"Beneran lo nggak mau nginep di rumah gua?" Tanya Jungwoo pada Xiao Jun, temannya.
Xiao Jun menggelengkan kepalanya.
"Bisa kena damprat bokap gua kalo sampe kaga pulang." Sambungnya sembari memakai helm dan menyalakan motornya. "Pulang dulu ya, Woo. Assalamualaikum!"
"Walaikumsalam. Tiati Jun."
Jam memang baru menunjukan pukul 10 malam. Mungkin bagi sebagian orang, masih terlalu sore untuk pulang terlebih untuk ukuran seorang anak laki-laki. Namun itu bila di daerah perkotaan. Tidak seperti Jungwoo dan Xiao Jun yang memang tinggal di bawah kaki gunung.Jam 6 sore saja, keadaan akan berubah menjadi sangat sunyi dan sepi, apalagi 4 jam kemudian? Bisa dipastikan tidak ada orang yang masih berada di luar rumah kecuali orang yang meronda atau pulang dari suatu tempat seperti Xiao Jun.
Untuk pulang ke rumahnya Xiao Jun harus melewati suatu pemukiman dimana penduduknya mempunyai suatu tradisi untuk memakamkan keluarga mereka yang sudah meninggal di pekarangan rumah mereka.
Ini malam minggu, Xiao Jun pikir daerah pemukiman tersebut masih akan ramai. Namun nyatanya suasana benar benar lengang dan sepi. Hanya ada suara jangkrik dan dengungan nyamuk di sekitarnya.
Sialnya, setelah harus melewati pemukiman dengan makam di depannya. Sekarang ini Xiao Jun harus melewati area yang memang dikhususkan untuk makam.
Bukan hanya makam, ada perkebunan pohon pisang di sekitarnya. Xiao Jun menambah kecepatan laju motornya tatkala hawa dingin menusuk tengkuknya. Ditambah dengan beban yang lebih berat di motornya saat ini.
Xiao Jun melirik ke arah spion kiri motornya.
Alangkah terkejutnya ia ketika mendapati pantulan kaki dengan rok batik dari balik spion tersebut. Sontak Xiao Jun langsung mengalihkan pandangannya ke depan.
Xiao Jun pasrah. Mau berteriak tak mungkin. Apalagi berhenti. Xiao Jun memutuskan tetap melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Beruntung ini bukan daerah kota dimana banyak kendaraan di sana sini. Makanya Xiao Jun bisa lebih luasa melesat di jalan raya.
Setengah jam berlalu. Xiao Jun masih terus merasa beban berlebih di belakang motornya. Ia masih tak berani melihat kaca spionnya lagi.
Hingga ketika tiba di rumah, Xiao Jun memaksakan diri untuk menoleh ke belakang. Dan tak mendapati apapun di sana.
Xiao Jun menghela napas lega karena sosok tersebut sudah hilang dari pandangannya.
Tanpa ia ketahui bisa saja sosok tersebut bukannya hilang, melainkan mengikutinya masuk hingga ke dalam kediamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
janggal; k-idols ✅
Fanfiction[BOOK FOUR] another book of horror stories [mostly based on true story] started: 29 Juli 2018 finished: 19 April 2019