Meiqi sebenarnya ingin sekali bertanya pada ibunya kenapa ibunya meletakan lukisan Ratu Pantai Selatan yang baru saja dititipkan oleh teman ayahnya yang sering mampir ke rumah, di ruang tamu.
Well, kenapa tidak di ruang kerja ayahnya? Begitu pikir Meiqi.
Tapi Meiqi tak sempat mengutarakan pertanyaannya dikarenakan terkesima oleh kecantikan wanita yang berada dalam lukisan tersebut.
Lagipula ayahnya juga sedang sakit. Meiqi tak ingin membebani pikiran ayahnya untuk pertanyaan yang mungkin tidak penting.
Sampai pada suatu malam. Tepatnya jam 2 malam Meiqi terbangun. Ia memang terbiasa bangun tengah malam karena haus. Tetapi hari itu entah mengapa Meiqi merasa ingin pergi ke toilet. Tidak sedang kebelet. Hanya saja Meiqi benar benar ingin pergi ke toilet.
Dan untuk ke toilet ia harus melewati ruang tamu. Dimana di sana baru saja terpasang sebuah lukisan yanv dititipkan.
"Kok panas ya?" Tanya Meiqi pada dirinya sendiri ketika berjalan ke arah toilet. "Apa emang lagi hawanya panas ya?" Tanya Meiqi lagi berusaha berbaik sangka.
Tak perlu waktu lama. Cukup 5 menit dan Meiqi sudah keluar dari toilet tersebut.
Meiqi baru saja melangkah sebanyak 4 langkah ketika dirinya merasa diawasi.
"Apa itu mamah?" Tanyanya lagi.
Well, ibu Meiqi juga sering keluar tengah malam untuk pergi ke toilet. Meiqi sering melihatnya ketika dia mengambil air minum di dapur. Jadi mungkin saja itu benar ibunya.
Meiqi terus berjalan menuju kamarnya. Matanya tak bisa terlepas dari lukisan yang baru saja datang sore tadi ketika ia melewati ruang tamu.
Meiqi terus menatap lukisan tersebut hingga ia berada di depan kamarnya. Ia tak langsung membuka pintu. Melainkan terdiam dan kembali memandangi lukisan tersebut.
Meiqi terlarut dalam keasyikannya sampai tiba tiba mata di dalam lukisan tersebut bergerak dan melirik ke arahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
