janggal; k-idols ✅

hilang

Sebagai anak kelas satu yang baru masuk ke jenjang menengah ke atas, Jeno diwajibkan masuk ke salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah barunya.

Tak mau terlalu susah, ia dan teman-teman segengnya memih eskul Marching Band.

Kegiatan Marching Band biasanya diadakan setiap hari jumat setelah adzan ashar. Dimana biasanya sambil menunggu, Jeno dan teman-temannya mengikuti acara pengajian yang memang diwajibkan di sekolahnya setiap hari jumat dari jam setengah dua sampai setengah tiga.

Tak ingin kesusahan, Jeno selalu membawa sendal setiap hari jumat. Selain untuk salat jumat, juga untuk acara pengajian setelahnya pun untuk salat ashar nanti.

Jeno dan teman-temannya meletakan sepatu mereka dekat pintu masuk masjid. Sementara mereka berada di dalam memainkan ponsel sembari menunggu adzan ashar.

Di tengah asyiknya mereka bermain ponsel, adzan ashar berkumandang. Jeno dan teman-temannya langsung memasukan ponsel mereka ke dalam tas dan beranjak dari duduknya. Hendak menuju ke tempat wudhu.

"Lah? Sepatu gua mana?" Tanya Jeno ketika ia berjalan ke arah luar dan tak mendapati sepatunya di samping sepatu Renjun, Haechan dan Jaemin.

Renjun yang menyadari Jeno kehilangan sepatu turut menghampiri Jeno.

"Nyelip kali, No." Ucap Renjun.

"Kenapa?" Tanya Jaemin kemudian.

"Sepatu gua ilang." Jawab Jeno.

"Kok bisa?" Tanya Haechan.

Jelas - jelas sepatu Jeno ada di dekat sepatu mereka tadi.

Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk wudhu dan salat terlebih dahulu, setelahnya mereka langsung mencari sepatu Jeno di sekitaran masjid.

Namun setelah hampir 15 menit berlalu, tak kunjung mereka temukan sepatu Jeno.

"Eh No, hape lo bunyi tuh." Ucap Jaemin.

Jeno langsung mengambil ponselnya. Ada panggilan masuk dari ibunya.

"Halo, bun?"

"..."

"Iya kakak lagi di sekolah bun. Ini bentar lagi mau latihan Marching Band. Tapi-"

"..."

"Eng, sepatu kakak ilang bun."

"..."

"Iya yang skechers putih."

"..."

"HAH? Kok bisa???"
 

Jaemin, Renjun dan Haechan mengerutkan kening melihat raut wajah Jeno yang berubah pucat.

"Kenapa No?" Tanya Haechan ketika Jeno menutup sambungannya.

"Masa kata bunda gua, sepatu gua yang ilang barusan ada di teras belakang rumah.