Soulmate (III) (Namtae)

1.2K 127 10
                                    

Saat ini Nayoung dan Somi sedang bersantai ditaman belakang istana. Mereka berdua sedang asik minum teh sambil bercengkerama. Lebih tepatnya bergosip. Sang ratu kerajaan Jeon sedang membicarakan tentang kedatangan Namjoon dikerajaan mereka.

"Bagaimana menurutmu Pangeran Namjoon, Somi-ah? Apa kau menyukainya?" Tanya Nayoung pada putrinya.

Somi tersenyum mendengar pertanyaan sang ibu. Sebetulnya tanpa Somi harus menjawab sebenarnya Nayoung sudah tau bahwa putrinya itu tergila-gila pada Namjoon. Sedari dulu Somi sudah menaruh hati pada Namjoon. Hanya saja ketika Namjoon memiliki kekasih Somi sempat patah hati. Namun setelah Seokjin, kekasih Namjoon meninggal Somi kembali mencoba mendekati Namjoon. Bahkan beberapa kali mereka mengundang Namjoon untuk datang ke Pack mereka. Tapi karena beberapa saat lalu Namjoon masih berduka dia tidak pernah menghiraukan undangan-undangan yang datang kepadanya. Biasanya semua itu akan diurus oleh sang ibu. Entah beliau sendiri yang datang atau mengutus seseorang untuk mewakili mereka. Karena itu sekarang Somi begitu bahagia saat Namjoon tiba-tiba datang berkunjung. Bahkan dia selalu berpenampilan maksimal agar dapat menarik perhatian Namjoon.

"Eomma tidak perlu bertanya. Kau tau kan kalau aku sudah menyukainya sejak dulu." Ujar Somi dengan wajah memerah. Membicarakan Namjoon selalu membuat hatinya berdebar.

Nayoung tertawa. Memang ini yang ia inginkan. Jika Somi bisa menikahi Namjoon maka otomatis Somi akan menjadi Luna Black Moon Pack selanjutnya. Tentu saja Nayoung akan bisa dengan mudah ikut menikmati kekayaan yang dimiliki Black Moon Pack.

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Selagi Namjoon ada disini cepatlah bertindak. Kau tidak ingin patah hati untuk yang kedua kalinya bukan?"

"Tentu saja eomma. Beruntung omega sialan itu mati. Aku jadi aku memiliki kesempatan mendekati Pangeran Namjoon. Dia lebih cocok dengan Alpha bangsawan sepertiku bukan omega rendahan seperti Seokjin. Omega itu hanya sampah. Mau bagaimanapun kedudukannya mereka tetaplah sampah!"

Mereka berdua tertawa. Keduanya memang memiliki hobi merendahkan orang lain. Entah mengapa Raja Jeon menerima Nayoung sebagai Luna. Padahal sifat dan karakternya sama sekali tidak mencerminkan seorang Luna yang baik. Hatinya selalu diliputi rasa dengki dan iri. Nayoung tidak suka ketika orang memiliki kedudukan tinggi diatasnya. Dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Bahkan jika harus dengan cara licik sekalipun. Dan sifat jeleknya itu menurun pada Somi. Beruntung Jungkook tidak seperti eommanya. Hatinya sungguh baik dan mulia seperti Raja Jeon Yunho.

"Eomma." Somi menghentikan tawanya tiba-tiba. Raut wajahnya berubah jadi serius.

"Wae?"

"Aku heran kenapa anak sialan itu kembali lagi? Bukankah eomma bilang sudah menyuruhnya berperang melawan pemberontak yang sangat kuat. Tapi kenapa dia bisa kembali dengan selamat?"

Nayoung terdiam mendengar perkataan anaknya. Atmosfir disana seketika berubah.

"Kenapa kau harus membahas anak sialan itu? Mendengarnya membuat aku mual. Aku benci ketika Yunho mulai memuji-mujinya. Apalagi kakakmu. Sepertinya dia bahagia anak sialan itu kembali. Seharusnya dia mati saja disana. " tukasnya kesal.

"Apa dia sehebat itu eomma sehingga dia bisa membereskan para pemberontak itu hanya dengan beberapa orang saja?"

"Kenapa kau malah memujinya?"

"Ani. Aku hanya bertanya saja. Aku hanya penasaran kenapa dia selalu kembali dengan selamat."tukas Somi.

"Membahasnya selalu membuat kepalaku pusing. Aku juga heran mengapa dia selalu berhasil menyelesaikan misi-misi itu. Padahal aku sudah yakin sekali jika dia akan gagal. Sebenarnya seberapa hebat bocah itu sehingga dapat melakukan semua misi yang diberikan?"

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang