janggal; k-idols ✅

diganggu

"Ih lo jangan masang gituan deh." Ucap Jenny pada Sana ketika melihat hiasan berbagai poster dan polaroid yang dipasang Sana di dinding kamarnya.

"Ih gapapa, lucu tauuu!" Ucap Sana yang memang merupakan seorang fangirl.

Jenny menghela napas, "terserah lo deh ya, gue mah cuma bilangin doang."
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sebagai seorang fangirl, bukan hal baru bagi Sana mengoleksi beberapa stuff yang berhubungan dengan biasnya.

Foto, photocard, poster, polaroid adalah hal biasa yang Sana kumpulkan. Bukan hanya satu tapi banyak, karena biasnya pun banyak seperti The8, V, Mark Tuan, dan lain-lain.

Hari itu tepat jam 11 malam. Sana sedang melakukan aktivitasnya mencari informasi tentang idolanya di twitter dan instagram.

Sana melirik ke arah foto The8 yang berada di dekat jendela kamarnya. Tanpa sengaja ujung matanya menangkap sesuatu yang lain.

Seperti bayangan berwarna hitam.

Sana sempat beranjak dari tempat tidurnya dan tak menemukan apapaun ketika ia mendekati jendela kamarnya.

Sana memutuskan kembali ke tempat tidurnya dan melakukan browsing hingga jam menunjukan pukul satu pagi.

Lagi-lagi perhatian Sana teralih dari ponselnya. Kali ini bukan bayangan hitam. Melainkan suara langkah kaki yang diseret.

Sana bisa mendengarnya dengan sangat jelas. Seperti itu berada tepat di dekatnya. Dan suara itu berhenti tepat di depan jendela kamarnya yang sudah tertutup gordennya.

Sana memutuskan keluar dari kamarnya untuk memeriksa. Namun tepat ketika ia membuka pintu kamarnya, kakaknya berdiri di depan sana.

"Kenapa kak?" Tanya Sana kemudian.

"Mau pinjem chargeran. Kamu mau kemana?"

"Mau keluar sebentar, aku tadi denger suara langkah kaki diseret deket jendela kamar. Dan kalau chargeran, kakak ambil aja." Ucap Sana sembari berjalan keluar dan membiarkan kakaknya masuk ke dalam kamarnya.

"Suara anjing kali dek."

Sana menghentikan langkahnya ketika mendengar sahutan dari sang kakak.

Ia berpikir sebentar. Hal itu mungkin saja terjadi. Tapi di jam 1 pagi seperti ini? Yang benar saja. Begitu batin Sana. Lagipula Sana juga mencium bau menyan dan...

"Tunggu!" Ucap Sana dengan mata membelalak.

Sana menelan salivanya. Ia membalikan tubuhnya perlahan.

"K-kakak kan lagi study tour-"