"Perkenalkan namaku Kim Taehyung. Tunanganmu. Mulai hari ini aku akan tinggal disini sesuai perintah dari eomma Jeon."
Jungkook memelototkan matanya begitu pemuda cantik didepannya ini memperkenalkan diri. Apa maksudnya ini? Sudah mengganggu paginya yang tenang dengan datang tak diundang ke apartemennya, lalu berkata omong kosong seperti ini? Mengenalnya saja pun tidak. Dan tunangan? Orang ini sudah gila.
"Haloo??? Jungkook-ssi bukankah kau seharusnya menyuruh tamumu untuk masuk? Kau sudah membuatku berdiri disini selama sepuluh menit."
Jungkook tersadar dari lamunannya. "Tunggu sebentar. Apa maksudmu tunangan? Kau sudah gila? Mengenalmu saja tidak. Bagaimana bisa aku mempercayaimu? Aku tidak sembarangan mengajak orang masuk ke rumahku."
Pemuda didepannya berdecih sambil memperlihatkan raut wajah kesal. "Jika kau tak percaya padaku hubungi saja eommamu. Lagipula untuk apa aku berdiri selama ini disini jika tidak punya kepentingan. Sungguh membuang waktuku."
"Tunggu sebentar," Jungkook masuk ke dalam apartemennya. Meninggalkan Taehyung berdiri didepan pintu apartemen tanpa menyuruhnya masuk. Jungkook mengambil ponsel di kamarnya lalu menghubungi eommanya.
"Eommaaaaa!"
"Ya! Tidak usah berteriak seperti itu Kookie ah! Kau ingin membuat gendang telinga eomma pecah!"
"Yayaya. Eomma aku ingin bertanya sesuatu. Apa eomma ada menyuruh seseorang datang ke apartemenku pagi-pagi buta seperti ini? Dan lagi dia mengaku sebagai tunanganku? Apa maksudnya itu?"
"Ah, Teahyungie sudah sampai rupanya. Iya memang eomma yang menyuruhnya. Semua itu atas perintah appamu. Appamu yang mengaturnya. Jadi kau tidak usah protes jika tidak ingin appamu mengamuk."
"Tapi eomma aku sudah dewasa. Aku sudah bisa mencari jodohku sendiri. Lagi pula aku tidak mengenalnya. Ini begitu mendadak. Aku tidak bisa menerimanya begitu saja. Aku tidak mau eomma!"
"Tidak ada protes Kookie. Kami sudah memikirkan matang-matang mengenai ini. Taehyungie pemuda yang baik. Lagipula dia cantik dan terpelajar. Sudah sepatutnya kau bangga menjadi tunangannya."
"Eommaaaaa."
"Haiisssh. Sudahlah. Perlakukan Taehyungie dengan baik atau kau akan Eomma keluarkan dari kartu keluarga! Sudah ya. Eomma sibuk. Paipai."
Tuut tuut tuut.
"Aish mereka ini suka sekali memaksakan kehendak. Akh!!!"
***
Taehyung sudah sebulan tinggal bersama Jungkook. Selama itu pula dia menjalankan tugasnya sebagai tunangan dengan baik. Dia akan bangun pagi lalu menyiapkan sarapan untuk Jungkook. Setelah itu dia akan mandi lalu membangunkan Jungkook untuk sarapan. Taehyung akan menyiapkan kebutuhan Jungkok mulai dari baju, sepatu bahkan air untuk mandi selagi Jungkook sarapan.
Setelah Jungkook berangkat kerja Taehyung akan mulai membereskan rumah. Dari menyapu, mengepel, mencuci baju dan yang terakhir dia akan menyiapkan makan malam sebelum Jungkook pulang.
Kehidupan Jungkook yang sebelumnya berantakan menjadi lebih teratur. Diam-diam Jungkook bersyukur dengan datangnya Taehyung. Walaupun Jungkook terkadang masih bersikap ketus tapi lambat laun dia mulai menerima kehadiran Taehyung.
Seperti pagi ini, Jungkook sedang menikmati sarapannya ditemani oleh Taehyung. Hari ini Taehyung membuat sarapan pancake pisang dengan segelas susu hangat. Jungkook mengakui masakan Taehyung memang lumayan enak. Apalagi jika Taehyung membuatkan makanan kesukaannya.
"Jungkook." Suara Taehyung memecah keheningan.
"Nde?" Jungkook menghentikan kegiatannya melahap pancake pisang kesukannya. Ditatapnya Taehyung yang juga sedang menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)