Chapter 116 Part 2 — No Future
————————————————————Xie Jing Xing berhenti sebelum tiba-tiba menarik tirai kereta ke samping dan melangkah keluar. Dia masuk dengan cepat dan juga pergi dengan cepat. Shen Miao tidak punya waktu untuk bereaksi ketika dia mendengar seseorang di luar memanggil, "Nyonya, Tuan, Tuan Muda Tertua."
Shen Miao membuka tirai gerbong dan melihat Shen Xin dan istrinya dengan Shen Qiu berjalan dari sudut gerbang, dan mereka juga terkejut sesaat ketika melihat Jing Zhe dan Gu Yu. Shen Miao melihat sekeliling dan tidak melihat jejak Xie Jing Xing, dia langsung berpikir bahwa orang ini sangat waspada, dan memiliki keterampilan bela diri yang sangat tinggi sehingga dia dapat muncul dan menghilang tanpa terduga. Jika dia mau, dia bahkan bisa menjadi pencuri yang sangat handal.
Ketika Luo Xue Yan melihat Jing Zhe, dia dengan cepat berjalan dan dengan senang hati melihat Shen Miao yang keluar dari gerbong.
Setelah beberapa hari tidak bertemu, Shen Xin dan istri serta Shen Qiu menjadi sangat lesu. Shen Miao telah melihat cara keluarga Kekaisaran sebelumnya. Kadang-kadang sebelum keputusan dibuat, pemenjaraan mungkin akan menjadi siksaan untuk mereka. Keluarga Shen Xin semuanya adalah orang-orang militer dan memiliki tekad yang kuat, tapi mereka dengan sengaja meninggalkan Shen Miao di kediaman, ini akan membuat mereka memiliki banyak pikiran.
Luo Xue Yan mengambil beberapa langkah lagi untuk memegang tangan Shen Miao dan memperhatikannya dengan seksama, "Jiao Jiao, apakah ada yang mempersulitmu hari ini?"
Shen Miao menggelengkan kepalanya.
Luo Xue Yan kemudian menghela nafas lega. Shen Qiu bertanya, "Kenapa Adik tidak tinggal di kediaman dan malah datang ke sini?"
"Aku mendengar bahwa Ayah dan Ibu akan kembali ke kediaman hari ini, aku takut tidak akan ada gerbong untuk mengantar kalian pulang, jadi aku datang untuk menjemput." Shen Miao berkata sambil tersenyum.
Bibir Shen Xin bergerak, dia ingin mengatakan sesuatu tapi pada akhirnya tidak mengatakannya. Dia tahu bahwa ada sejumlah orang yang menonton masalah ini, dan tindakan Shen Miao ini adalah menghindari mata dan telinga orang lain, dia benar-benar sangat perhatian. Tapi dia adalah seorang Ayah dan suami yang berkewajiban untuk melindungi istri dan anak-anaknya. Dengan penyitaan pelakat militer, bagaimana mungkin dia tidak merasa tertindas.
Dia naik kereta kuda dengan diam-diam dan Luo Xue Yan tidak ingin Shen Miao merasa khawatir jadi dia menarik Shen Miao masuk. Jing Zhe dan yang lainnya duduk di gerbong belakang dan di kereta kuda di depan, hanya ada keluarga Shen Miao.
"Ibu, apa yang Yang Mulia katakan?" Shen Miao bertanya.
Luo Xue Yan ragu-ragu sebelum tersenyum, "Tidak banyak. Itu hanya kesalahpahaman."
Shen Miao menjawab, "Mereka bahkan menyita lencana militer, bagaimana mungkin itu hanya kesalahpahaman?"
(Bagaimana kalau pelakat diganti dengan lencana?)Shen Qiu terkejut sesaat dan tanpa sadar memandang Shen Xin. Orang yang paling marah tentang masalah ini adalah Shen Xin. Dia juga tidak tahu apa yang salah, dan satu-satunya kemungkinan adalah ada masalah di pasukan keluarga Shen, siapa lagi yang tahu tentang perintah pembantaian itu.
"Sebenarnya penyitaan lencana militer bukanlah masalah besar." Luo Xue Yan mencoba menenangkan Shen Miao, karena dia takut membuat Shen Miao merasa tidak aman. "Tanpa lencana militer, kami masih bisa bertempur. Ayahmu tetap seorang Jenderal dan kami akan sama seperti sebelumnya."
Shen Miao mengerutkan kening saat Shen Xin dan Shen Qiu memandangnya dengan cemas. Sebelumnya Shen Miao memiliki sifat yang sombong, dan itu karena dia mengandalkan repurtasi Jenderal Agung sebagai pendukung. Tanpa dukungan itu, sangat umum bagi Nona Muda yang berharga dan dimanjakan tidak akan mampu menerima keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Tarihi KurguNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...