permintaan Shen Miao, Shen Yue hanya memandang Shen Miao dengan aneh, tapi Shen Qing dengan keras menginjak kakinya dan menatap Shen Miao sebelum berbalik untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Tiểu thuyết Lịch sửNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...