Ruang kelas 11A terdengar ramai. Seluruh siswa sedang mengadakan diskusi mengenai festival yang akan diadakan disekolah pada musim semi yang akan datang kurang dari sebulan. Cuaca sudah cukup menghangat. Anak-anak sudah mulai melepaskan seragam musim dingin mereka. Berganti dengan seragam yang lebih tipis.
Jungkook sebagai ketua kelas sedang berdiri didepan kelas mengarahkan tentang apa saja yang dibutuhkan. Sedangkan Jimin sang sekertaris mencatatnya dibuku catatan. Kelas mereka sepakat mengadakan stand kue dan minuman kecil. Sekarang tinggal pembagian tugas siapa saja yang akan kebagian tugas membuat kue dan minuman, mengatur dekorasi dan membeli peralatan yang dibutuhkan, juga orang-orang yang akan bertugas menjaga stand sebagai waiter. Karena nanti sekolah mereka akan terbuka untuk umum selama 2 hari dan yang mendapat poin tertinggi selama festival akan mendapat hadiah khusus dari kepala sekolah yaitu jalan-jalan ke Busan selama 3 hari. Hal itu membuat seluruh kelas menjadi heboh. Jungkook sampai kewalahan mengatur kelas agar tidak ribut dan mengganggu kelas lain.
"Oke. Jadi sudah diputuskan yang akan menjadi waiter ada 5 orang. Aku, Namjoon, Jimin, Mingyu dan Jaehyun. Lalu Yang akan membuat kue dan minuman nanti Taehyun, Taeyong, Hoseok dan Soobin dibantu oleh Yoongi dan Seokjin yang sudah berpengalaman. Lalu yang akan mengurus tema dan dekorasi stand Mark, Dohyon, Johny, Lucas, Yuta, Jaehyun, Yeonjun dan Hueningkai. Jadi semua sudah mendapat tugas masing-masing."
Sekolah mereka merupakan salah satu sekolah khusus pria yang lumayan elit di Seoul. Karena itu juga jumlah siswa per kelas tidak terlalu banyak. Hanya 20 orang. Jimin mencatat semua yang disebutkan oleh Jungkook dengan teliti. Mulai dari pembagian tugas juga barang-barang yang diperlukan. Cukup banyak juga ternyata. Mulai dari bahan-bahan untuk membuat kue hingga perlengkapan dekorasi.
"Nanti untuk biayanya bisa minta pada Hoseok sebagai bendahara kelas. Ingat jangan terlalu boros karena iuran kelas juga akan kita gunakan untuk pesta kenaikan kelas nanti."
Seluruh kelas mengiyakan dengan semangat. Berharap bisa memenangkan hadiah yang dijanjikan.
"Bagaimana Jimin? Apa lagi yang kurang?" Jungkook menghampiri Jimin yang masih mengecek ulang catatannya. Mulut Jimin komat kamit membaca catatannya tanpa suara.
"...delapan belas, sembilan belas, eung? Kurang lagi satu orang. Coba kau cek Kook. Siapa yang tidak kebagian tugas?" Jimin menyodorkan catatannya pada Jungkook. Manik Jungkook bergerak cepat memindai catatan Jimin.
"Kau benar, ini totalnya baru sebilan belas murid. Kurang satu orang lagi."
Seokjin yang duduk dibarisan depan berceletuk, " Taehyung. Kau belum memasukan Taehyung dalam pembagian tugas."
Jungkook otomatis menengok kearah bangku milik Taehyung. Ternyata benar. Bocah itu membolos lagi. Pantas saja. Taehyung itu sering sekali membolos hingga anak-anak terkadang meupakan kehadirannya. Tapi biarpun dia sering membolos tidak ada yang berani melarangnya atau bahkan menegurnya. Bahkan guru-guru saja mendiamkannya. Efek dari Taehyung yang merupakan cucu dari kepala yayasan disekolah.
Anak-anak sekelas sudah mulai berbisik-bisik membicarakan Taehyung yang tidak ada dikelas. Jungkook mengetok-ngetok meja hingga membuat semuanya terdiam.
"Lalu bagaimana Jungkook? Kau tidak akan membiarkannya berpangku tangan saja bukan? Walaupun dia cucu kepala yayasan dia juga harus ikut andil melakukan sesuatu untuk festival karena dia juga bagian dari kelas ini." ujar Yoongi yang diiyakan anak-anak yang lain.
Jungkook terdiam sejenak untuk berpikir. "Masukan namanya sebagai waiter. Nanti biar aku yang bertanggung jawab padanya."
Ucapan Jungkook disetujui oleh semuanya. Walaupun sebagian anak-anak tidak sebenarnya enggan berurusan dengan Taehyung tapi tetap saja Taehyung adalah bagian dari kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)