Apa kabar gaesss????
Selamat malaaaam!!!!
Aku up lagi hari iniiii!!! Semoga gak bosen2 ya ama storynya akuuh!!! 😁
Tadinya mau aku up besok tapi kyknya gak bisa...
Tangannya gatel pengen publish aja. Jd ya sudahlah 🤭🤭🤭🤭
Nah jangan lupa pencet votenya ya... dan komen kalau sudah selesai baca nanti!!!
Oke langsung aja kita ....
CEKICROOOOOTTTT!!!!!!
(((((*****)))))
Malam musim dingin terasa begitu menyebalkan untuk sebagian orang. Dengan salju yang bertumpuk juga udara yang begitu dingin membuat kebanyakan orang enggan untuk keluar rumah kecuali untuk hal yang penting.
Namun hal itu tidak berlaku untuk Suga. Pria itu berjalan dengan santainya diatas atap bangunan tanpa takut jatuh ataupun merasa dingin dengan jaket tipisnya. Mengapa dia seperti itu? Sebenarnya siapa dia? Apa wajar bagi seseorang untuk berjalan diatas atap pada malam hari yang suhunya berada dibawah titik beku seperti ini?
Vampire. Ya, Suga adalah vampire yang sudah hidup cukup lama. Berbaur dengan para manusia yang sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Menjadi parasit yang akan selalu haus darah tanpa segan mencabik leher manusia yang dijadikan santapannya.
Loncat daru gedung satu ke gedung lainnya merupakan hal yang mudah baginya. Udara dingin pun bukan kendala karena dia tidak bisa merasakan dingin ataupun panas. Dia sudah mati, raganya sudah mati. Seharusnya hatinya pun begitu.
Dalam masa tiga ratus tahun hidupnya Suga selalu sendirian. Ada banyak kelompok yang menawarkan untuk bergabung tapi dia menolak. Dia enggan berada bersama kawanan haus darah seperti itu. Baginya mereka hanyalah para makhluk tidak berguna yang hidup hanya untuk kesenangan dengan membunuh para manusia. Tapi bukankah diapun seperti itu?
Tidak, Suga tidak seperti vampire pada umumnya. Dia meminum darah manusia hanya pada saat ia benar-benar membutuhkannya hanya agar dia tidak lepas kendali. Dia juga tidak pernah membunuh mangsanya kecuali pada awal mula kebangkitannya. Suga sekarang sudah mampu mengendalikan emosinya. Dia tidak akan mencari mangsa jika tidak benar-benar membutuhkannya. Selebihnya ia akan berdiam tinggal disatu tempat dimana dia menghabiskan banyak waktunya untuk merenung. Merenungi nasibnya yang sekarang sudah menjadi makhluk penghisap darah. Berandai-andai kapan kematian akan benar-benar menjemputnya.
Suga sudah mencapai ujung gedung yang ia naiki. Ia lalu menoleh kebawah. Tidak tampak seorang pun yang lewat. Bahkan kucing atau anjing liar tak tampak sama sekali. Wajar saja, ditengah musim seperti ini orang-orang pasti akan lebih memilih berada dirumahnya yang hangat dari oada berkeliaran dijalan yang dingin. Suga melompat turun dan mendarat tepat diatas pagar sebuah rumah kecil yang berada tersembunyi dibalik gedung pencakar langit yang ada dibelakangnya. Mungkin bahkan bisa dibilang bukan rumah. Hanya sebuah pondok kecil yang bahkan dindingnya terbuat dari kayu dan seng. Dikelilingi dengan rumah lain yang kondisinya hampir sama.
Ia memperhatikan rumah yang temaram itu. Sebuah jimat kecil menggantung didepan jendela kamar yang entah mengapa menarik Suga untuk mendekat. Suga turun lalu mengecek ke jendela. Masih gelap berarti memang pemiliknya belum kembali.
"Apa aku mencari ditempat lain saja?"
Ia tertegun. Entah kenapa hatinya memaksa untuk tinggal. Seperti ada sesuatu yang menahannya. Tapi ia harus segera mencari makan jika tidak ingin hilang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)