Our Story

Sorry, Ur Mine (Jintae)

Hai hai hai!!!!

Kangen aku gaaaak???

Aku kangen banget sama kaliaaaan 😱😱😱😱

Makanya aku up sekarang 😁😁😁

Sebelum baca jangan lupa pencet VOTE ya gaeessss....

Terus abis baca jangan lupa komen yaaaaaa.....

Udah langsung ajaaaa....

Cekidooooot!!!!!

*

*

*

*

*

Bekerja sebagai guru BK disekolah menengah atas merupakan suatu tugas yang berat bagi Kim Seokjin. SHS adalah masa dimana anak-anak mulai mencari jati diri mereka yang kebanyakan tak lepas dengan munculnya berbagai masalah yang melingkupinya. Beruntungnya Seokjin karena dia ada disekolah dimana para siswa cukup terdidik dengan baik dan jarang sekali membuat masalah. Terkecuali untuk satu orang. Kim Taehyung.

Bocah yang duduk dikelas sebelas itu sering sekali keluar masuk ruangan BK dengan barbagai masalah yang ditimbulkannya. Entah itu mewarnai rambutnya, tindikan, atau bahkan ketahuan merokok. Setiap minggunya Taehyung bolak-balik ke ruang konseling setidaknya dua kali dan itu cukup membuat Seokjin kesal. Bocah ini sungguh sulit sekali diatur. Seokjin bahkan sudah bosan melihatnya masuk keruangannya.

Seperti hari ini, Kim Taehyung lagi-lagi masuk keruang konseling karena ketahuan tidur disaat jam pelajaran berlangsung. Sebenarnya masalahnya tidak terlalu gawat, hanya saja karena yang mengajar adalah Jang-ssaem yang terkenal kejam mau tak mau Taehyung diseret olehnya keruang konseling. Jang-ssaem bahkan menyuruh Seokjin untuk menghukumnya dengan berat karena sudah ketiga kalinya Taehyung ketahuan tidur dikelasnya. Seokjin hanya mengiyakan perkataan Jang-ssaem karena ia sendiri sebenarnya malas berurusan dengan guru botak itu. Setiap kali berbicara Seokjin harus menjaga jarak dengannya karena air liurnya yang muncrat kemana-mana.

Sepeninggal Jang-ssaem, Seokjin berpaling pada Taehyung yang kini sudah duduk dikursinya sambil memainkan pena milik Seokjin. Seokjin berjalan menghampirinya lalu menoyor kepala bocah itu hingga Taehyung sedikit terjengkang kesamping.

"Kenapa kau nakal sekali Kim Taehyung? Aku sudah bosan melihatmu keluar masuk ruangan ini. Apa susahnya menuruti peraturan disekolah? Kau tinggal belajar dengan baik kemudian pulang kerumah dengan aman. That's it," Seokjin menyilangkan tangannya didepan dada sambil menatap Taehyung yang nyengir didepannya.

"Habis tidak asik jika aku tidak bertemu denganmu. Jadi aku sengaja mencari cara agar aku bisa masuk kesini dan menemuimu," katanya tanpa rasa bersalah.

Seokjin melotot mendengar ucapan Taehyung. Dia mengusak rambutnya kasar lalu kembali menatap remaja tujuh belas tahun itu.

"Sekarang kenapa kau tidur dikelas? Bukankan aku sudah memperingatkanmu agar tidak membuat masalah dikelas Jang-ssaem? Apa kau tau jika aku malas bicara dengannya?"

Taehyung mengendikan bahunya. Ia lalu bangun dari kursi Seokjin dan berpindah ke sofa yang ada diruangan itu. Taehyung merebahkan dirinya disana lalu memejamkan matanya. Seokjin mengikutinya lalu duduk disofa seberang Taehyung.

"Kau tau jika kau beruntung karena akulah guru BK disekolah ini. Jika bukan aku mungkin kau sudah dikeluarkan sejak lama," ujar Seokjin.

"Jika bukan kau maka aku tidak akan membuat masalah. Sudah kubilang jika aku hanya ingin bertemu denganmu saja disini tanpa membuat kecurigaan siswa lain. Apa aku tidak boleh menemui suamiku sendiri?" seru Taehyung.