janggal; k-idols ✅

didatangi

Boa menyalakan api pada sebatang rokok yang ada di tangan kanannya. Ia yang kebetulan tengah berlibur dengan kedua anaknya di Jogja itu tidak bisa tidur.

Sebagai perokok akut, sulit baginya untuk tidak merokok meski hanya untuk satu hari. Makanya meskipun sudah diperingatkan oleh penjaga Villa tempat mereka menginap untuk tidak merokok, Boa tak mempedulikannya.

"Mah, jangan ngerokok." Ucap Jisung, anak bungsunya mencoba memperingatkan.

"Udahlah, kamu tidur aja sana." Sahut Boa sembari memerintahkan Jisung untuk tidur.

Jujur saja, bukan tanpa alasan Boa nekat merokok meski sudah dilarang. Ia masih kepikiran dengan perkataan fotografer yang memotretnya sore tadi.

Fotografer tersebut sempat mengatakan bahwa Boa akan didatangi oleh sosok yang ada dalam lukisan tempat ia berfoto tadi. Dimana sosok tersebut adalah sosok terkenal Nyi Roro Kidul.

Namun Boa tak mempedulikannya karena memang ia bukan tipe yang percaya hal-hal semacam itu.

Anehnya ia jadi kepikiran dengan hal itu sekarang hingga membuatnya sulit untuk tertidur meski sudah sangat kelelahan karena seharian berkeliling kota Jogja.
 
 
 
TOK! TOK! TOK!
 
 
 
"Nah kan mah didatengin sama mas penjaga villanya." Ucap Jisung ketika mendengar ketukan di depan pintu Villa tersebut.

Boa beranjak dari tempat duduknya. Berniat untuk membuka pintu. Namun hal itu ia urungkan dan lebih memilih mengintip lewat jendela terlebih dahulu. Ia sibakan gorden jendela yang ada di depannya untuk melihat apakah yang mengetuk pintu barusan adalah penjaga Villa atau bukan.

"Kenapa mah? Kok nggak dibukain?" Tanya Jisung ketika melihat Boa yang malah mengerutkan kening dan menatap bingung ke arah luar.

"Nggak ada siapa siapa, Nak." Ucap Boa pada Jisung.

Boa kembali menutup gorden jendela tersebut. Hidungnya bergerak ketika mengendus bau bauan yang sangat menyengat.

"Mah ini bau apa?" Tanya Jisung yang langsung menutup hidungnya dengan cepat.

Boa menatap Jisung dengan kening berkerut. Diintipnya lagi jendela villa tersebut dimana ia akhirnya mendapati sosok wanita cantik dengan pakaian kebaya serba hijau yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Bau kemenyan, nak. Udah ayo masuk kita balik ke kamar."

Keesokan harinya, Boa lebih memilih pindah dan keluar dari villa tersebut meski sudah membayar sewa selama tiga hari.