"Taehyung-ah!" Jimin berlari menghampiri Taehyung yang sedang asik membaca bukunya didalam kelas.
Taehyung memandang kedatangan sahabatnya dengan tatapan malas. Jimin itu selalu datang ke kelas Taehyung jika jam istirahat telah tiba. Entah untuk mengajak makan siang ataupun hanya untuk mengganggunya. Walaupun menurut Jimin dia itu tidak mengganggu. Dia hanya ingin menghabiskan waktu dengan sahabat tercintanya saja. Jimin tau Taehyung tidak akan pernah beranjak dari kursinya jika Jimin tidak menyeretnya pergi bahkan Taehyung itu tidak akan memulai pembicaraan jika tidak ada yang mengajaknya bicara. Karena itu Taehyung tidak memiliki teman sama sekali.
Sifatnya yang tertutup dan dingin membuat orang-orang enggan berteman dengannya. Bahkan teman sekelasnya pun tidak ada yang pernah mengajaknya berbicara. Mereka menjuluki Taehyung si pangeran es karena sikapnya. Karena itu Jimin akan datang ke kelas Taehyung pada jam istirahat untuk menemaninya walaupun kelas mereka berbeda.
Hal ini sudah terjadi sejak mereka memasuki SHS dua tahun lalu. Jimin tanpa lelah akan terus mendatangi Taehyung meskipun hanya untuk mengajaknya berbincang. Walaupun Taehyung terkadang masih terus mengacuhkannya.
"Bagaimana hari ini Tae? Apa ada hal yang menarik?" tanya Jimin.
Taehyung mendelik kearah sahabatnya itu. Dia lalu menutup bukunya dan memasukannya kedalam tas.
"Berhentilah menggangguku!" kata Taehyung ketus.
Jimin tersenyum geli. Dia sama sekali tidak marah dengan ucapan Taehyung. Dia lebih menyukai Taehyung yang menanggapinya seperti ini dari pada Taehyung yang mendiamkannya.
"Memangnya kenapa? Aku kan hanya mendatangi sahabatku saja. Apa tidak boleh? Kurasa tidak ada larangan tertulis untukku tidak boleh memasuki kelas ini."
"Ck, terserah padamu saja. Lagipula kau akan tetap kesini walaupun kularang kan?"
Jimin menganggukan kepalanya antusias mendengar pertanyaan Taehyung. Taehyung hanya mendesah pasrah. Kemudian dia bangun dari kursinya diikuti oleh Jimin.
"Kau mau kemana?" Tanya Jimin.
"Aku lapar. Kenapa?"
Jimin merangkul pundak Taehyung. Lalu membawanya melangkah dengan ceria.
"Baguslah. Sekarang kau ada kemajuan. Tidak lagi diam dan mengeram dikelas seperti ayam yang mau bertelur. Sekali-kali cobalah berinteraksi dengan teman sekelasmu. Agar kau tidak kesepian."
"Diamlah. Atau seterusnya aku akan benar-benar mendiamkanmu."
"Hehehe,"Jimin terkekeh mendengar ancaman Taehyung. Dieratkannya rangkulannya dipundak sang sahabat.
Taehyung berusaha melepaskan lengan Jimin yang merangkul pundaknya. Namun tentu saja Jimin tidak mau melepasnya begitu saja.
"Lepaskan. Aku jadi sudah berjalan mengimbangi kakimu yang pendek!"
"Heol! Aku hanya berbeda lima senti saja darimu."
"Tetap saja kau pendek!"
Jimin menarik leher Taehyung dan memitingnya. Tentu saja dengan main-main. Taehyung yang merasa tercekik berusaha memberontak. Namun Jimin hanya tertawa melihat sahabatnya kesusahan karena dirinya.
"Lepaskan aku!"
"Ani. Sebelum kau meminta maaf padaku karena mengataiku pendek."
"Lepaskan aku dasar bodoh!"
"Lihat kau malah tambah mengataiku bodoh. Betapa sakitnya hatiku mendengarnya."kata Jimin dengan nada yang dibuat-buat.
"Ckck, iya aku minta maaf. Cepat lepaskan pitinganmu! Aku tidak bisa bernapas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)