janggal; k-idols ✅

pulang

"Kak kita disuruh pulang."
 
 
 
Jawaban Jo Yuri membuat seorang Meng Meiqi mengerutkan kening. Awalnya ia menghampiri Yuri yang terlihat gemetaran dan oleng itu untuk menanyakan keadaannya. Tapi jawaban yang ia dapat sungguh membuatnya bingung.
 
  
 
"Iya bentar lagi pulang kok." Jawab Meiqi pada akhirnya.
 
 
 
Saat ini tengah berlangsung MPS atau Malam Perubahan Sikap untuk calon calon anggota eskul Paskibra yang diadakan H-1 sebelum acara pelantikan esok hari diadakan.

Jam sudah menunjukan hampir pukul 7 malam dan acara evaluasi juga sudah hampir selesai makanya Meiqi berkata demikian pada Yuri.

Namun seperti tak mendengar, Yuri malah mendongak ke atas, tepatnya ke lantai 3 gedung sekolah mereka. Dan tanpa sebab Yuri langsung terisak sambil berkata,
 
 
 
"Kak, pokoknya pulang! Sekarang! Disuruh sekarang!"
 
 
 
Mendapati hal itu membuat Meiqi langsung melapor ke komandannya, dan secara tiba tiba keadaan semakin tidak kondusif. Bukan hanya Yuri yang gemetaran dan oleng, banyak calon anggota lain yang juga secara mendadak gemetaran dan mengeluh tidak enak badan.

Hal itu membuat pasukan inti paskibra memutuskan untuk memulangkan para calon junior mereka untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

 
 
 
 
 
👻👻👻
 
 
 
 
 

"Mari mbah, pulang dulu." Ucap Meiqi pada seorang wanita tua yang memang sering ia temui di tanjakan yang tak jauh dari sekolahnya tersebut.

"Lho kok baru pulang, nduk? Nggak boleh loh pulang lewat maghrib."

Meiqi tersenyum kecil mendapat sahutan ramah dari wanita tua tersebut.

"Iya mbah, habis ada acara paskibra tadi." Jawab Meiqi seadanya.
 
 
 
Well, itu adalah salah satu mitos yang sangat terkenal di sekolah Meiqi. Tidak boleh pulang sampai lewat maghrib. Hanya saja,  karena selama ini juga tidak pernah terjadi apapun jadi para siswa dan siswi di sana mulai mengabaikan mitos tersebut.
 
 
 
"Ya udah hati hati ya, nduk. Jangan pulang sendirian, kamu anak perempuan soalnya."

"Iya mbah," sahut Meiqi sembari tersenyum kembali.

 
 
 
"Ki?"
 
 
 
"Eh? Donghan?"

"Ngomong sama siapa lo tadi?"

"Tadi? Yang barusan?"

"Iya."

"Itu sama si mbah yang biasa ada di tanjakan sana- loh kok nggak ada?"

"Emang dari tadi nggak ada siapa siapa, makanya gua bingung lo terus terusan ngomong sendiri dari tadi."