Chapter 75 Part 1 — Intended Plan
————————————————————Shen Xin dan istrinya akhirnya kembali ke kediaman pada malam hari. Mereka kembali menggunakan kereta yang penuh dengan hadiah yang diberikan oleh Istana. Jika seperti sebelumnya, hadiah ini pasti akan disimpan di dana publik kediaman Shen tapi hari ini, Luo Xue Yan meminta para pelayan untuk langsung membawa peti itu ke halaman Barat.
Hadiah dari Istana sangat mewah dan mahal, dan para pelayan dari halaman Timur hanya bisa melihat tidak berdaya saat peti melewati halaman mereka. Dari waktu ke waktu, terdengar suara benda pecah yang berasal dari Rong Jing Tang. Jelas bahwa Nyonya Besar Shen yang sangat pelit itu sangat marah tentang masalah ini, dan membuat ulah agar bisa dilihat pihak lain.
Tapi orang-orang dari militer tidak peduli dengan amukan seperti itu. Pemindaham peti hadiah masih berlanjut dan para pelayan bekerja sangat efisien, semuanya dengan cepat dipindahkan.
Shen Miao sedang duduk sambil membaca di depan meja. Dia membaca tentang perintah politik dan hukum Ming Qi. Buku-buku puisi yang dibawakan Gu Yu dan yang lainnya diabaikan tanpa melihatnya.
Dia bisa mendengar tawa hangat datang dari luar pintu, "Jiao Jiao!"
Shen Miao menoleh dan melihat Shen Xin melangkah masuk dengan Luo Xue Yan mengikuti dari belakang. Mereka mungkin datang ke sini langsung setelah kembali ke kediaman karena mereka bahkan belum mengganti pakaian mereka. Shen Qiu berada tepat di belakang dan mengedipkan mata saat menatapnya.
Shen Miao berdiri dan bergegas ke arah mereka untuk menyapa, "Ayah, Ibu, Kakak."
Shen Xin dan istrinya terpana dengan tatapan lembutnya. Shen Miao tidak dekat dengan mereka dan di masa lalu saat mereka kembali, dia akan pergi setelah beberapa patah kata dan akan sangat tidak sabar. Penampilan ramahnya ini sudah lama tidak terlihat. Namun dalam kelembutan itu, ada sedikit keterasingan tapi meskipun itu sangat kecil, Shen Xin dan Luo Xue Yan peka terhadap sikapnya.
Shen Miao menghela nafas di dalam hatinya. Dia tidak bisa menjadi seperti gadis normal berusia empat belas tahun dan merengek kepada Shen Xin tapi dia juga tidak bisa berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Di kehidupan sebelumnya dialah yang menyeret keluarga Shen ke dalam malapetaka jadi ketika dia menghadapi Shen Xin dan Luo Xue Yan, rasa bersalah memenuhi hatinya dan sejujurnya sulit untuk menjadi dekat.
Luo Xue Yan merasa hatinya berhenti sejenak dan perhatian serta kelembutan putrinya dengan cepat menutupi poin yang mencurigakan itu. Dia mengambil beberapa langkah ke depan dan meraih tangan Shen Miao sebelum bertanya dengan cemas, "Bagaimana perasaan Jiao Jiao? Apakah kamu merasa tidak nyaman?"
"Semuanya baik baik saja." Shen Miao tersenyum lembut saat dia menjawab.
"Jiao Jiao, Ayah mendapat beberapa peti besar berisi barang-barang berharga dari Istana hari ini. Saat kamu sudah membaik, pilihlah sesuatu yang kamu sukai. Perhiasan dan jepit rambut, apa pun yang kamu suka, kudengar kalau perhiasan itu kualitasnya yang terbaik di seluruh ibu kota." Kata-kata Shen Xin menyenangkan untuk didengar. Melihat pria jangkung dan berotot itu dengan hati-hati memperhatikan putrinya, itu membuat beberapa orang yang melihatnya merasa aneh.
Shen Miao tersenyum lembut, "Terimakasih m Ayah tapi hal seperti ini tidak perlu dilakukan secara terburu-buru. Tempatkan saja barang-barang berharga itu di brankas di halaman kami. Nanti aku akan memilihnya."
Ketika kata-kata itu diucapkan, ekspresi orang-orang di ruangan itu berubah.
Di masa lalu, ketika Shen Xin membawa peti seperti itu kembali, tentu saja dia akan meminta Shen Miao untuk memilih terlebih dahulu dan sisanya akan dikirim ke dana publik. Dia sangat menyayangi putrinya, dan hadiah ini diperoleh dengan tombak dan pedang Shen Xin. Tapi jika seperti di masa lalu, Shen Miao tidak akan memilih untuk dirinya sendiri terlebih dahulu tapi malah membiarkan Shen Yue dan Shen Qing memilih dulu, dan setelah keluarga Kedua dan Ketiga selesai memilih maka dia akan mulai memilih. Ini karena dia dekat dengan keluarga Kedua dan Ketiga jadi itu yang dia lakukan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage
Historical FictionNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...