BRAK!
Sooyoung langsung naik ke lantai dua ketika mendengar suara bantingan benda yang cukup keras. Dilihatnya Arin yang tengah ketakutan dengan ponsel yang tergeletak di lantai."Kenapa dek?" Tanya Sooyoung sembari menghampiri Arin, adik sepupunya.
"Kak, ayo pulang ke rumah nenek, kak. Ayo pulang."
"Kamu kenapa?"
"Pokoknya ayo kita pulang sekarang, kak!"
👻👻👻
"Coba sekarang ceritain, apa yang terjadi di rumah kamu tadi?"
Arin menoleh ke arah Sooyoung dengan ragu. Ia dan Sooyoung baru saja tiba di rumah sang nenek setelah kembali dari rumah Arin yang tengah direnovasi dan masih setengah jadi tersebut. Kebetulan kedua orangtua Arin tidak ada makanya Arin dititipkan ke rumah sang nenek. Dan tadi sepulang sekolah Sooyoung yang penasaran ingin melihat proses pembangunan rumah Arin, mengajak Arin ke rumahnya.
"Rin?" Panggil Sooyoung sekali lagi.
Arin memandang Sooyoung dengan pandangan takut dan memelas. Ia takut mengingat apa yang dialaminya tadi pada Sooyoung."Kenapa, mbak?"
"Eh, nenek? Ini tadi pas kita ke rumah Arin, Arin kan naik ke lantai dua, terus mbak denger suara benda dibanting dan pas mbak samperin ke atas, Arin ngajakin pulang ke sini sampe nangis-nangis."
"Bener dek?"
"Iya, nek."
"Kenapa? Coba ceritain."
Arin memandang neneknya dan Sooyoung bergantian. Ia menelan salivanya. Dipejamkannya kedua matanya sebelum akhirnya mulai berbicara.
"Tadi pas aku lagi ngaca di depan meja rias mama dan berniat mau foto-foto, aku lihat ada pantulan perempuan di hape aku. Aku lihat ke kaca, nggak ada apapun. Aku lihat ke hape, pantulan perempuan itu masih ada. Karena penasaran, aku lihat lagi ke kaca dan mendadak aku lihat bayangan pantulan dia ada di belakang aku persis, kak, nek." Jelas Arin menceritakan yang sebenarnya terjadi dengan suara agak bergetar.
Kebetulan meja rias milik mama Arin memiliki cermin yang memantulkan bayangan tangga menuju lantai atas yang baru setengah jadi. Belum dikeramik, belum dicat, benar benar belum ada apa apanya hanya tangga menuju ke atas saja yang sudah."Bajunya yang putih tiba tiba berubah warna jadi lusuh dan ada rembesan warna merah yang keluar. Makanya aku langsung banting hape. Dan kak Sooyoung dateng."
Sooyoung mengambil tangan Arin yang gemetaran untuk digenggam dan ditenangkan.
"Dedek yakin? Bukan karena hape dedek yang rusak atau dedeknya lagi stress?" Tanya sang nenek mencoba meyakinkan Arin.
Arin melipat bibirnya. Ia terdiam. Ia jadi meragu pada dirinya sendiri. Namun dengan cepat ia buang jauh jauh keraguan tersebut dan mengambil ponselnya yang tadi sempat ia lempar.
Arin menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi kamera, digunakannya mode kamera depan.
Mata Arin terbelalak ketika melihat apa yang ditangkap oleh kamera ponselnya.
"NEK ITU DIA DI BELAKANG DEKET PINTU!"
"Ma-"BRUKKKKK!
"NENEK!!!!!"
Sooyoung dan Arin langsung beranjak dari duduk dan segera menghampiri sang nenek yang terlempar hingga membentur dinding rumahnya ketika hendak menoleh barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
janggal; k-idols ✅
Fanfic[BOOK FOUR] another book of horror stories [mostly based on true story] started: 29 Juli 2018 finished: 19 April 2019