"AHJUSSI!!!!!" suara teriakan menggelegar didalam rumah besar bercat putih itu.
Seokjin yang sedang duduk manis sambil membaca koran dan menikmati kopi paginya terkejut. Ia menggelengkan kepalanya mendengar teriakan si bocah manis Kim Taehyung. Sekarang dirinya sudah mulai terbiasa mendengar semua itu karena tentunya Taehyung hampir setiap pagi melakukan itu disela-sela kegiatannya bersiap pergi ke sekolah.
"Ndee, ada apa Taehyung-ah?" Seokjin berseru dari ruang tengah.
"Buku PRku hilaaaaang!!! Pasti kau yang menyembunyikannya kan?!!" sahut Taehyung dari dalam kamarnya yang ada dilantai 2.
"Bukumu semalam kau taruh diatas meja kerjaku. Semalam kan kau meminta tolong padaku untuk mengerjakan pr?"
"Oh iya!!!"
Taehyung terlihat keluar dari kamarnya sudah dengan pakaian lengkap dan menenteng tas. Ia setengah berlari turun kebawah dan langsung menuju ruang kerja Seokjin. Tak lama dia keluar dengan cengirannya yang manis lalu menghampiri Seokjin. Ia mendekat lalu mengecup pipi Seokjin.
"Gomawo Ahjussi!!!"
Perempatan muncul didahi Seokjin. Ia kesal Taehyung selalu memanggilnya ahjussi. Walaupun usia mereka terpaut sembilan tahun tapi Seokjin kan tetap suaminya.
"Sudah kubilang berhenti memanggilku ahjussi," sungutnya kesal.
"Hehehe," Taehyung hanya terkekeh kecil." Aku sudah terbiasa memanggilmu ahjussi. Lagipula jarak umur kita kan jauh."
"Tapi aku kan suamimu. Seharusnya kau memanggilku dengan panggilan yang lebih manis. Hyung atau chagi misalnya?"
"Ani, aku tidak mau. Ahjussi itu panggilan sayangku untukmu. Jadi aku tidak mau merubahnya."
"Tapi kau memanggil paman penjual ramyeon juga dengan ahjussi. Apanya yang panggilan sayang?!"
"Eh, tapi kan tidak ada ahjussi setampan suamiku ini. Betul kan?" Taehyung mengedip lucu kearah Seokjin.
Seokjin yang mendapat serangan aegyo tiba-tiba jadi tersipu. Aish, suami kecilnya ini sungguh menggemaskan. Dia selalu saja bisa membuat Seokjin menjadi merasa melayang senang.
"Kau benar. Tidak ada yang lebih tampan dari aku. Harusnya kau bersyukur dijodohkan denganku. Hahahaha." Seokjin tertawa bangga.
"Nde," Taehyung memutar bola matanya malas.
"Sudah," Seokjin menghentikan tawanya. "Ayo kita berangkat. Nanti kau terlambat masuk. Kau ada tes kan hari ini?" Seokjin menggenggam tangan Taehyung. Mengajaknya keluar rumah menuju mobilnya.
"Iya. Ada tes renang disekolah. Aku kesal. Aku kan tidak bisa berenang. Dan aku tidak suka tubuhku dilihat oleh orang lain. Tapi kalau aku tidak ikut tes nanti nilaiku merah dirapot," keluh Taehyung.
Dahi Seokjin mengerut. Dia juga tidak suka tubuh suaminya terekspos. Dia harus cari cara agar Taehyungnya aman.
"Siapa guru olahragamu?" tanya Seokjin.
"Jeon ssaem."
"Ah, bocah itu rupanya. Tenang saja. Nanti hyung yang urus."
"Benarkah?" mata Taehyung berbinar.
"Benar. Jadi kau tidak usah cemas. Lagipula sekolah itu kan milikku. Tidak akan ada yang berani menentang ucapanku."
"Ugh gomawo Ahjussi!!! Kau yang terbaik!" Taehyung memeluk Seokjin.
Seokjin mengecup puncak kepalanya. "Nah, ayo kita berangkat. Sudah siang."
"Nde Ahjussi!!"
The End.
Selingan ya... soalnya kepalaku sedari kemarin tiba-tiba melompong. Mau lanjut yang sacrifice tapi jalan ceritanya aku ambyar. Masih mencoba mengingat dikit2. Sabar ya menunggu hehehehe...
Vote dan komen ya gaes... spam komen kalo perlu... 🤭
See u next chap!!
Borahae 💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)